Makna leksikal dan gramatikal merupakan dua diantara jenis-jenis makna kata yang ada. Makna leksikal merupakan makna bekerjsama yang terkandung dalam suatu kata, yang mana makna tersebut telah termaktub dalam sebuah kamus. Sementara itu, makna gramatikal yaitu makna dasar sebuah kata yang bermetamorfosis makna yang baru. Adapun makna gres tersebut hadir alasannya yaitu adanya proses gramatikalisasi (pengimbuhan, pengulangan kata, pemajemukkan kata) yang terjadi pada kata tersebut, sehingga kata tersebut mengalami perubahan makna sekaligus bentuknya.
Untuk mengetahui bentuk kedua makna kata tersebut, berikut ditampilkan beberapa teladan makna leksikal dan gramatikal sebagaimana tertera berikut ini!
A. Contoh Makna Leksikal
- Kaca (dalam kbbi.kemendikbud.go.id)
- Benda yang keras, biasanya bening dan gampang pecah (untuk jendela, botol, dsb)
- Cermin; beling muka.
- Muka (halaman buku)
- Piring (menurut kbbi.kemendikbud.go.id)
- Wadah berbentuk bulat pipih dan sedikit cekung yang terbuat dari porselen dan dipakai sebagai daerah meletakkan nasi dan lauk pauk yang hendak dimakan.
- Barang yang bulat pipih ibarat piring.
- Plastik (dalam kbbi.kemendikbud.go.id)
- Yang sanggup diacu dengan bentuk, contohnya tanah liat.
- Kumpulan zat organik yang stabil pada suhu biasa, tetapi pada beberapa tahap pembuatannya plastis sehingga sanggup diubah bentuk dengan menggunakan kalor dan tekanan.
- Bahan sintetis yang mempunyai beragam warna (dibuat sisir, dompet, ember, dan sebagainya)
- Senja (dalam kbbi.kemendikbud.go.id)
- Waktu (hari) setengah gelap sehabis matahari terbenam.
- Pagi (dalam kbbi.kemendikbud.go.id)
- bagian awal dari hari.
- Waktu setelah matahari terbit.
B. Contoh Makna Gramatikal
1. Pagi
Dalam kbbi.kemendikbud, pagi dimaknai sebagai bab awal dari hari ayau waktu setelah matahari terbit. Namun setelah digramatikalisasi–baik itu dengan pengimbuhan, pengulangan kata, ataupun pemajemukkan kata, maka kata ini pun mempunyai makna dan bentuk yang baru, yaitu:
- Kepagian: kata ini merupakan perubahan bentuk kata pagi yang diberi imbuhan ke-an. Adapun makna yang terkandung dalam kata ini yaitu terlalu pagi.
- Pagi-Pagi: kata ini kata ini merupakan perubahan bentuk kata pagi yang mengalami pengulangan kata. Adapun makna kata ini yaitu pagi sekali, atau masih awal.
- Pagi Buta: kata ini merupakan perubahan kata pagi yang terjadi setelah kata tersebut digabungkan dengan kata buta. Adapun makna kata ini yaitu pagi-pagi benar atau sebelum matahari terbit.
2. Kaca
Dalam kbbi.kemendikbud.org, beling diartikan sebagai benda yang keras dan bening yang biasanya gampang pecah. Saat kata ini digramatikalisasi, maka kata ini pun mengalami perubahan bentuk dan makna, di mana perubahan tersebut adalah:
- Berkaca: kata ini merupakan hasil perubahan kata kaca yang diberi imbuhan ber-. Adapun makna kata ini yaitu menggunakan kaca, becermin, atau mengambil suatu teladan teladan.
- Berkaca-Kaca: kata ini merupakan hasil perubahan kata kaca yang mengalami proses pengulangan kata, terutama proses pegulangan kata berimbuhan. Adapun makna kata ini yaitu berkilau mirip beling atau berlinang-linang.
- Kaca Buram: kata ini merupakan hasil perubahan kata kaca yang digabungkan dengan kata buram Adapun makna kata ini–yang dilansir dari laman kbbi.web.id–adalah bayangan suram aau ingatan yang buruk.
Demikianlah beberapa teladan makna leksikal dan gramatikal dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa rujukan seputar makna leksikal dan gramatikal, serta makna kata lainnya, pembaca sanggup membuka artikel contoh kalimat gramatikal dan leksikal, makna leksikal dan contohnya, makna gramatikal dan contohnya, perbedaan makna gramatikal dan leksikal, makna tematik dan contohnya, serta makna idiomatik dan contohnya. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.
Sumber https://dosenbahasa.com