Tuesday, March 26, 2019

√ 6 Pola Perubahan Makna Gramatikal Dengan Cara Pemajemukkan Kata

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa referensi perubahan makna gramatikal dengan beberapa cara tertentu, menyerupai contoh perubahan makna gramatikal dengan cara afiksasi dan juga contoh perubahan makna gramatikal dengan cara reduplikasi. Artikel artikel kali ini pun juga akan menampilkan beberapa referensi perubahan makna gramatikal dengan cara tertentu, di mana cara tersebut yaitu pemajemukkan kata. Adapun pemajemukkan kata sendiri merupakan proses menggabungkan suatu kata dengan kata lainnya, sehingga kata tersebut memiliki bentuk dan makna yang baru. Adapun beberapa referensi tersebut yaitu sebagai berikut!


1. Jalan → Jalan Buntu (Jalan + Buntu)


Contoh perubahan makna gramatikal yang pertama adalah jalan yang berubah menjadi jalan buntu. Kata jalan sendiri semula bermakna suatu daerah yang lazim dipakai untuk dilintasi oleh kendaraan ataupun orang. Setelah digabungkan dengan kata buntu, kata ini pun berubah makna menjadi jalan yang tidak ada tembusannya atau suatu permasalahan yang tidak bisa dipecahkan.


2. Rumah → Rumah Kaca (Rumah + Kaca)


Contoh perubahan selanjutnya yaitu kata rumah yang berubah menjadi rumah kaca. Sebelum mengalami perubahan, kata ini memiliki makna bangunan untuk daerah tinggal. Setelah ditambahi kata kaca, makna kata ini pun berubah menjadi rumah tertutup dengan dinding berbentuk beling yang dipakai untuk menanam tumbuh-tumbuhan, atau bisa juga bermakna rumah yang bisa mengalirkan sinar matahari yang berupa gelombang pendek yang menjadikan permukaan bumi menjadi panas.


3. Kereta  → Api (Kereta + Api)


Sebelum ditambahi dengan kata api, kata kereta memiliki makna sebuah kendaraan yang beroda dua atau empat. Setelah ditambahi kata api, kata ini pun berubah makna menjadi sebuah kendaraan umum yang terdiri dari rangkaian gerbong yang ditarik oleh lokomotif, dijalankan denga tenaga uap atau listrik, dan berjalan di atas sebuah rel.


4. Tangan → Tangan Kanan (Tangan + Kanan)


Sebelum ditambahi dengan kata kanan, kata tangan mempunyai makna anggota tubuh dari siku hingga jari atau anggota tubuh yang terdiri dari pergelangan hingga ujung jari. Setelah diberi kata kanan, maka kata ini pun berubah makna menjadi bagian tangan sebelah kanan tubuh atau orang yang menjadi iman bagi orang lain.


5. Makan → Makan Pena (Makan + Pena)


Sebelum ditambahi dengan kata pena, kata makan mempunyai makna memasukkan minuman dan minuman ke dalam mulut, kemudian kemudian dicerna/dikunyah dan sehabis itu ditelan hingga ke dalam perut. Setelah ditambahi kata pena, maka kata tersebut berubah makna menjadi orang yang bekerja dengan cara karang-mengarang atau menulis, entah itu di majalah, koran, mau pun media daring.


6. Anak → Anak Emas (Anak + Emas)


Contoh perubahan makna tersakhir yaitu kata anak yang diubah menjadi anak emas. Sebelum diubah, kata anak mempunyai makna sebagai keturunan kedua atau makhluk hidup yang masih kecil. Setelah diubah dan ditambahi kata emas, kata ini pun berubah makna menjadi anak atau orang yang paling disayangi oleh atasannya (entah itu orang tua, guru, ataupun pemimpin perusahaan).


Demikianlah beberapa referensi perubahan makna gramatikal dengan cara pemajemukkan kata. Jika pembaca ingin menambah referensi seputar makna gramatikal dan jenis-jenis makna kata lainnya, pembaca bisa membuka artikel makna gramatikal dan contohnya, contoh makna leksikal dan gramatikal, contoh kalimat gramatikal dan leksikal, perbedaan makna gramatikal dan leksikal, serta makna leksikal dan contohnya. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com