Kalimat utama dan kalimat penjelas yaitu unsur-unsur penting dalam jenis-jenis paragraf, terutama untuk paragraf induktif, paragraf deduktif, paragraf ineratif, dan paragraf campuran. Kalimat utama sendiri merupakan kalimat yang berisi pokok utama sebuah paragraf. sementara itu, kalimat penjelas yaitu rincian dari kalimat utama.
Untuk lebih memahami kedua unsur ini dalam paragraf, berikut ini ditampilkan beberapa pola kalimat utama dan penjelas dalam paragraf bahasa Indonesia yang tertera sebagaimana di bawah ini!
Paragraf 1:
(1) Konsisten dalam menjalankan semua hal sanggup memperlihatkan sejumlah manfaat untuk diri kita sendiri. (2) Dengan konsistensi yang kita bangun, kita bisa terbiasa melaksanakan sesuatu secara rutin dan terstruktur. (3) Selain itu, konsistensi juga sanggup menciptakan diri kita menjadi eksklusif yang berpengaruh dan tangguh, serta teguh dalam menjalani suatu hal.
Pada paragraf di atas, kalimat (1) yang ditulis miring yaitu kalimat utama, sedangkan sisanya yaitu kalimat penjelas.
Paragraf 2:
(1) Beberapa kuliner tradisional mengalami sejumlah inovasi, tak terkecuali dengan cilok. (2) Jajanan tradisional khas Bandung ini sekarang tak hanya disajikan dengan cara dikukus saja. (3) Melainkan, sekarang cilok bisa diolah dengan cara dikuah, digoreng, bahkan dibakar. (4) Salah satu varian cilok tersebut yaitu cilok goreng. (5) Seperti namanya, varian cilok ini dibentuk dengan cara digoreng kemudian diberi sejumlah bumbu penyedap. (6) Adapun bumbu-bumbu tersebut antara lain bumbu kacang, abu kacang, dan abu cabai. (7) Jajanan ini cukup terkenal di Bandung dan bisa ditemui di hampir setiap sudut jalan di kota Bandung.
Pada paragraf di atas, kalimat (1) yang dicetak miring yaitu kalimat utama. Sementara itu, kalimat (2) sampai (7) merupakan kalimat penjelas dari kalimat nomor (1) tersebut.
Paragraf 3:
(1) Bekerja terlalu keras sampai lupa waktu sanggup menciptakan badan gampang lelah. (2) Selain itu, beberapa penyakit kronis lain bisa menjangkiti orang-orang yang bekerja terlalu keras. (3) Misalnya: dehidrasi, depresi, sampai serangan jantung. (4) Oleh karenanya, kita selaku pekerja janganlah terlalu keras dalam bekerja biar tidak terpapar sejumlah dampak negatif. (5) Sebagai gantinya, kita mesti bisa menngatur waktu, kapan waktu untuk istirahat dan kapan waktu untuk bekerja. (6) Jika belum sanggup, kita bisa mencoba langkah lain, yaitu dengan berdiam diri sejenak atau merebahkan diri sejenak di sela-sela jam kerja kita yang padat.
Kalimat nomor (4) yang dicetak miring pada paragraf di atas merupakan kalimat utama. Sementara itu, kalimat nomor (1), (2), (3), (5), dan (6) yaitu kalimat penjelas bagi kalimat nomor (4) tersebut.
Paragraf 4:
(1) Sebuah roda yang berputar terkadang sanggup berada di atas dan kadang pula ada di bawah. (2) Hal senada juga berlaku dengan kehidupan. (3) Dalam kehidupan ini, terkadang kita bisa berada di atas kesuksesan dan kadang pula bisa berada di bawah jurang kegagalan. (4) Oleh sebab itu, kita selaku insan janganlah terlalu sombong dikala di atas, dan jangan terlalu duka dikala di bawah, sebab kehidupan insan akan selalu berputar bagaikan sebuah roda.
Kalimat (4) pada paragraf di atas merupakan kalimat utama paragraf tersebut. Sementara kalimat-kalimat lainnta merupakan kalimat penjelas.
Demikianlah beberapa pola kalimat utama dan penjelas dalam paragraf bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa pola kalimat utama dan penjelas yang ditampilkan dalam format paragraf, pembaca bisa membuka artikel contoh kalimat utama dalam paragraf dan contoh kalimat penjelas dalam paragraf. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com