Syarat & 3 Contoh Paragraf yang Baik dan Benar – Paragraf yaitu kesatuan utuh yang terdiri dari kalimat-kalimat padu yang membawa gagasan utama atau inti permasalahan paragraf di dalamnya. Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf terdiri atas dua jenis diantara yakni kalimat penjelas dan kalimat utama. Pada kalimat utama di dalamnya terdapat gagasan utama yang merupakan inti permasalahan yang sedang dibahas. Sedangkan kalimat penjelas bersifat sebagai pendukung dan penguat kalimat utama yang biasanya berisikan data, fakta, rincian, dan lain sebagainya.
Syarat dan Ketentuan Paragraf yang Baik
Sebuah paragraf sanggup dikatakan sebagai paragraf yang baik jikalau telah memenuhi beberapa pecahan di bawah ini, diantaranya ialah :
1. Kelengkapan Unsur Paragraf
Kelengkapan unsur paragraf cakupannya mencakup :
a. Gagasan utama / ilham pokok
Gagasan utama / ilham pokok / gagasan pokok yaitu suatu hal yang menjadi pokok atau inti dari permasalahan yang tertuang pada kalimat utama pada sebuah paragraf. Gagasan utama juga merupakan inti dilema yang ingin disampaikan oleh penulis terhadap pembaca.
b. Kalimat Utama
Kalimat utama yaitu sebuah kalimat yang memuat gagasan utama di dalamnya dan merupakan inti permasalahan yang dibahas pada paragraf.
c. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas ialah kalimat yang berperan sebagai pendukung gagasan utama pada kalimat utama. Kalimat penjelas biasanya berisikan rincian, uraian, dan juga fakta yang menguatkan ilham atau gagasan utama pada paragraf.
2. Kesatuan
Paragraf yang baik haruslah memenuhi syarat kesatuan utuh antar kalimat di dalam suatu paragraf. Maksudnya yaitu antara gagasan utama di dalam kalimat utama dengan gagasan penjelas dalam kalimat penjelas harus saling berkaitan atau bekerjasama satu sama lainnya. Tidak saling bertentangan kerena adanya kalimat sumbang di dalamnya.
3. Kepaduan
Kepaduan yaitu suatu relasi selaras antar kalimat yang saling mengikat satu dengan lainnya sehingga bisa memberikan gagasan utama dengan efektif dan sistematis. Kepaduan juga bersahabat kaitannya dengan efektivitas kalimat (penggunaan kalimat efektif) serta penggunaan kata hubung (konjungsi) dan diksi yang tepat.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Perhatikan beberapa teladan paragraf berikut :
Contoh 1 :
Air yaitu sumber kehidupan bagi makhluk hidup tak terkecuali manusia. Dalam keseharian kita mulai bangkit tidur hingga tidur kembali, semuanya tak terlepas dari keterbutuhan akan air. Pagi hari kita memerlukan air untuk berwudhu, mandi, minum, memasak, mencuci, dan seterusnya. Belum lagi kebutuhan air di waktu siang hingga malam hari. Begitu tergantungnya hidup kita dengan benda yang satu ini. Bayangkan jikalau air tak lagi kita jumpai dalam kehidupan kita. Ketika isu terkini kemarau tiba, kita mengalami kesulitan dan membatasi pemakaian air hanya untuk kebutuhan konsumtif saja. Di isu terkini kemarau saja kita sudah merasa sangat kesulitan. Apalagi jikalau air benar-benar habis, Tentu kita akan mengalami kesulitan yang luar biasa hebatnya bahkan kita tak lagi bisa bertahan hidup. Oleh karenanya, sudah semestinya ketika ini kita mulai berguru untuk bijak dalam memakai air.
Penjelasan :
Pada paragraf di atas telah mempunyai kelengkapan unsur paragraf berupa gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas. Kalimat utama terletak di selesai paragraf yang memuat gagasan utama wacana berguru bijak dalam memakai air. Kalimat-kalimat penjelas terletak di awal paragraf hingga pada kalimat terakhir sebelum kalimat utama. Pada aspek kesatuan, paragraf di atas pada kalimat-kalimatnya saling mendukung dan tidak bertentangan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Aspek kepaduan paragraf juga ditunjukkan pada penggunaan konjungsi (kata hubung) yang sempurna dan saling keterkaitan relasi antar kalimat.
Contoh 2 :
Nasi yaitu masakan pokok yang biasa dikonsumsi oleh kebanyakan penduduk di wilayah benua Asia tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia sebagian besar penduduknya mengonsumsi nasi sebagai panganan utama mereka. Meskipun sebagian kecil lainnya di wilayah Indonesia ada yang mengonsumsi jagung, singkong, dan sagu, sebagai masakan pokok mereka. Pada zaman kolonial, hanya dari kalangan priyayi dan orang kaya saja yang bisa mengonsumsi nasi. Meskipun sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani, namun hal tersebut tak lantas menciptakan rakyat miskin bisa dengan gampang mengonsumsi nasi sebagai panganan utama mereka. Hal tersebut disebabkan lantaran aneka macam sistem pemerintah kolonial yang merugikan petani. Kini nasi sanggup dinikmati oleh semua kalangan tak terkecuali warga masyarakat biasa.
Penjelasan :
Paragraf di atas terdapat beberapa kelengkapan unsur paragraf ibarat gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas. Gagasan utama pada paragraf tersebut membahas wacana nasi sebagai panganan pokok bangsa Indonesia. Kalimat utama terletak di awal paragraf yang memuat gagasan utama. Selanjutnya diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas hingga selesai paragraf. Paragraf tersebut juga telah memenuhi aspek kesatuan dan kepaduan dengan adanya keterkaitan relasi antar kalimat yang memberikan gagasan utama dengan sistemik dan berurutan.
Perhatikan Contoh Paragraf ke-3 Berikut :
Contoh 3 :
Seseorang yang akan meraih kesuksesan dalam hidupnya selalu bersikap optimis dalam setiap tindakannya. Ia tak memerdulikan apakah yang akan dihadapinya sangat beresiko ataupun tidak. Karena baginya resiko yaitu pecahan dari tantangan hidup yang harus dilewati bukan dihindari. Seseorang yang akan sukses selalu sadar bahwa dirinya yaitu sosok yang istimewa dan membawa potensi besar untuk kemajuan dirinya dan orang lain. Sebaliknya seseorang yang gagal akan selalu menyalahkan keadaan daripada sibuk untuk berbenah diri. Dirinya selalu bersikap pesimis dan gampang sekali putus asa. Ia senantiasa menggerutu dan menghindar dari dilema ketimbang mencari solusi atas permasalahan hidupnya. Untukmu para cowok pilihan ada ditanganmu. Akankah engkau menentukan menjadi langsung sukses ataupun gagal, semua tergantung dirimu.
Sumber :
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/11/cara-menulis-paragraf-yang-baik-dan-benar.html
Baca Juga:
- Pengertian & 35 Contoh Majas Repetisi
- Pengertian, Jenis, & Contoh Majas Pertentangan
- 31 Contoh Pantun Cinta Romantis Gombal
Sumber https://ruangseni.com