Monday, May 21, 2018

√ Definisi, Ciri, Pola Kalimat Baku Tidak Baku

Definisi, Ciri, Contoh Kalimat Baku & Tidak Baku – Kalimat baku ialah kalimat yang mempunyai keseuaian dengan kaidah berbahasa Indonesia baik dalam hal diksi (pilihan kata), stuktur kalimat, dan ejaannya. Kalimat baku juga mempunyai kesamaan dengan kalimat efektif jikalau diperhatikan dari sisi bentuknya. Namun terkadang kalimat efektif tidak perlu memperhatikan sisi ideal dari kalimat baku. Kesimpulannya ialah kalimat baku sudah niscaya efektif, sedangkan kalimat efektif belum tentu baku.


Sedangkan kalimat tidak baku ialah kalimat yang tidak memenuhi syarat penggunaan kaidah berbahasa Indonesia. Dalam beberapa kasuistik, kalimat efektif juga masuk ke dalam ranah kalimat tidak baku dengan hanya memperhatikan efektivitas maksud dan tujuan yang hendak disampaikan.


A. Ciri Kalimat Baku


Kalimat baku ialah kalimat yang memenuhi syarat kaidah berbahasa Indonesia. Di bawah ini ialah beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu kalimat semoga menjadi kalimat baku. Syarat ini juga merupakan ciri mutlak yang harus ada pada kalimat baku. Penjabarannya ialah sebagai berikut :


1. Logis


Kalimat baku haruslah sanggup diterima dengan nalar sehat. Walaupun sebuah kalimat tersebut seringkali dipakai dalam kehidupan sehari-hari, namun jikalau tidak memenuhi syarat kelogisan kalimat baku, maka kalimat tersebut bukanlah kalimat baku. Contoh :


– Bagi yang membawa rokok harap dibuang kini juga sebelum ada yang mengusut nanti!


Walaupun kalimat di atas dinilai sangat komunikatif, kalimat tersebut tidaklah logis. Dilihat dari struktur penyampaiannya, maka sanggup ditafsikan sebagai perintah seseorang untuk membuang orang yang membawa rokok. Kesalahan penafsiran ini mungkin saja terjadi jikalau hal tersebut disampaikan diluar konteks. Seharusnya kalimatnya menjadi ibarat berikut ini :


– Bagi yang membawa rokok harap membuangnya sekarang, sebelum ada petugas yang akan mengusut barang bawaan anda!


2. Hemat


Kalimat baku selalu memakai kata yang efektif dan tidak melaksanakan pemborosan kata di dalamnya.


Contoh :


– Masakan ibumu sungguh yummy sekali. (tidak efektif / tidak baku)


Kalimat di atas memakai kata yang berlebihan sehingga menjadikan kalimat tersebut tidak efektif. Kalimat di atas akan menjadi ekonomis (efektif) jikalau hanya memakai salah satu dari kata “sungguh” atau “sekali.” Perhatikan dua pola kalimat berikut :


Masakan ibumu sungguh enak. (efektif / baku)

Masakan ibumu yummy sekali. (efektif / baku)


– Pemandangan di desa ini sangat indah sekali. (kalimat tidak baku)


Pemandangan di desa ini indah sekali. (kalimat baku)

Pemandangan di desa ini sangat indah. (kalimat baku)


3. Padu


Kalimat baku ialah kalimat yang mempunyai kepaduan antar unsur kalimatnya.


Contoh :


– Dari temuan yang didapatkan selanjutnya sanggup disimpulkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar akan berdampak jelek bagi perekonomian Indonesia.


Kalimat di atas tidak memenuhi unsur penyusun kalimat secara utuh yang ditunjukkan dengan tidak adanya unsur subyek di dalamnya. Kalimat di atas akan menjadi baku jikalau diubah menjadi :


“nilai tukar rupiah terhadap dolar akan berdampak jelek bagi perekonomian Indonesia.”


4. Kesesuaian Struktur


Kalimat baku mempunyai kesesuaian struktur yang tidak menjadikan makna rancu.


Contoh :


– Ayah mebelikan tas adik.

Maksud dari kalimat di atas ialah ayah membelikan tas untuk adik. Akan tetapi kaliamt di atas sangat rancu sehingga tak sanggup ditafsirkan demikian. Seharusnya kalimat di atas ialah sebagai berikut :


“Ayah membelikan tas untuk adik.”




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


B. Ciri Kalimat Tidak Baku


Kalimat tidak baku mempunyai beberapa ciri utama yang membedakan dengan kalimat baku dalam penulisannya. Berikut beberapa ciri yang terdapat dalam kalimat baku :


1. Penulisan Tanda Baca yang Tidak Tepat


Kalimat yang tidak memperhatikan ketepatan penulisan tanda baca bukanlah tergolong kalimat baku. Sebaliknya kalimat tersebut ialah kalimat yang tidak baku meskipun memenuhi syarat kesesuian kaidah berbahasa Indonesia.

Contoh :

– Pak guru bertanya, “Memangnya kau sanggup bakir tanpa belajar!” (kalimat tidak baku)


Kalimat pribadi di atas seharunya memakai tanda baca tanga (?) di selesai kalimatnya. Seharusnya kalimat di atas ialah sebagai berikut :


Pak guru bertanya, “Memangnya kau sanggup bakir tanpa belajar?” (kalimat baku)


– Dani bersepeda di sore hari!

Kalimat di atas tidak memakai tanda baca yang tepat. Seharusnya kalimat informasi di atas pada selesai kalimatnya memakai tanda baca titik (.). Maka kalimatnya yang benar adalah: “Dani bersepeda di sore hari.”


2. Ketidaktepatan Penulisan Huruf Kapital


Kalimat menjadi tidak baku jikalau tidak sempurna dalam memakai karakter kapital.

Contoh :

– Susan dan ani pergi bersama menuju sekolah. (kalimat tidak baku)

Penulisan nama orang yakni “ani” dalam kalimat di atas seharusnya memakai karakter kapital. Kalimat di atas seharusnya ialah ibarat pola berikut :


Susan dan Ani pergi bersama menuju sekolah. (kalimat baku)


3. Ketidaktepatan Struktur dan Ketatabahasaan Kalimat


Kalimat yang tidak memenuhi syarat ketepatan struktur ketatabahasaan pada kalimat termasuk ke dalam kalimat tidak baku.

Contoh :

– Dino ke Bandung (Tidak Baku)

Kalimat di atas tidak terdapat unsur kalimat predikat (Verba) sehingga kalimat tersebut bukanlah kalimat baku. Seharusnya kalimat tersebut dilengkapi dengan unsur predikat (V) “pergi.” Sehingga kalimatnya menjadi :


Dino pergi ke Bandung. (baku)


Sumber :

http://www.kelasindonesia.com/2015/02/contoh-kalimat-baku-dan-tidak-baku-serta-penjelasan-lengkap.html


Baca Juga:


Definisi serta Daftar Kata Baku dan Tidak Baku

Contoh Pidato Bahasa Indonesia perihal Pendidikan Karakter

Pengertian, Jenis, & Daftar Kata Sifat Bahasa Indonesia



Sumber https://ruangseni.com