Contoh Teks Wawancara wacana Pendidikan Terbaru – Teks wawancara yaitu teks yang menyajikan sebuah percakapan antara pewawancara dengan narasumber. Wawancara dilakukan guna mendapat isu tertentu dari narasumber. Dalam hal ini pewawancara bertugas untuk menggali isu sedalam-dalamnya berkaitan dengan tema yang diusung dalam aktivitas ini. Ketika akan melakuakan wawancara sebaiknya menentukan narasumber yang kompeten dengan tema yang hendak dipertanyakan dalam aktivitas wawancara. Berikut ini yaitu pola teks wawancara wacana tema pendidikan :
Pewawancara : Assalamualaikum. selamat pagi pak. Boleh saya masuk?
Narasumber : Wa’alaikumsalam. Wr. Wb. Silahkan masuk!
Pewawancara : Terima kasih pak. Sebelumnya perkenalkan, nama saya Roni Mustafa. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Lampung.
Narasumber : Oh iya, bagaimana nak Roni? Ada yang sanggup bapak bantu?
Pewawancara : Begini pak, sebetulnya saya tiba ke kantor dinas pendidikan ini bukan dalam rangka kiprah perkuliahan dan bukan pula atas nama dari kampus saya pak. Selain sebagai mahasiswa, saya juga aktif sebagai jurnalis di harian umum Suara Republik.
Nara sumber : oh begitu, lantas apa maksud kedatangan nak Roni kemari?
Pewawancara : berdasarkan latar belakang saya sebagai jurnalis menyerupai yang telah saya jelaskan tadi pak, saya ingin melaksanakan reportase atau wawancara dengan tema pendidikan kepada bapak. Apa bapak bersedia untuk diwawancarai?
Nara sumber : oh begitu, baiklah. Tidak masalah, saya juga sedang tidak sibuk kini ini.
Pewawancara : terima kasih pak. Apa saya sanggup eksklusif kita mulai saja wawancara ini pak?
Narasumber : Oh tentu. Tapi sebelum dimulai saya ingin memberi klarifikasi sedikit wacana apa yang akan saya utarakan nanti sebagai narasumber anda. Begini ya nak Roni, saya akan menjawab pertanyaan ini dengan latarbelakang saya sebagai birokrasi dinas pendidikan. Jika nanti tanggapan saya tidak memuaskan anda, saya mohon maaf. Karena saya sendiri tidak terjun eksklusif dalam dunia pendidikan terapan menyerupai para guru dan lainnya. Mungkin saja tanggapan saya nanti akan sedikit berbeda dengan para praktisi pendidikan di lapangan. Baik, apa sanggup dimengerti?
Pewawancara : dimengerti pak, saya akan eksklusif mulai saja. berdasarkan bapak pribadi, apa artinya pendidikan bagi manusia? Mengapa pendidikan menjadi penting bagi kehidupan kita sebagai manusia?
Nara sumber : pendidikan itu yaitu sebuah sarana, upaya, dan cara untuk menaikkan harkat dan martabat manusia. Maka dari itu pendidikan yaitu sesuatu hal yang penting.
Pewawancara : mengapa demikian pak? Apakah seseorang hanya akan naik harkat dan martabatnya dengan jalan menempuh pendidikan?
Narasumber : menyerupai yang sudah saya utarakan tadi, pendidikan itu yaitu suatu upaya untuk menaikkan harkat dan martabat manusia. Saya tidak menyampaikan satu-satunya cara untuk tujuan tersebut, melainkan pendidikan sanggup menjadi upaya untuk menuju tujuan itu.
Pewawancara : jadi berdasarkan bapak, ada cara lain untuk menaikkan harkat dan martabat insan selain menempuh jalan pendidikan?
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Narasumber : begini ya, pendidikan itu mempunyai arti lebih dalam lagi pada cakupannya, yakni belajar. Belajar sanggup di mana saja dan kapan saja. Sedangkan pendidikan yaitu salah satu bentuk dari upaya berguru yang terkonsep dan tersistem dengan rapi. Saya tidak ingin membahas terlalu lebar mengenai ini, lantaran bahasan reportase anda hanya seputar pendidikan bukan?
Pewawancara : baik pak, saya sanggup menangkap peryataan bapak barusan. Lalu mengapa pendidikan menjadi begitu penting bagi manusia?
Narasumber : tentu pendidikan yaitu hal penting yang harus ditempuh oleh manusia. Dalam cakupan pendidikan di dalamnya terdapat nilai-nilai berbudaya, beragama, kebijaksanaan pekerti, tanggung jawab, etika, dan masih banyak lagi. Seluruh aspek tersebut merupakan cuilan penting yang tak terpisahkan dari diri manusia. Tanpa adanya pendidikan, insan tidak sanggup dikatakan sebagai insan seutuhnya. Itulah sebabnya ada pendapat dari hebat pendidikan yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan yaitu memanusiakan manusia. Maksudnya yaitu insan gres akan menjadi insan seutuhnya tanpa adanya pendidikan.
Pewawancara : apa tanggapan bapak mengenai pendapat bahwa pendidikan yaitu alat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik?
Narasumber : pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah dan juga tidak sepenuhnya tepat. Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa nilai-nilai moral dan seterusnya yaitu merupakan cuilan yang tidak terpisahkan dari pribadi manusia. Nilai-nilai tersebut sanggup di peroleh dengan jalan pendidikan. Jadi, menempuh pendidikan jangan hanya didasarkan pada tujuan mencari pekerjaan semata, akan tetapi lebih dari itu.
Narasumber : tapi bukankah fakta bahwa orang berpendidikan akan mendapat pekerjaan yang lebih baik itu tak terbantahkan pak?
Pewawancara : saya rasa pendapat itu kurang tepat. Menurut saya orang yang berpendidikan hanya akan berpeluang lebih besar untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Misalnnya saja lulusan sarjana akan lebih berpeluang bekerja dibandingkan yang lulusan Sekolah Menengan Atas dan seterusnya. peryataan nak Roni juga sanggup terbantahkan dengan adanya fakta ribuan sarjana yang tidak produktif dalam hidupnya atau yang biasa kita sebut sebagai pengangguran. Ada pula lulusan Sekolah Menengah Pertama atau bahkan tidak bersekolah sekalipun yang sukses dalam hidupnya. Ini fakta yang juga tidak sanggup terbantahkan. Makara apakah pendidikan itu menjamin dan memperngaruhi tingkat kesejahteraan seseorang? Saya berpegang pada pendapat saya tadi yakni orang berpendidikan lebih berpeluang untuk mendapat kehidupan yang layak dalam hidupnya.
Narasumber : baik pak, ini pertanyaan terakhir. Berdasarkan peryataan bapak tadi, jadi apa sebetulnya esensi pentingnya pendidikan bagi manusia?
Pewawancara : berguru yaitu kewajiban setiap umat beragama, berguru yaitu fitrah manusia, dan berguru menjadi insan yang seutuhnya ada dalam cakupan upaya pendidikan. Beberapa peryataan tersebut sudah cukup untuk menjadi alasan berpengaruh untuk menyatakan bahwa pendidikan itu sangat penting.
Pewawancara : baik pak, terima kasih atas waktunya. Maaf saya judah mengganggu bapak.
Narasumber : sama-sama nak Rangga, saya juga terima kasih lantaran anda sudah mau tiba ke kantor saya.
Pewawancara : kalau begitu saya permisi dulu pak. Assalamualaikukum.
Narasumber : waalaikumsalam.
Baca Juga:
Contoh Teks Wawancara Tentang Kesehatan Terbaru
Contoh Teks wawancara dengan Guru Terbaru
2 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Peristiwa Alam
Sumber https://ruangseni.com