1. Purposiveness
Memiliki tujuan yang terperinci dan fokus
2. Rigor
Didasarkan oleh latar belakang teori dan disain metodologi yang baik. Rigor mengandung arti kehati-hatian,teliti, sehingga menghasilkan isu yang tepat, dari sampel yang sesuai dengan derajat kebiasan yang minimum serta memakai analisis data yang tepat.
3. Testability
Hipotesis yang dirumuskan sanggup diuji dengan memakai analisis statistika tertentu terhadap data yang dikumpulkan
4. Replicability
Hasil Uji Hipotesis akan terus disokong kalau penelitian dilakukan berulang ulang terhadap dilema yang sama, sehingga kita akan semakin yakin bahwa penelitian kita bersifat ilmiah.
5. Precision and Confidence
Precision atau prediksi menjelaskan seberapa dekatkah hasil temuan kita dengan realitas yang ada bedasarkan sampel yang diambil.
Confidence atau kepercayaan mengacu kepada seberapa besar peluang atau probabilitas bahwa taksiran itu benar.misal 95% taksiran kita benar dan hanya 5% salah.
6. Objectivity
Kesimpulan harus didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh dari data yang bekerjsama bukan alasannya ialah faktor subjektivitas atau nilai-nilai emosi seseorang
7. Generalizability (generalisasibilitas)
Hasil penelitian memiliki cakupan aplikasi bagi organisasi lain / berkhasiat bagi para pemakai
8. Parsimony
Menjelaskan sebuah fenomena yang kompleks menjadi lebih sederhana. Faktor hemat sanggup dicapai apabila kita sanggup merancang kerangka penelitian dengan jumlah variabel yang minimum namun sanggup menjelaskan variabilitas yang lebih tinggi.
Sumber http://farihinmuhamad.blogspot.com