Tata surya atau solar system terdiri dari banyak benda langit mirip planet, asteroid, meteorid, comet, bulan, dan lainnya. Pusat Tata Surya ialah matahari yaitu sebuah bintang pejar yang mengeluarkan cahaya dan panas. Ada beberapa planet besar yang masuk dalam sistem ini dan bergerak sesuai dengan orbit. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tata surya dan sejarahnya, perhatikan ulasan berikut ini.
Teori Heliosentris
Heliosentris merupakan suatu teori yang tetapkan matahari sebagai sentra tata surya. Planet-planet lain yang mengitari matahari bergerak pada orbit yang berbentuk mendekati elips. Selain planet , terdapat pula benda langit kecil yang mengitari planet tersebut yang disebut sebagai bulan. Planet dengan bulan membentuk subsistem tersendiri yang tetap menjadi pecahan dari Pusat Tata Surya yaitu matahari. Berbeda dengan planet, comet juga mempunyai orbit dengan sentra matahari, tetapi sangat lonjong atau elips.Matahari dengan sistem yang melingkupinya juga pecahan dari sebuah supersistem besar yang disebut galaksi. Sebagaimana yang telah diketahui, matahari merupakan pecahan dari galaksi bima sakti. Ada beberapa bintang lain yang setara atau lebih besar dari matahari. Karena jaraknya sangat jauh, Bintang tersebut tampak mirip titik kecil di langit dikala malam. Namun, jumlah mereka sangat banyak sehingga terlihat mirip taburan temaram lampu ketika langit dalam keadaan cerah.
Pengetahuan perihal planet dan Pusat Tata Surya telah banyak berubah semenjak ribuan tahun lalu. Saat ini, ilmuwan mempunyai tujuan untuk menemukan planet dan bintang sampai jutaan tahun cahaya dari bumi. Selain itu, ada beberapa planet yang tidak lagi dimasukkan dalam kategori planet dan menjadi objek langit lain. Sebagai contoh, Pluto sudah tidak disebut sebagai planet semenjak 2006. Hasil penelitian mengatakan inkonsistensi orbit pluto terhadap Neptunus. Pluto dikelompokkan dalam planet kecil yaitu benda langit mirip asteroid tetapi lebih besar dan hampir menyerupai planet dengan orbit yang sedikit berbeda.
Sejarah Heliosentris
Pembahasan perihal Pusat Tata Surya tidak akan melupakan bagaimana teori heliosentris terbentuk. Nicolaus Copernicus mengajukan teori bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Teori ini dibantah oleh banyak pihak sebab bertentangan dengan konsep bumi sebagai sentra segalanya.Peralatan dan teknologi pada masa itu belum bisa menunjang teori tersebut. Penelitian dan pengamatan benda langit dan bintang masih memakai teleskop sederhana. Hal tersebut menyulitkan heliosentris untuk diterima oleh masyarakat luas. Galileo berhasil menciptakan sebuah teleskop dengan kapasitas lebih besar sebab meningkatkan refraksi lensa. Teleskop ini sangat membantu untuk menjelaskan teori heliosentris pada satu masa kemudian sesudah dicetuskan oleh Nicolaus Copernicus.
Matahari dan Gravitasi
Sistem tata surya terdiri dari delapan planet utama. Mereka ialah merkurius, venus, bumi, mars, Jupiter, saturnus, Uranus, dan neptunus. Merkurius ialah planet terdekat dan juga terkecil. Venus dan Bumi mempunyai ukuran yang sama. Perbandingan venus dan Bumi sekitar 4:5 sedangkan Mars ialah planet dengan ukuran lebih besar dari merkurius tetapi jauh dibawah ukuran Bumi. Planet terbesar dalam sistem tata surya ialah Jupiter kemudian secara berturut dilanjutkan oleh saturnus, Uranus, dan neptunus. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Pluto tidak lagi menjadi pecahan dari planet, meskipun berada pada tata surya.Sabuk Asteriod juga mengitari Pusat Tata Surya yang berada diantara orbit Mars dan Jupiter. Asteriod mempunyai ukuran bermacam-macam dan cenderung mempunyai perubahan yang drastic jikalau terkena energi dari luar. Asteroid berbeda dengan meteorit sebab lebih besar dan mirip dengan bulan dan planet. Sabuk ini sangat penting untuk keseimbangan tata surya.
![]() |
Gambar sabuk asteroid dalam sistem tata surya. |
Bagaimana bumi dan planet lain berputar mengelilingi matahari? Setiap benda langit mempunyai gaya gravitasi tersendiri. Gaya ini sama dengan gaya magnet hanya sumber dari gaya tersebut ialah planet tersebut. Ketika dua buah benda dengan gaya gravitasi saling berdekatan. Keduanya akan berusaha mendapat kondisi stabil atau konstan. Oleh sebab itu, planet berputar untuk mencari titik keseimbangan tersebut. Dengan berputar, tidak ada gaya luar yang mensugesti planet dan matahari sehingga Pusat Tata Surya sanggup diibaratkan sebagai sebuah magnet besar dengan magnet-magnet kecil berada di sekitarnya.
Yang menarik ialah orbit atau lintasan dari planet yang berbentuk elips. Mengapa orbit tersebut bukan lingkaran? Sebuah lingkaran ialah kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap sebuah titik tertentu. Kondisi orbit lingkaran akan tercapai jikalau planet berbentuk lingkaran atau bola sepenuhnya. Sebaliknya, planet mempunyai ukuran yang pejal bahkan tidak beraturan sehingga gaya gravitasi di setiap titik berbeda. Ketika mengelilingi matahari, bumi juga berputar pada porosnya serta bulan yang mengelilinginya. Oleh sebab itu, akan sangat sulit untuk membentuk orbit lingkaran. Pada orbit elips, ada lintasan dimana jarak planet ke matahari sangat bersahabat dan juga jauh. Orbit dan pergerakan Pusat Tata Surya merupakan objek dari teori Kepler. Sumber http://www.geologinesia.com