Pantun Agama merupakan pantun dimana inti dari pantun tersebut bersifat mengingatkan dan mengajak orang lain kepada kebaikan, dalam penggunaan pantun agama, seringkali para Da’i dan pendakwah menggunakannya ketika hendak memberikan khutbah, tetapi penggunaan bukan dikala ceramah resmi, lebih sering dipakai pada dikala ceramah ke masyarakat umum saja.
Tentunya pantun islami, harus berisi dengan isi yang berkaitan ihwal pembahasan ceramah. Sehingga sanggup kita rangkai sedemikian rupa untuk menciptakan pantun, yang sanggup mempunyai makna dan arti bagi orang yang mendengarkannya, hal ini merupakan ciri khas dari pantun yang berisi nasehat islami.
Yaitu harus mempunyai kesan yang religius, dalam makna yang terkandung pada pantun islami yang hendak disampaikan. Biasanya cara penyampaian pantun agama itu sendiri, para penceramah harus pintar-pintar untuk menyelipkan pantun tersebut pada kalimat pembahasan ceramah, supaya para pendengar tidak jenuh, hal ini sanggup menghilangkan rasa kantuk jamaah yang mendengarnya.
Karena terkadang ketika seorang jamaah hanya mendengar ceramah saja tanpa ada selingat yang sanggup menciptakan fresh lagi, maka akan mengundang rasa kantuk. maka dari itu para pendakwah sering memakai pantun agama ini untuk mengusir rasa kantuk pada jamaah, yuk simak beberapa teladan pantun agama dibawah ini.
Daftar Isi Konten
Contoh Pantun Agama
Contoh pantun agama dibawah ini sangat cocok sekali buat kalian yang sedang mencari selinga untuk menambah materi kultum atau ceramah. Supaya para jamaah tidak terlalu tegang dan sanggup mencairkan suasana pada dikala mendengarkan ceramah.
Oleh alasannya itu pantun yang satu ini sangat bagus sekali, alasannya dengan banyak sekali macam inti, mulai dari pokok agama islami, ibarat sholat, puasa, surga, neraka, dan amal perbuatan yang sanggup kau pilih-pilih mana yang cocok dan mana yang bagus kalian gunakan.
Pantun Agama Islami
pantun nasehat islami tapeeulie.tumblr
Pantun agama #1 – 10
Sebatang pohon daunnya rimbun,
Lebat daunnya tiada buahnya.
Walaupun hidup seribu tahun,
Kalau tak sembahyang apa gunany.a
Bunga besar bunga raflesia,
Bunga kecil bunga melati.
Cepatlah taubat wahai manusia,
Janganlah menunggu hingga kau mati.
Ke kebun hewan melihat rusa,
Ada banyak sekali pengunjungnya.
Begitu sering kita berbuat dosa,
Berjanjilah tak akan lagi mengulanginya.
Burung kenari burung pipit,
hinggap dan berkicau cuit-cuit.
Meskipun beban hidup kian menghimpit,
Tetaplah istiqomah disaat sempit.
Kalau bulan rindukan mentari,
Tentu malam akan rindu siang.
Kalau hati cinta kepada Ilahi,
Tentu dirinya akan merasa tenang.
Air dan api slalu berlawanan,
Langit dan bumi ialah berjauhan.
Kalau hati penuh kedengkian,
Siapalah orang yang akan mau berteman.
Hidup insan hanyalah sekali,
Waktu tak terasa dijemput mati.
Kerakusan insan tak kan pernah berhenti,
Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti.
Buat apa berbaju batik kalau,
Tidak pake selendang.
Buat apa berwajah cantik,
Kalau tidak mau sembahyang.
Ada harimau di hutan belantara,
Janganlah kesana alasannya itu berbahaya.
Hidup di bumi hanya sementara,
Pergunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya.
Malam ini malam Jumat,
Besok ialah malam Sabtu.
Kita ini umat Muhammad,
Jangan hingga meninggalkan waktu.
Pantun agama #20 – 30
Ramai orang menggali perigi,
Ambil buluh kemudian diikat.
Ilmu dicari tak akan rugi,
Buat bekal dunia akhirat.
Naik didalam kereta,
pada hari selasa.
Janganlah menangis alasannya cinta,
tapi menangislah alasannya dosa.
Dua tiga empat lima,
Enam tujuh delapan sembilan.
Kita hidup takkan lama,
Jangan lupa siapkan bekalan.
Kemumu di dalam semak,
Jatuh sehelai selarasnya.
Meski ilmu setinggi tegak,
Tidak sembahyang apa gunanya.
Redup bulan nampak nak hujan,
Pasang pelita hingga berjelaga.
Hidup mati di tangan Tuhan,
Tiada siapa sanggup menduga.
Saya pergi beli tembaga,
Saya pakai untuk merekatkan parang.
Apabila ingin masuk surga,
Sering-sering mengaji dan sembahyang.
Sayang-sayang buah kepayang,
Buah kepayang hendak dimakan.
Manusia hanya boleh merancang,
Kuasa Allah menentukan.
Daun tetap di atas dulang,
Anak udang mati dituba.
Dalam kitab ada terlarang,
Perbuatan haram jangan dicoba.
Jalan-jalan naik kuda,
di pesimpangan bertemu janda.
Penderitaan akan selalu ada,
selama tak ada keikhlasan didalam dada.
Sungguhlah besar taman Seri Mahkota,
Tempat bermain bidadari Lela Utama.
Sungguhlah benar bagi orang yang takwa,
Ada daerah yang kondusif dan bahagia.
Pantun agama #30 – 40
Anak ayam turunnya lima,
Mati seekor tinggal empat.
Kita hidup mesti beragama,
Supaya hidup tidaklah sesat.
Hari ahad mancing dikali,
di pinggiran melihat buaya.
Hidup di dunia hanya sekali,
maka jalanilah dengan sebaik-baiknya.
Kera di hutan berlompat-lompat,
Si pemburu memasang jerat.
Hina sungguh sifat mengumpat,
Dilaknat Allah dunia akhirat.
Bila todak melanda Singapura,
Habis dikerat dicincang lumat.
Bila khianat pada manusia,
Dunia alam abadi takkan selamat.
Banyaklah masa antara masa,
Tidak seelok masa bersuka.
Meninggalkan sembahyang jadi biasa,
Tidak takut api neraka.
Pisang ambon di tanam di gunung,
Tumbuh sepuluh layu sebatang.
Buruk orang jangan dicari,
Bila kita sedang berpuasa.
Tekun kita berzakat ibadah,
Untuk belanja dikemudian hari.
Kita serahkan kehadirat Allah,
Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi.
Makan mendoan di kantin sekolah,
Minumnya teh sisri bersama Dullah.
Maaf kalau saya telah berbuat salah,
Kasih tahu saya Insya ALLAH akan segera berubah.
Beli tv beserta antena,
Setelah di pasang nonton bola Persib vs Persija.
Wahai insan janganlah berzina,
Jika tak tahan menikah lah saja.
Pantun agama #40-50
Indahnya sore di cakrawala,
Sayang sekali tak pernah berlangsung lama.
Kecantikan perempuan bukanlah segala,
Tapi ahlaknya lah yang paling utama.
Bunga kenanga diatas kubur,
Pucuk sari pandan Jawa.
Apa guna sombong dan takabur,
Rusak hati tubuh binasa.
Asam kandis asam gelugur,
Ketiga asam si riang-riang.
Menangis jenazah dipintu kubur,
Teringat tubuh tidak sembahyang.
Ada gadis perawan,
paling bagus dikampungnya.
Hormatilah ibumu kawan,
karena nirwana ada ditelapak kakinya.
Naik delman di tarik kuda,
Melintasi desa dan rawa-rawa.
Harta tak di bawa dikala kau tiada,
Amal Sholehlah yang akan kau bawa.
Nangka muda digulai lemak,
Buah keranji masak tersangkut.
Harta dunia jangan di tamak,
Bila mati tidak mengikut.
Adat mati dikandung tanah,
Dunia tinggal harta pun tinggal.
Selamat mati mengandung ibadah,
Banyak amal banyak bekal.
Di bulan Ramadhan banyak bertobat,
Memohonkan ampun kepada Allah.
Orang beriman hidup bermanfaat,
Sembarang kerja membawa faedah.
Di bulan Ramadhan orang tadarus,
Membaca Qur’an beramai-ramai.
Orang beriman hatinya lurus,
Duduk berjalan elok perangai.
Kalau terbang tinggi-tinggi,
Ingat-ingat bumi di bawah.
Kalau sembahyang luruskan hati,
Dalam ibadat turuti sunnah.
Daun terap diatas dulang,
Anak udang mati dituba.
Dalam kitab ada terlarang,
Yang haram jangan dicoba.
Sekian uraian teladan tentang Pantun Agama, supaya sanggup bermanfaat bermanfaat buat kamu, yang sedang mencari pantun nasehat. Sangat cocok sekali untuk dipakai sebagai materi selingan pada dikala pidato atau ceramah singkat kamu.
Jika kau mempunyai pandangan gres lagi yang berkaitan dengan pantun Islami, sanggup kalian share dan tulis pada kolom komentar dibawah ini ya. Terimakasih. 😀
Pantun Agama
Sumber https://infoana.com