Sunday, December 17, 2017

√ Tumbuhan Tidak Berpembuluh – Definisi Dan Divisinya

Tumbuhan Tidak Berpembuluh – Definisi Dan Divisinya – Tumbuhan tidak berpembuluh merupakan salah satu flora yang tidak mempunyai berkas pembuluh. Hal ini yang mengakibatkan pada flora tidak berpembuluh tidak sanggup membuatkan zat makanan, garam mineral, dan air menuju ke seluruh badan flora yang memerlukan. Adapun kalau memungkinkan untuk terjadinya proses pengangkutan tidak dilakukan oleh berkas pembuluh, sehingga diangkut melalui antarsel. Secara keseluruhan bahwa jenis flora ini disebut sebagai flora lumut. Dalam rangka mempertahankan keturunannya, maka flora lumut mengalami pergiliran keturunan yang mencakup fase sporofit dan fase gametofit. Pada pergiliran keturunan fase sporofit bisa menghasilkan suatu spora haploid secara asecual. Selanjutnya, fase gametofit menghasilkan sel kelamin gamet jantan secara secual.


Tumbuhan lumut mempunyai alat reproduksi yang disebut dengan arkegonium sebagai kawasan pembentukan sel telur dan anteridium merupakan kawasan sel sperma dibuat. Dengan adanya struktur sel alat reproduksi tersebut sel gamet tidak akan mengalami kondisi kekurangan air. Secara keseluruhan bahwa pada flora lumut sperma yang dimilikinya harus sanggup berenang dalam menggapai sel telur melewati suatu lapisan yang berair. Gerakan sel tersebut di dukung oleh adanya penarik kimia, sehingga sel sperma sanggup mendekati sel telur. Dengan demikian untuk flora yang hidup di sekitar kawasan kering harus adanya hujan yang tiba terlebih dahulu sehingga bisa membawa sel gamet jantan hingga terbentuklah tahap reproduksi. Adapun jenis divisi untuk flora tidak berpembuluh, yaitu sebagai berikut :


a. Lumut Hati (Hepatophyta)


Lumut hati merupakan jenis flora yang belum mempunyai bunga dan menghasilkan spora di kapsul kecil. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa tahap reproduksi flora lumut sanggup terjadi secara gametofit ataupun sporofit. Bagian dari spora kapsul merupakan sporofit yang sanggup tumbuh dari tahap gametofit. Dalam mengamati struktur morfologinya untuk diklasifikasikan pada kelompoknya, maka seorang ilmuan biasanya mendeteksi dengan alat optik berupa mikroskop. Sekitar 400 juta tahun kemudian lumut hati diduga sebagai tumbuhan yang pertama kali mengalami perpindahan kawasan menyesuaikan diri dari maritim ke darat. Pada divisi Hepatophyta gres ditemukan sekitar 8.500 spesies dari seluruh dunia. Sebagian besar flora ini hidup di kawasan yang kering dan basah, akan tetapi di sekitar kawasan yang lembab lebih banyak spesies lumut hati ditemukan.


Berdasarkan hasil temuan diketahui sekitar 6.000 spesies flora lumut hati tumbuh belum sanggup dibedakan antara akar, batang, dan daun. Struktur dari flora lumut ini berbentuk mirip hati dan berukuran sangat pipih. Karakteristik anatomi lumut hati terbagi menjadi dua lobus, sehingga dengan demikian bentuknya mirip hati. Pada belahan dari sporangium mempunyai sel yang berbentuk daun yang menggulung atau biasa disebut dengan istilah elatera. Bagian yang menggulung tersebut akan jatuh ketika kapsul terbuka, oleh alasannya yakni itu spora sanggup berhamburan secara terpisah. Pada jenis flora lumut hati yang mengalami tahap reproduksi secara secual, maka sanggup menghasilkan sel gametangium yang terletak pada belahan anteridiofor dan arkegoniofor.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Struktur dari arkegoniofor yang dihasilkan berbentuk mirip cakram atau mirip payung pada ujung-ujung tepi berlekuk ke arah belahan dalam mirip jejari. Di belahan bawah cakram sanggup ditemukan suatu arkegonium yang bisa memproduksi sel telur. Kemudian, anteridiofor mempunyai struktur yang mirip dengan cawan dan belahan tepi berlekuk tidak terlalu mendalam. Di sekitar belahan atas anteridiofor terdapat anteridium yang bisa memproduksi spermatozoid dengan jumlah flagel sebanyak dua. Ketika mengalami proses pembuahan antara ovum dengan spermatozoid, maka akan terbentuklah suatu zigot yang siap tumbuh dan bermetamorfosis belahan dari sporofit muda. Letak dari sporofit ini yaitu pada belahan bawah cakram arkegoniofor.


b. Lumut Daun (Bryopsida sp)


Lumut daun atau yang biasanya dikenal dengan istilah lumut sejati (musci) yakni jenis flora yang tidak mempunyai suatu pembuluh. Termasuk ke dalam golongan atau superdivisi flora lumut (Bryophyta). Ciri khusus yang terdapat pada flora lumut daun ini yaitu badan atau batangnya berukuran kecil dan organ akar serta daun berukuran relatif kecil kalau dibandingkan dengan jenis flora lumut lainnya. Pada umumnya flora lumut hati disebut sebagai flora peralihan antara flora yang masih sulit ditentukan antara organ akar, batang, dan daunnya. Hidup dengan cara menempel disekitar substratnya atau menempel pada belahan nagian akar yang berada di atas kawasan tumbuh dan berkembangnya lumut.


Morfologi daun lumut ini berupa lembaran yang disusun secara spiral sera warna daun hijau muda. Daun tersebut akan mengalami perubahan warna hingga berwarna kecoklatan pada dikala akan mati. Karakteristik dari batang flora lumut hati eksklusif menempel atau menyatu dengan daun dan akar. Dengan demikian dalam memilih akar, batang, dan daunnya belum sanggup dibedakan secara pasti. Secara keseluruhan warna dari flora lumut ini yaitu berwarna hijau muda, hijau tua, bahkan kecoklatan. Organ akar berwarna kecoklatan dan tidak masuk ke dalam belahan substratnya atau hanya menempel saja di atas permukaan poton, batu-batuan, dan kawasan lainnya yang lembab. Adapun fungsi utama dari akar flora lumut daun ini ialah sebagai organ yang bisa menyerap kandungan air yang berada di dalam tanah. Secara umum dalam proses reproduksinya fase yang paling dan sangat secara umum dikuasai dialami yakni pada fase gametofit.


Sumber :

http://usaha321.net/ciri-ciri-umum-lumut-hati-hepaticopsida.html

http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ciri-dan-jenis-tumbuhan-tidak-berpembuluh-bryophyta-beserta-contohnya-lengkap/


 


Baca Juga:


 


Kingdom Plantae – Definisi, Klasifikasi, dan Ciri

Platyhelminthes – Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan Bagi Kehidupan

Coelenterata – Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, & Peranan bagi Kehidupan



Sumber https://ruangseni.com