Tuesday, December 5, 2017

√ Sejarah Dan Tiga Komponen Garuda Pancasila (Bahas Lengkap)

Sejarah dan Tiga Komponen Garuda Pancasila (Bahas Lengkap) – Sebagai warga negara Indonesia tentu kita sangat erat dengan lambang negara kita. Namun, kita perlu mencoba untuk lebih mengenal dan memahami asal mula kehadiran lambang negara yang kini dikenal dengan Garuda Pancasila.



Sejarah dan Tiga Komponen Garuda Pancasila (Bahas Lengkap)


Mengenal lebih jauh sejarah dan komponen-komponen lambang negara diperlukan bisa menambah kecintaan kita terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta Garuda Pancasila nya. Sebelum masuk pada sejarah perlu kita deskripsikan terlebih dahulu lambang negara Indonesia. Lambang Negara berwujud seekor Burung Garuda berwarna emas yang berkalungkan perisai. Dalam perisai tersebut tergambar lima simbol Pancasila.


Selain membawa prisai dengan simbol Pancasila, burung garuda juga digambarkan sedang mencengkeram sehelai pita putih yang bertuliskan selogan luhur “BHINEKA TUNGGAL IKA”. Berpatokan pada desainnya, lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut berjulukan resmi Garuda Pancasila. Garuda diambil dari nama burung emas tersebut dan Pancasila berasal dari lima simbol yang tergambar pada perisai yang terkalung pada sang Garuda. Nama resmi Garuda Pancasila tercantum dalam Pasal 36A, Undang-Undang Dasar 1945.


Sejarah Garuda Pancasila


Sejarah lambang negara dimulai pada Desember 1949, yaitu Sultan Hamid II yang menunjukkan rancangan lambang negara tersebut. Sultan Hamid II mengajukan rancangan lambang negara beberapa hari sesudah akreditasi kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Belanda. Kemudian pada tanggal 10 Januari 1950 bangsa Indonesia membentuk kepanitiaan Lencana Negara yang bertugas untuk menyeleksi tawaran lambang negara.


Dari aneka macam macam tawaran lambang negara yang diajukan pada panitia, jadinya panitia memutuskan pilihan pada rancangan karya Sultan Hamid II. Sultan Hamid II (1913-1978) berjulukan lengkap Syarif Abdul Hamid Alkadrie merupakan sultan dari Kasultanan Pontianak. Beliau pernah menjabat sebagai Gubernur Daerah spesial Kalimantan Barat. Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Mentri Negara Zonder Portofolio pada era Republik Indonesia Serikat.


Racangan lambang negara yang sudah disetujui tersebut menerima beberapa penyempurnaan dari Presiden Soekarno dan aneka macam organisasi lainnya. Sampai pada bulan Maret 1950 jadilah lambang negara yang kita kenal hingga sekarang. Racangan final lambang negara diperkenalkan secara resmi pada masyarakat dan mulai dipakai pada tanggal 17 Agustus 1950. Lambang negara disahkan penggunaanya di tanggal 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo melalui PP 66/1951, selanjutnya tata cara pengumuman diatur melalui PP 43/1958.


Walaupun telah disahkan penggunaanya terhitung semenjak 1951, lambang negara tersebut tidak mempunyai nama resmi. Hal tersebut menjadikan munculnya aneka macam sebutan untuk lambang negara, menyerupai Garuda Pancasila, Burung Garuda, Lambang Garuda, Lambang Negara, atau hanya disebut dengan Garuda saja. Nama Garuda Pancasila gres disahkan secara resmi sebagai nama resmi lambang negara pada 18 Agustus 2000 oleh MPR melalui amandemen kedua Undang-Undang Dasar 1945.


3 Komponen Garuda Pancasila


Garuda Pancasila terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu burung garuda, periasai, dan pita putih.


Burung Garuda


Garuda yaitu burung mistis yang berasal dari mitologi hindu yang berassal dari india. Kisah mitologi tersebut berkempang di wilayah Indonesia semenjak masa ke-6. Dalam dongeng mitologi Burung Garuda digambarkan sangat besar lengan berkuasa dan sakti hingga disebut sebagai raja dari semua makhluk yang melayang. Garuda melambangkan kekuatan dan keagungan, selain itu sisi kehidupan garuda dalam kisahnya juga melambangkan budi dan pengetahuan. Selanjutnya warna emas pada burung garuda melambangkan kemegahan dan kejayaan. Garuda sebagai lambang negara mempunyai bulu sayap berjumlah 17, kemudian bulu ekor berjumlah 8, bulu pada pangkal ekor berjumlah 19, dan bulu pada leher berjumlah 45. Jumlah bulu garuda yaitu representasi dari tanggal diproklamasikannya kemerdekaan bangsa Indonesia yakni 17-8-1945.


Sejarah dan Tiga Komponen Garuda Pancasila  √ Sejarah dan Tiga Komponen Garuda Pancasila (Bahas Lengkap)


Perisai


Perisai yang dikalungkan pada leher sang Garuda melambangkan pertahanan Indoonesia. Dalam perisai tersebut terdapat lima buah simbol yang merupakan simbol dari setiap butir sila dari dasar negara Pancasila. Pada bab tengah terdapat simbol bintang yang melambangkan sila pertama Pancasila. Pada bab kanan bawah terdapat simbol rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila. Pada bab kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga Pancasila. Pada bab kiri atas terdapat simbol kepala banteng yang melambangkan sila keempat. Terakhir pada bab kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima.


Pita Putih


Pita putih yang dicengkeram sang garuda bertuliskan “BHINEKA TUNGKAL IKA” yang merupakan semboyan negara Indonesia. Semboyan tersebut merupakan ungkapan dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Ungkapan tersebut diambil dari karya Mpuh Tantular ‘Kakimpoi Sutasoma’. Mpuh Tantular marupakan seorang pujangga dari kerajaan majapahit pada masa ke-14.


Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai SSejarah dan Tiga Komponen Garuda Pancasila (Bahas Lengkap). Semoga artikel diatas sanggup bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih 🙂



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id