Organisasi Kehidupan & Interaksi Antar Komponen Biotik – Interaksi yang terjadi antara organisme satu dengan lain serta dengan komponen abiotik di sekelilingnya secara tidak pribadi turut membentuk sebuah ekosistem. Interaksi tersebut yang membuat ekosistem menjadi seimbang dan teratur. Jika keseimbangan ekosistem (homeostatis) telah terwujud, maka akan berdampak kasatmata bagi keberlangsungan hidup dan kehidupan organisme di dalamnya. Berdasarkan sifatnya, interaksi sanggup dikelompokkan ke dalam tiga macam diantaranya yakni interaksi antar komponen ekosistem, interaksi antar komponen abiotik dengan biotik, dan interaksi antara komponen biotik. Dalam hal ini klarifikasi akan lebih mengarah pada interaksi antar komponen biotik.
Interaksi Antar Komponen Biotik
Interaksi antar komponen biotik sanggup diwujudkan dengan banyak sekali macam contoh, namun kalau ditinjau melalui intensitas spesifikasinya, interaksi ini dibedakan ke dalam dua macam yakni inetraksi intraspesifik dan interspesifik. Interaksi intraspesifik yakni hubungan timbal balik yang terjadi kalau dilakukan oleh masing-masing idividu yang masih berada dalam satu cakupan spesies. Misalnya saja yang terjadi pada lebah madu. Di dalam koloni binatang lebah madu, terdapat sebuah sistem interaksi yang sistemik dengan pembagian kiprah atau pekerjaan yang harus dilakukan oleh masing-masing individu lebah. Contoh lainnya juga terdapat pada insan yang saling bekerja sama dalam urusan pekerjaan, berumah tangga, berorganisasi, dan lain sebagainya.
Sedangkan interspesifik yakni hubungan timbal balik yang terjadi antara individu yang belainan spesies namun berada dalam satu ekosistem. Dari kedua jenis hubungan interaksi tersebut, interaksi interspesifik mempunyai bentuk yang bermacam-macam dengan cakupan beberapa kategori. Beberapa kategori tersebut diantaranya ialah :
a. Predasi
Predasi merupakan sebuah interaksi yang terjadi antara binatang predator dan mangsanya. Sebagai referensi contohnya pada harimau dan kambing. Harimau sebagai binatang predator dan kambing sebagai mangsanya.
b. Kompetisi
Interaksi ini lebih mengacu pada persaingan antar individu dalam mencari mangsanya. Misalnya saja persaingan antara ular sawah dan burung elang dalam memperebutkan mangsa tikus di ekosistem sawah.
c. Netral
Netral merupakan interaksi tidak saling mengganggu atau membantu satu sama lain antar individu yang berada dalam satu wilayah. Misalnya pada populasi ikan mas dan ikan gurame dalam ekosistem danau.
d. Simbiosis
Simbiosis yakni interaksi yang terjadi antar individu yang berlainan jenis. Bentuknya sanggup saling menguntungkan (mutualisme), menguntungkan salah satu pihak (komensalisme) atau bahkan merugikan (parasitisme).
Organisasi kehidupan dan interaksi antar komponen biotik sanggup diwujudkan dalam banyak sekali bentuk interaksi individu dalam banyak sekali ekosistem. Sebagai referensi interaksi yang terjadi antar makhluk hidup salah satunya ada pada ekosistem wilayah persawahan. Agar lebih jelas, klarifikasi mengenai referensi interaksi antar komponen biotik akan dipaparkan pada bahasan berikut.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Interaksi Dalam Ekosistem Sawah
Sawah merupakan salah satu dari referensi ekosistem yang di dalamnya terdapat banyak sekali jenis organisme yang hidup di dalamnya. sebagaimana ekosistem pada umumnya, sawah tersusun atas dua komponen utama yakni abiotik dan biotik.komponen abiotik dan biotik yang berada di dalam ekosistem sawah diantaranya ialah :
a. Komponen abiotik
Komponen abiotik dalam ekosistem sawah cakupannya mencakup air, tanah, batu, angin, kerikil, suhu, udara, cahaya matahari, unsure hara, dan masih banyak lagi.
b. Komponen biotik
Komponen biotik dalam ekosistem sawah cakupannya mencakup jagung, ulat, padi, belalang, ular sawah, gulma, cacing, genjer, kangkung, ikan kecil, kerang sawah, dan lain sebagainya. Berdasarkan data mengenai komponen abiotik dan biotik pada keterangan di atas, maka sanggup dirumuskan beberapa pola interaksi antar komponen dalam ekosistem sawah sebagaimana berikut ini :
1) Interaksi abiotik dan biotik, interaksi ini terjadi antara salah satu atau beberapa aspek komponen abiotik dengan komponen biotik. Misalnya saja interaksi antara tumbuhan padi (biotik) yang ditanam di tanah, dialiri oleh air, dan berespirasi dengan karbondioksida (abiotik).
2) Netral, interaksi ini terjadi pada individu yang sama sekali tidak berdampak kasatmata dan tidak pula berdampak negative. Misalnya saja pada binatang cacing dan capung, padi dan genjer, dan lain sebagainya.
3) Perdasi, interaksi ini terjadi antara individu yang berperan sebagai predator dengan individu lainnya yang berperan sebagai mangsanya. Misalnya saja pada ular sawah dengan katak.
4) Herbivori, merupakan interaksi antara binatang predator dengan individu tumbuhan sebagai mangsanya. Misalnya saja yang terjadi pada ulat dengan padi, tikus sawah dengan padi, dan lain sebagainya.
5) Kompetisi, yakni sebuah hubungan interaksi yang terjadi antara individu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya yang bersifat persaingan. Misalnya saja pada tumbuhan padi dan rumput liar yang bersaing dalam hal mendapat zat hara dan air.
Pada tiap-tiap tingkatan organisasi kehidupan tak terkecuali pada ekosistem sawah saling menjaga dan berinteraksi satu dengan lainnya dalam keseimbangan yang bersifat sistemik. Akan tetapi yang amat sangat disayangkan yakni kegiatan insan yang menimbulkan keseimbangan terganggu. Misalnya saja degan menngunakan pestisida serta pupuk kimia secara berlebihan yang berakibat pada kerusakan tanah penyimpan zat hara, menimbulkan kekebalan hama semakin meningkat, mencemari air, dan banyak sekali kerusakan lainnya. Sejatinya problem mengenai penambahan nutrisi pada tumbuhan dalam hal ini yakni tumbuhan padi sanggup etrpecahkan dengan memakai bahan-bahan yang bersifat organik. Misalnya saja dengan memakai pupuk sangkar (kotoran ternak), pupuk hijau (limbah pertanian berupa dedaunan), dan pupuk kompos (fermentasi serta adonan pupuk sangkar dan pupuk hijau). Selain itu juga sanggup dilakukan upaya rotasi tumbuhan dan lainnya dalam rangka mengembalikan serta menjaga tanah supaya tetap mempunyai cadangan zat hara bagi tumbuhan.
Sumber :
https://dosenbiologi.com/ekosistem/interaksi-dalam-ekosistem
Baca Juga:
Soal Biologi Tentang Kingdom Animalia dan Kunci Jawaban
Filum Chordata – Definisi & Pembagian Kelasnya
Filum Arthropoda – Definisi & Klasifikasinya
Sumber https://ruangseni.com