Friday, December 1, 2017

Garis Kontur : Fungsi, Karakteristik, Macam-Macam Dan Teladan Soal

Dalam mempelajari suatu komponen peta, ada beberapa keterangan atau riwayat yang menjelaskan suatu peta. Riwayat suatu peta sanggup berupa judul, skala, inset peta, simbol, warna peta, garis astronomis (garis lintang dan garis bujur), petunjuk atau orientasi arah, legenda, dan sumber peta. Salah satu jenis peta yang dipakai sampaumur ini salah satunya peta kontur, yaitu peta yang menggambarkan sebagian bentuk-bentuk permukaan bumi yang bersifat alami dengan memakai garis-garis kontur. Khusus dalam kajian ini akan membahas mengenai garis kontur yang ada dalam suatu peta.


Pengertian Garis Kontur


 ada beberapa keterangan atau riwayat yang menjelaskan suatu peta Garis Kontur : Fungsi, Karakteristik, Macam-Macam dan Contoh SoalGaris kontur atau disebut dengan garis tranches, garis tinggi, atau garis tinggi horizontal, yaitu garis imajiner pada suatu wilayah atau area di atas peta yang menghubungkan dan menunjukkan beberapa titik pada peta yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis ini selanjutnya menunjukkan pergerakan atau perkembangan naik turunnya suatu keadaan tanah.


Misalnya, suatu garis kontur ditunjukkan dengan angka + 25 meter, berarti garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai sudut elevasi atau ketinggian yang sama + 25 meter terhadap sudut elevasi atau ketinggian tertentu. Garis kontur ini sanggup dibentuk dengan menciptakan suatu proyeksi garis tegak berpotongan pada bidang datar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar pada suatu peta. Garis kontur yang dibentuk pada peta akan terkait eksklusif dengan skala yang mana garis kontur ini dibentuk sesuai dengan skala peta yang diinginkan.


Fungsi Garis Kontur


Dilihat dari pengertiannya, garis kontur bertujuan untuk menunjukkan naik turunnya keadaan permukaan tanah atau topografi wilayah. Secara sederhana, fungsi adanya garis kontur yaitu sebagai:



  • Penanda ketinggian atau sudut elevasi suatu tempat atau wilayah tertentu;

  • Penanda ada tidaknya bentuk relief sesuai dengan wujud orisinil di permukaan bumi;

  • Penanda ada tidaknya suatu lereng di suatu tempat atau wilayah tertentu;

  • Penanda besaran sudut kemiringan suatu lereng pada suatu tempat atau wilayah tertentu;

  • Penanda perhitungan untuk luas kawasan genangan dan volume suatu bendungan;

  • Penentu rute suatu jalan atau susukan yang mempunyai sudut kemiringan tertentu;

  • Penentu ada tidaknya dua titik di lahan yang tingginya sama dan saling terlihat; dan

  • Bahan untuk menciptakan potongan memanjang (long-section).


Karakteristik Garis Kontur


Dalam menggambarkan bentuk permukaan tanah atau membuat peta topografi dan ketinggian pada suatu peta garis kontur sangat mempunyai kegunaan untuk memproyeksikan kedua pola tersebut, atau cara lain yang bias dipakai yaitu dengan metode hachures dan shading. Menurut seorang ahli, garis kontur mempunyai karakteristik sebagai berikut ini:



  • Garis kontur yang menunjukkan tingkat kerapatan yang lebih besar menunjukan sudut kemiringan atau lereng yang sangat curam;

  • Garis kontur yang tingkat kerapatannya jarang menunjukan keadaan permukaan tanah yang landau;

  • Garis kontur selalu bersifat horizontal, tidak bercabang, dan tidak berpotongan;

  • Garis kontur selalu berkelok-kelok dan mengikuti sudut kemiringan atau lereng dari suatu lembah;

  • Garis kontur selalu tegak lurus terhadap pedoman air yang mengalir di permukaan tanah;

  • Garis kontur berbentuk kurva tertutup;

  • Garis kontur sellu menjorok ke hulu jikalau melewati pedoman sungai;

  • Garis kontur selalu menjorok ke arah jalan jikalau melewati permukaan jalan;

  • Garis kontur tidak akan terlihat jikalau melewati suatu bangunan;

  • Garis kontur yang disajikan selalu diadaptasi dengan skala peta yang dibuat;

  • Garis kontur mempunyai sajian indeks yang berbeda-beda mengikuti posisi topografi suatu wilayah;

  • Garis kontur hanya diperuntukkan satu sudut ketinggian tertentu;

  • Garis kontur yang bernilai lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang bernilai lebih tinggi;

  • Garis kontur yang bertanda abjad U selalu menunjukkan punggung pegunungan atau gunung; dan

  • Garis kontur yang bertanda abjad V selalu menunjukan suatu lembah atau jurang.


Macam-macam Garis Kontur


Dalam menyajikan peta kontur, ada dua hal atau macam yang berkaitan dengan garis kontur. Garis kontur ini menyajikan penampakan kontur pada bukit dan pedoman sungai. Adapun klarifikasi lebih detail sanggup ditunjukkan berikut ini:



  • Interval kontur


Hal ini menunjukkan perbedaan elevasi atau sudut ketinggian antar dua garis kontur yang berdekatan. Misalnya, pada penampilan peta di satu halaman, nilai interval kontur dibentuk sama besar antar satu kontur dengan kontur yang lainnya. Dengan kata lain, semakin besar skalanya maka informasi pada peta akan semakin banyak atau detail, sehingga interval kontur akan semakin kecil.



  • Indeks kontur


Hal ini menunjukkan adanya garis kontur dengan kelipatan tertentu. Misalnya, setiap kelipatan 1 meter, 5 meter, 10 meter, dan seterusnya. Dalam memilih indeks kontur ini maka sanggup dipakai rumus penentuan indeks kontur sebagai berikut: i = (25/panjang 1 km di peta) meter.


Sebagai contoh: Pada peta dengan skala 1:1000, maka indeks kontur yang ditunjukkan dalam peta yaitu 1 km, pada peta dengan skala 1:1000 = (1 km/1000 cm) = (100000 cm/1000 cm)= 100 meter. Maka, i = (25/100) = 0,25 meter.


Selain macam-macam garis kontur tersebut di atas, informasi wacana titik detail tidak harus mempunyai sudut elevasi atau ketinggian yang sama, namun sanggup juga dibidik dari lapangan dengan mengikuti pola tertentu. Pola-pola ini mencakup pola kotak-kotak (spot level), pola profil (grid), dan pola radial-pola yang dipakai untuk pemetaan topografi pada kawasan yang luas dan permukaan tanah yang tidak beraturan atau randomized.


Cara Pengukuran


Dengan merujuk pada macam-macam garis kontur ini, pengukuran titik-titik detail untuk penarikan garis kontur pada suatu peta sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu:



  • Secara langsung: Titik-titik detail yang tidak harus sama tinggi sanggup dipilih mengikuti pola tertentu yaitu pola kotak-kotak, profil, atau radial. Dengan pola tersebut garis kontur sanggup dibentuk dengan cara interpolasi dan pengukuruan titik-titik detailnya sanggup dilakukan dengan cara tachymetry pada semua bidang atau area dan sanggup pula memakai sipat datar memanjang ataupun sipat datar profil pada kawasan yang relatif datar.

  • Secara tidak langsung: Titik-titik detail dicari dengan menurut pada ketinggian yang sama dan ditentukan posisinya dalam peta dan diukur pada ketinggian tertentu. Cara pengukurannya sanggup dilakukan dengan tachymetry atau kombinasi antara sipat tiba memanjang dan pengukuran polygon. Akan tetapi, cara ini lebih sulit dibandingkan dengan cara tidak langsung. Pengukuran secara eksklusif ini sangat diharapkan pada dikala pengukuran dan pemasangan tanda batas kawasan genangan.


Selain itu, garis-garis kontur pada peta topografi sanggup dipakai dalam menghitung volume, baik volume sketsa galian (gunung kapur, bukit, dan lainnya). Sedangkan luas yang dikelilingi oleh masing-masing garis kontur diukur luasnya dengan plainmeter dengan interval h.


Metode Pembuatan Garis Kontur


Berdasarkan klarifikasi mengenai garis kontur di atas, maka selanjutnya diberikan klarifikasi mengenai cara menciptakan garis kontur, yaitu:



  1. Pertama-tama, kita harus melaksanakan ploting (penentuan lokasi) secara detail pada sejumlah titik yang diperoleh dari observasi/survei/pengukuran eksklusif di lapangan.

  2. Selanjutnya, memilih titik-titik dengan sudut elevasi atau ketinggian yang sama. Hal ini sanggup dilakukan dengan cara numerik, taksiran (visual), dan grafis.

  3. Kemudian mencari sudut elevasi atau ketinggian tertentu dengan memakai perbandingan linear antara dua titik yang mempunyai informasi sudut elevasi dan sattitik yang akan dicari.

  4. Maka, interpolasi (garis kontur) sanggup diperoleh dari perbandingan segi tiga siku-siku dari sejumlah titik yang telah ditentukan tadi.

  5. Terakhir, melengkapi peta tersebut dengan simbol kartografi. Simbol ini merupakan alat komunikasi antara pembuat peta dengan pemakai peta. Sehingga, pada permukaan peta hanya menggambarkan simbol-simbol tertentu saja.


Sebagai aplikasi dari metode di atas, maka berikut disajikan pola soal memilih garis kontur. Suatu soal meminta untuk dibuatkan kontur dengan interval 2 meter. Diketahui pada:



  • Titik A mempunyai ketinggian + 1,650 meter

  • Titik B mempunyai ketinggian + 2,110 meter

  • Titik C mempunyai ketinggian + 2,651 meter

  • Titik D mempunyai ketinggian + 1,950 meter

  • Titik E mempunyai ketinggian + 4,200 meter

  • Titik F mempunyai ketinggian + 5,010 meter


Dari soal ini diketahui bahwa antara titik A dan C dipastikan mempunyai titik yang mempunyai ketinggian dengan kelipatan 2 meter yaitu titik P, dan antara titik D dan B diketahui hal yang sama, dan disebut dengan titik Q. Sedangkan antara titik C dan F dipastikan mempunyai ketinggian sebesar 4 meter, demikian halnya pada titik B dan E. Yang menjadi perkara yaitu bagaimana memilih titik P, Q, R, dan S pada peta tersebut.


Pada dikala memilih letak titik P yang mempunyai ketinggian sebesar 2 meter:



  • Pertama, mengukur jarak titik AC pada peta (misalnya jarak AC = dAC = 5 cm)

  • Kedua, menghitung perbedaan ketinggian titik C dan titik A (misal HAC = (2,651 – 1,650) m = 1,001 meter)

  • Ketiga, menghitung perbedaan ketinggian titik P dengan titik A (misal HAP = (2,00 – 1,650) m = 0,350 meter)

  • Ke-empat, maka dengan rumus perbandingan segitiga sanggup dihitung:


Jarak AP = dAP, yaitu dAP = hAP/hAC x dAC


= 0,350/1,001 x 5 cm


= 1,748 (letak titik P dari titik A)


Pada proses terakhir, simbol yang sanggup kita tuliskan yaitu sebagai berikut P+2,751 = titik tinggi (untuk titik P).


Dari klarifikasi mengenai garis kontur tersebut di atas, kita sanggup mengetahui suatu bentuk lembah dan pegunungan dengan melihat garis konturnya. Ada beberapa bentuk lembah dan pegunungan yang sanggup kita ketahui, yaitu:



  • Jalan menuju puncak umumnya di atas punggung (berupa garis titik-titik) sedangkan di sisinya terdapat lembah umumnya berisi sungai (berupa garis gelap)

  • Pada dataran tinggi atau plateau merupakan kawasan dataran tinggi yang luas dan terdapat kawasan rendah diantara dua buah ketinggian atau col dan sadle

  • Daerah yang sama dengan col tetapi wilayahnya luas dan ketinggian yang mengapit tidak terlalu tinggi

  • Pass yaitu celah memanjang yang membelah suatu kawasan ketinggian


Demikian klarifikasi mengenai garis kontur. Semoga bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com