Filum Nematoda dan Filum Annelida – Struktur, Fungsi Tubuh, Ciri dan Klasifikasinya – Nematode merupakan kelompok binatang cacing yang mempunyai bentuk fisik lingkaran panjang (gilik atau mirip benang). Istilah kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yang berarti “seperti” (asal kata nema yang berarti berenang dan ode yang bermaknakan semu). Sedangkan filum annelida yaitu kelompok binatang yang mempunyai bentuk badan yang mirip cincin yang tersusun beruas-ruas. Istilah kata annelida berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bentuk cincin” (asal kata dari annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk). Kedua filum tersebut akan dibahas secara lebih terang pada pembahasan berikut :
A. Penjelasan Filum Nematoda (Struktur, Fungsi Tubuh, Ciri dan Klasifikasinya)
A.1. Struktur Tubuh
Nematoda mempunyai tiga buah lapisan embrionik, diantaranya ialah mesoderm, endoderm, dan ektoderm. Pada potongan tubuhnya terdapat rongga badan yang semu. Pada potongan permukaan tubuhnya diselimuti oleh lapisan kutikula yang transparan dan bertekstur keras. Hewan ini hidup berparasit di susukan pencernaan inang dengan lapisan kutikula yang tebal (jika dibandingkan dengan kelompok cacing lainnya). Pada potongan bawah lapisan kutikula cacing, terdapat epidermis yang pada umumnya terdiri atas sel dinding tubuhnya. Bagian dinding tubuhnya terdiri atas susunan otot longitudinal yang berkontraksi sehingga sanggup menghasilkan gerakan memukul layaknya cemeti. Terdapat pula pseudoselom yang di dalamnya berisikan cairan yang berfungsi sebagai rangka hidrostatikdan yang menunjang gerakan meliuk pada hewan.
A.2. Fungsi Tubuh dan Ciri
Pada sistem pencernaannya nematoda mempunyai organ yang cukup lengkap yang mencakup dfaring, mulut, esophagus, anus, dan usus. Sistem eksresinya berjalan dengan adanya alat ekresi yang berupa sistem sel kelenjar tanpa susukan dan adapula yang melalui saluran. Sistem penginderaannya terdiri atas alat indra yang berupa seta, amfid, phasmid, papilla, dan sensilia. Nematoda tidak mempunyai sistem peredaran darah dan juga sistem respirasi (pertukaran zat serta transportasi nutrisi terjadi dengan cara difusi).
Karakteristik khusus dari kelompok binatang nematode diantaranya ialah :
– Memiliki rongga badan semu (pseudoselomata dan tripoblastik)
– Memiliki bentuk fisik gilik / lingkaran memanjang
– Hidup secara bebas dengan mengonsumsi kotoran hewan, sampah organic, ganggang jamur, flora yang telah membusuk, dan hewan-hewan kecil.
– Hidup berparasit pada flora dan hewan.
– Memiliki ukuran yang bervariasi (kurang dari 1 meter bagi yang hidup di wilayah perairan tawar sedangkan yang hidup dilaut berukuran hingga 5 cm)
– Cacing jantan ukuran tubuhnya jauh lebih kecil dibandingkan yang betina
– Semakin menuju ke arah posterior semakin membentuk ujung yang meruncing
A.3. Klasifikasi Nematoda
Filum nematode sanggup diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas diantaranya ialah secernentea dan adenophorea. Adenophorea merupakan anggota dari filum nematode yang tidak mempunyai organ kemosreseptor atau phasmid pada tubuhnya. Karenanya kelas binatang ini dinamakan dengan aphasmida. Sebagian besar binatang yang merupakan anggota dari adenophorea hidup secara bebas sebagai benalu yang menjangkiti beberapa jenis hewan. Misalnya saja trichuris ovis yang menjangkiti badan domba, cacing trichenilla spiralis menjangkiti usus binatang karnivora dan juga manusia.
Sedangkan kelas secernentea merupakan anggota dari filum nematode yang pada tubuhnya terdapat phasmid (kebalikan dari adenophorea). Karenanya kelas binatang ini dinamakan dengan istilah phasmida. Sebagian dari anggota kelas secernenta yang hidup berparasit di dalam badan binatang vertebrata, tumbuhan, dan serangga. Kelas secernentea juga masih sanggup diklasifikasikan menjadi beberapa spesies diantaranya yakni cacing perut (ascaris lumbricoides), cacing tambang ancylostoma duodenale (cacing tambang), cacing kremi (oxyuris vernicularis), cacing filarial atau cacing rambut (wuchereria bancrofri), dan onchorcerca volvulus.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
B. Penjelasan Filum Annelida, Ciri, dan Klasifikasinya
Annelida merupakan kelompok binatang yang mempunyai badan beruas-ruas dengan bentuk fisik mirip cincin yang tersusun bertumpuk. Kelompok binatang ini mempunyai badan bersegmen, yang bersifat tripoblastik dengan rongga badan sejati. Hewan ini mempunyai jumlah spesies sekitar 15.000 yang secara umum hidup bebas, adapula yang bersifat parasit. Habitat binatang ini berada di wilayah perairan tawar, laut, dan di dalam tanah.
B.1. Ciri Annelida
Filum annelida mempunyai karakteristik atau ciri khusus yang mengidentifikasikan kelompoknya. Ciri-ciri tersebut yaitu sebagai berikut :
– Tubuhnya beruas mirip cincin atau gelang yang tersusun
– Bersifat selomata, metameri, simetri bilateral, dan tripoblastik
– Sistem pencernaannya terbilang tepat yang mencakup organ perut otot, usus, anus, mulut, dan kerongkongan.
– Pada tubuhnya dilapisi dengan kutikula yang bertekstur lembab dan tipis.
– Pada sistem respirasinya memakai permukaan kulit dan berlangsung secara difusi.
– Pada sistem peredaran darahnya bersifat tertutup yang susunannya berupa pembuluh darah berhemoglobin.
– Pada sistem sarafnya berupa ganglion otak serta tali saraf yang susunannya brasal dari tangga tali.
– Pada sistem eksresinya berupa nefrostom dan nefrida.
– Sistem reproduksinya dilakukan dengan cara generatif (konjugasi) dan vegetative (fragmentasi).
B.2. Sistem Organ Annelida
Sistem organ yang ada pada badan binatang filum annelid mencakup sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem eksresi, sistem pencernaan, dan sistem reproduksi. Sistem peredaran darah bersifat tertutup dan pembuluh darahnya terjandung zat hemoglobin yang mengakibatkan darah berwarna merah. Pembuluh darah mempunyai fungsi sebagai penghantar nutrisi serta oksigen ke seluruh potongan tubuh. Pada sistem pernapasannya terjadi dengan memakai kulit yang ada di permukaan tubuh. Akan tetapi adapula beberapa spesies yang bernapas memakai insang. Pada sistem pencernaan, kelompok binatang ini mempunyai sistem pencernaan yang cukup lengkap me;liputi esophagus, usus, anus, mulut, dan faring. Pada sistem eksresinya terdapat organ ekskresi yang berupa nefridia, nefrostom, dan nefrortor. Sedangkan pada sistem reproduksinya, annelida berkembangbiak dengan cara secual. Annelida merupakan binatang yang bersifat hemafrodit (memiliki sel kelamin ganda), meskipun begitu binatang ini tetap membutuhkan individu lainnya untuk bereproduksi.
B.3. Klasifikasi Annelida
Filum annelida sanggup dibagi atau diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas, diantaranya ialah kelas polychaeta dan hirudenia. Polychaeta yaitu kelas binatang yang mempunyai rambut dengan jumlah yang banyak. Polychaeta yaitu istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti rambut “banyak” (poli yang berarti banyak dan chaeta yang berarti rambut). Beberapa pola binatang dari kelas polichaeta diantaranya ialah cacing palolo (unice viridis), cacing wawo (lysidice oele), cacing air maritim (neanthes virens), dan arenicola sp.
Ciri khas dari kelas annelida diantaranya ialah berhabitat di laut, mempunyai jumlah rambut yang cukup banyak, terdapat alat gerak yang disebut dengan parapodia, mempunyai ukuran panjang badan mencapai 10 cm dengan diameter muali dari 2 mm hingga 10 mm, dan pada potongan tubuhnya dibedakan menjadi segmen pertama yakni peristomium dan potongan kepala / prostomium.
Oligochaeta merupakan kelas binatang dari filum annelida yang hanya mempunyai sedikit rambut pada tubunya. Oligochaeta secara bahasa mempunyai makna “sedikit rambut” (oligo yang berarti sedikit dan chaeta yang berarti rambut). Kebanyakan anggota dari kelas ini berhabitat di wilayah perairan, di dalam tanah, dan tempat lembab. Beberapa pola jenis kelas oligachaeta yang sejauh ini telah teridentifikasi yaitu cacing tanah sumatera (moniligaster), cacing air tawar / sutra (tubifex sp), cacing tanah (lumbrocus terestris), dan caing hutan (perichaeta musica).
B.4. Hirudenia
Hirudenia yaitu kelompok binatang annelida yang tidak terdapat rambut / seta serta tidak mempunyai parapodium pada potongan tubuhnya. Bentuk fisik badan kelas binatang hirudinea yang pipih dengan potongan ujung depan serta pada potongan belakang agak sedikit runcing. Pada potongan segmen awal serta alhasil terdapat semacam alat penghisap yang berperan sebagai penggagas serta untuk menempelkan tubuhnya. Gabungan dari kontraksi, relaksasi otot, serta alat penghisap merupakan potongan dari prosedur pergerakan dari kelas binatang ini. Sebagian besar dari kelas hirudinea yaitu kelompok binatang ekstoparasit yang menginduk di potongan permukaan luar badan inangnya. Hewan ini mempunyai ukuran badan mulai dari 1 hingga 30 cm.
Beberapa ciri umum yang terdapat pada hirudenia diantaranya ialah :
– Memiliki ukuran badan berkisar antara 1 – 30 cm
– Tidak terdapat parapodia dan seta pada segmen tubuhnya
– Memiliki bentuk fisik yang pipih dengan ujung anterior dan posterior meruncing
– Mempunyai zat antikoagulasi
– Berhabitat diwilayah perairan maritim dan tawar.
Beberapa pola jenis kelas binatang ini diantaranya ialah pacet (Heaemodipso zeylanice), lintah jawa (Hirudo j4vanica), lintah India (Dinobdelia Ferox), dan lintah biasa (Hirudo medicinalis.)
Sumber :
http://www.artikelsiana.com/2015/07/annelida-pengertian-ciri-klasifikasi-reproduks.html
Baca Juga:
Filum Platyhelminthes – Struktur, Fungsi, Organ Tubuh, & Pembagian Divisinya
Filum Cnidaria- Definisi, Struktur Tubuh, Sistem Organ, dan Pembagian Divisinya
Filum Porifera – Definisi, Ciri, Sistem Reproduksi, Tipe Tubuh, & Klasifikasinya
Sumber https://ruangseni.com