Wednesday, December 13, 2017

√ Filum Mollusca – Definisi Dan Pembagian Divisi

Filum Mollusca – Definisi dan Pembagian Divisi – Mollusca yaitu jenis binatang yang mempunyai ciri utama yakni pada bentuk fisiknya yang bersifat lunak. Istilah kata mollusca berasal dari kata “mollis” (bahasa latin) yang berarti lunak. Bentuk tubuhnya bersifat tripoblastik, simetri bilateral, dan tak bersegmen. Bagian tubuhnya yang lunak pada umumnya dilindungi oleh mantle / pallium yang mmeproduksi zat kapur eksoske leton. Zat kapur tersebut berwujud fisik mirip cawan atau sejenisnya yang dinamakan concha atau cangkang. Bagian-bagian tubuhnya terdiri atas anterior (kepala), ventral (kaki muskuler), dan dorsal (massa visera).


Hewan dalam filum mollusca mempunyai sistem susukan pencernaan yang terbilang lengkap, yakni terdapat grandula salivary dan pada bab mulutnya dilengkapi dengan radula atau gigi parut. Sistem respirasinya berupa paru-paru, insang, atau ada pula yang melalui jaringan epidermis. Habitat binatang ini bertempat tinggal di wilayah daratan, parairan tawar, dan lautan. Jika didasarkan pada struktur tubuhnya, kelompok binatang mollusca diklasifikasikan ke dalam lima kelas. Beberapa diantaranya ialah gastropoda, amphineura, cephalopoda, scaphopoda, dan pelecypoda. Selengkapnya perhatikan penjabaran serta klarifikasi berikut!


a. Kelas Amphineura


Kelompok binatang ini mempunyai bentuk tubuh simetris bilateral dengan sehelai atau beberapa lembar cangkang (valva / plate) yang sekaligus sebagai eksoske leton. Kelas amphineura mempunyai beberapa jenis ingsang yang berada di dalam rongga mantelnya. Hewan dalam kelas ini berhabitat di wilayah sekitar pantai dengan melekatkan dirinya pada bebatuan dengan memakai perut dan kakinya. Contoh binatang kelas amphineura diantaranya ialah neopilina sp dan chiton sp.


b. Kelas Gastropoda


Kelas gastropoda merupakan kelas binatang yang mempunyai anggota terbesar diantara kelas-kelas dalam filum mollusca. Gastropda mempunyai makna yakni binatang yang mendayagunakan perut sebagai alat geraknya (gastros = perut dan podos = kaki). Habitat hidup binatang kelas gastropoda berada di wilayah perairan dan daratan. Hampir sebagian besar anggota binatang pad akelas ini mempunyai cangkang, sehingga bentuk fisik tubuhnya menyesuaikan bentuk cangkang yang digunakannya. Pada bab kepalanya terdapat dua buah pasang tentakel. Bagian tentakel yang pendek dipakai sebagao alat pengindra bau. Sedangkan sepasang lainnya berfungsi sebagai alat pengindra penglihatan. Kelompok binatang ini bersifat hermaprodit, akan tetapi pada proses reproduksinya tidak pernah melaksanakan pembuahan sendiri. Beberapa referensi binatang kelas gastropoda diantaranya ialah pilla ampulacea (siput sawah), conus sp, dan achatina fulica atau bekicot.


c. Kelas Scaphopda


Kelas scaphopda mempunyai bentuk fisik yakni simetri bilateral yang dilindungi oleh semacam cangkang yang disebut dengan cangkang tubular (menyerupai terompet atau taring hewan). Cangkang tersebut terbuka pada kedua ujungnya. Hewan ini mempunyai bentuk serta ukuran kaki kecil yang dipergunakan untuk menggali. Pada bab kepalanya terdapat beberapa tentakel yang dipakai sebagai alat pelindung dan menangkap mangsa. Habitat scaphoda berada di wilayah perairan bahari dengan kontur tanah berlumpur pada bab pantainya. Contoh dari kelompok binatang ini yaitu dentalium.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


d. Kelas Pelecypoda


Pelecypoda mempunyai anggota tubuh yang difungsikan sebagai kaki berbentuk pipih mirip kapak. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang disebut dengan bivalvia. Pada tubuhnya juga terdapat lempengan-lempengan ingsang yang dinamakan lamelli branchiate. Cangkang binatang ini tersusun atas tiga buah lapisan, yakni lapisan prismatic, lapisan nakreas, dan lapisan periostrakum. Lapisan nakreas yaitu lapisan yang paling dalam. Lapisan ini seringkali disebut sebagai lapisan mutiara (mother of nacre). Lapisan mutiara tersebut mempunyai bentuk fisik yang mirip kristal-kristal halus yang di dalamnya terkandung zat kapur tebal berbentuk prisma. Pada lapisan prismatic terdapat periostrakum, yakni lapisan tipis dengan warna gelap yang susunannya didominasi oleh zat tanduk yang gampang terkelupas. Contoh yang binatang pada anggota kelas ini ialah kerang air tawar (anadonta sp), mytilus sp, kima raksasa (tridacna maxima), dan kerang mutiara (pinctada margaritivera).


Hewan kelas Pelecypoda menghasilkan mutiara yang dimanfaatkan oleh insan sebagai perhiasan. Mutiara dihasilkan oleh proses sekresi getah pankreas dari binatang kerang. Secara alamiah, prosesi pembentukan mutiara dihasilkan oleh respons binatang kerang terhadap benda yang masuk ke dalam kerang yang berupa pasir, kerikil, dan lainnya. Benda absurd yang memasuki kerang tersebut selanjutnya akan digulung oleh jaringan mantel yang berbentuk bulat. Mutiara yang dijumpai dipasaran dengan bentuk beraneka ragam ketika ini memanglah sengaja untuk dibentuk demikian. Butiran-butiran benda absurd sengaja dimasukkan dengan bentuk tertentu untuk memberi rangsangan terhadap mutiara semoga terbentuk dengan pola yang diinginkan.


e. Kelas Cephalopda


Cephalopda mempunyai makna yakni binatang yang berkaki pada bab kepalanya. Cephalopda merupakan kelas binatang dari filum mollusca yang sanggup dikatakan paling maju diantara yang lainnya. Anggota kelas binatang ini mempunyai endoskeleton (adapula yang tidak) dan bentuk fisiknya tubuhnya simetri bilateral. Pada bab kepalanya terdapat semacam lengan yang mempunyai sucker atau alat pengisap. Pada bab tubuhnya terdiri atas kepala, tubuh kepala, dan leher. Hewan ini dilengkapi oleh sepasang mata serta 8 atau 10 buah tentakel yang berperan sebagai alat penangkap mangsa. Contoh dari anggota kelas ini diantaranya ialah cumi-cumi (loligo indica), nautilus sp, gurita (octopus), dan sotong (sepia officinalis).


Sumber :

http://www.nafiun.com/2012/12/filum-mollusca-siklus-hidup-ciri-ciri-klasifikasi-reproduksi-contoh.html


baca Juga:


Filum Nematoda dan Filum Annelida – Struktur, Fungsi Tubuh, Ciri dan Klasifikasinya

Filum Platyhelminthes – Struktur, Fungsi, Organ Tubuh, & Pembagian Divisinya

Filum Cnidaria- Definisi, Struktur Tubuh, Sistem Organ, dan Pembagian Divisinya



Sumber https://ruangseni.com