Friday, December 8, 2017

√ Definisi Daur Biogeokimia Dan Pembagiannya

Definisi Daur Biogeokimia dan Pembagiannya – Daur biogeokimia merupakan suatu proses daur ulang beberapa unsur / komponen kimia ibarat contohnya fosfor, air, nitrogen, oksigen, karbon, serta setiap unsur yang terlibat dalam penyusunan ekosistem (biotik ataupun abiotik). Daur biogeokimia mempunyai peranan yang cukup esensial bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Mendalami konsep daur biogeokimia tentu merupakan hal yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Hal ini dirasa perlu untguk dilakukan biar kita bisa memahami bahwa bergotong-royong setiap unsur yang kita manfaatkan dalam dunia ini sanggup tetap ada walaupun telah dipergunakan atau diambil keuntungannya secara berkesinambungan.


Daur Biogeokimia merupakan sebuah pertukaran atau perubahan terhadap banyak sekali unsur esensial yang sedang beralangsung secara berkelanjutan antara komponen biotik dan abiotik. Biogeokimia mempunyai fungsi sebagai control terhadap keberlangsungan siklus hidup di bumi. Hal ini dikarenakan materi hasil dari daur biogeokimia sanggup dipergunakan oleh setiap komponen penyusun ekosistem dalam rangka memperoleh kondisi dan situasi yang homeostatis. Setidaknya terdapat enam macam daur biogeokimia di ala mini yang mencakup daur air, daur sulfur, daur nitrogen, daur oksigen, daur karbon dan daur fosfor. Penjelasan serta penjabarannya adalah sebagai berikut!


1. Daur Air


Daur air merupakan sirkulasi yang terjadi pada zat air di bumi. Air mempunyai kemampuan untuk melaksanakan perpindahan dari daratan menuju udara dan kemudian kembali lagi menuju asalnya melaui tiga fase perubahan wujud zat. Perubahan wujud zat yang terjadi pada air tersebut mencakup cair, gas (uap air), dan padat (es). Daur biogeokimia yang terjadi pada air diawali dengan adanya penguapan di bumi. Energi panas matahari menjadi alasannya utama perubahan zat cair menjadi gas atau uap air.


Uap air naik menuju atmosfer dan terkondensasi sehingga membentuk sebuah wujud yang dinamakan awan. Hal tersebut dikarenakan massa jenis gas / uap air lebih rendah dibandingkan dengan massa jenis udara. Awan yang telah terbentuk selanjutnya menjelma titik-titik air yang jatuh ke bumi yang disebut dengan hujan. Hal ini terjadi lantaran adanya dampak perubahan suhu dan udara panas. Titik-titik air yang jatuh ke bumi selanjutnya mengalir menuju kawasan yang paling rendah. Pada balasannya air akan menuju dataran terendah hingga hingga ke lautan, kemudian akan menguap kembali dan begitu seterusnya.


2. Daur Fosfor


Daur fosfor merupakan daur biogeokimia yang mempunyai jangka waktu daur yang relative lama. Daur fosfor diawali dengan terjadinya pengikisan dan pelapukan batuan. Ion fosfat atau disebut juga dengan ion fosfor (PO43) sanggup dipergunakan oleh flora sebagai penunjang perkembangan dan pertumbuhannya. Tumbuhan yang mengandung fosfor dimakan oleh insan dan binatang sebagai sumber energi bagi bagi sel dalam hal metabolism tubuh. Setiap organisme yang telah mati, di dalam jasadnya terdapat kandungan fosfor yang nantinya akan mengelupas dan meresap ke dalam tanah. Kandungan fosfor dari jasad binatang atau flora tersebut akan terbawa oleh air dan menumpuk menjadi sedimentasi posfor di dasar laut. Sedimen tersebut nantinya akan naik kembali menuju potongan atas permukaan apabila terjadi pergeseran lempeng dasar bumi yang selanjutnya akan membentuk daratan baru.


kembali ke ke atas permukaan jikalau terjadi geseran gerak dasar bumi yang membentuk daratan baru.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


3. Daur Sulfur


Pada dasarnya unsur welirang hanya tersedia dalam bentuk anorganik. Selanjutnya welirang akan direduksi hingga menjadi welirang dioksida (SO2) atau hidrogen sulfide (H2S) oleh desulfomaculum dan desulfibrio (bakteri). Daur welirang diawali dengan adanya proses pembakaran materi bakar fosil atau acara gunung merapi. Proses pembakaran welirang ini selanjutnya akan menciptakan gas welirang naik menuju atmosfer dan menyatu dengan uap air. Penyatuan gas welirang dan uap air tersebut selanjutnya menjelma awan. Awan-awan itu akan terkondensasi sehingga menjelma titik-titik air (hujan) bersamaan dengan sulfur. Kondisi inilah yang dinamakan dengan hujan asam.


Air hujan yang mengandung asam akan meresap ke dalam tanah. Selanjutnya welirang akan menjelma sulfat. Zat sulfat sangatlah penting bagi perkembangan metabolisme pada tumbuhan. Zat sulfat sanggup berpindah dari dalam tanah menuju badan flora melalui perembesan nutrisi yang dilakukan oleh akar tumbuhan.


4. Daur Karbon dan Oksigen


Daur karbon dan oksigen merupakan daur biogeokimia yang mempunyai korelasi bersahabat dengan terjadinya prosesi fotosintesis dan respirasi yang ada pada makhluk hidup. Tumbuhan mendayagunakan karbondioksida sebagai materi dasar dalam prosesi fotosintesis yang memproduksi oksigen. Sedangkan insan dan binatang memanfaatkan oksigen untuk melaksanakan respirasi dan memproduksi karbondioksida. Karbondioksida inilah yang akan dipakai flora sebagai materi utama berfotosintesis kembali.


5. Daur Nitrogen


Senyawa organik ibarat halnya asam nukleat, protein, dan senyawa anorganik lainnya (mitrit, nitrat, dan amonia) merupakan senyawa yang terbentuk oleh unsur nitrogen. Adanya nsur nitrogen disebabkan oleh terjadinya daur nitrogen yang berlangsung secara berkesinambungan melalui contoh berikut :


a. Nitrogen yang jatuh dari atmosfer menuju permukaan tanah bersama dengan air hujan atau lantaran adanya prosesi fiksasi nitrogen oleh bakteri-bakteri serta ganggang. Bakteri atau ganggan tersebut sanggup berupa azotobacter, rhizobium, ganggang hijau, dan clostridium.


b. Nitrogen yang berada di dalam tanah dimanfaatkan oleh flora dan produsen sebagai materi utama dalam membentuk protein. Tumbuhan tersebut selanjutnya akan dikonsumsi oleh insan dan binatang sehingga nitrogen yang berada di dalam flora tersebut akan berubah ke dalam bentuk gas amoniak (NH3) dan NH4 + dengan melewati prosesi amonifikasi.


c. Bakteri Nitrosomonas sanggup merubah ammonium dan amoniak sehingga menjadi nitrat dengan melewati proses denitrifikasi yang menjadikannya kembali ke dalam wujud gas nitrogen untuk mengawali daur biogeokimianya.


Sumber :

http://www.ebiologi.com/2015/06/6-daur-biogeokimia-proses-dan-gambar.html


 


Baca Juga:


 


Definisi dan Penjelasan Sukesi Primer dan Sekunder

Definisi dan Pembagian Tipe Ekosistem Perairan

Definisi, Ciri, & Tipe Ekosistem Darat



Sumber https://ruangseni.com