Saturday, December 9, 2017

√ Definisi Dan Klarifikasi Sukesi Primer Dan Sekunder

Definisi dan Penjelasan Sukesi Primer dan Sekunder – Suksesi ialah suatu perkembangan komunitas yang dalam proses terjadinya melewati beberapa tahapan tertentu. Suksesi terbagi atas dua buah tipe, diantaranya ialah suksesi primer dan sekunder. Individu yang terdapat dalam sebuah populasi pada cakupan ekosistem akan senantiasa tumbuh dan berkembang. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan yang terjadi pada populasi yang turut menstimulasi perubahan dalam komunitas. Perubahan-perubahan tersebut juga besar lengan berkuasa pada perubahan ekosistem. Perubahan tersebut akan berakhir manakala ekosistem telah berada pada titik keseimbangan. Kondisi tersebut merupakan titik puncak atau titik puncak dari suatu ekosistem. Jika sebuah bahaya gres datang, maka keseimbangan ekosistem akan memulai peremajaan kembali menjadi keseimbangan yang baru. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa sukesi merupakan perubahan yang senantiasa berlanjut selama ekosistem masih ada.


Pertumbuhan serta perkembangan ekosistem menuju ke arah kematangan dan keseimbangan disebut dengan suksesi ekologis. Suksesi sanggup terjadi sebagai bentuk jawaban dari adanya modifikasi lingkungan fisik yang berada dalam cakupan ekosistem ataupun komunitas tertentu. Prosesi suksesi akan berakhir dengan adanya sebuah ekosistem titik puncak atau sanggup dikatakan sebagai kondisi keseimbangan (homeostatis). Suksesi terbagi atas dua macam, diantaranya ialah suksesi primer dan sekunder. Penjelasannya ialah sebagai berikut :


A. Suksesi Primer


Sukesi primer ialah lahirnya sebuah komunitas gres di sebuah wilayah yang belum terdapat suatu komunitas. Sukesi primer terjadi jikalau pada suatu wilayah telah terganggu yang berujung pada hancurnya komunitas sebelumnya secara keseluruhan sehingga wilayah tersebut berpotensi untuk lahir sebuah komunitas baru. Ancaman atau gangguan sanggup terjadi secara natural (alamiah), contohnya saja endapan lumpur, tanah longsor, meletusnya gunung merapi, pasir pantai yang mengendap, dan lain sebagainya. Gangguan atau bahaya juga sangat mungkin terjadi jawaban ulah insan ibarat kegiatan penambangan semisal penambangan emas, minyak bumi, batubara, timah, besi, pasir, dan lain sebagainya. Suksesi primer yang terjadi di Indonesia salah satunya ialah meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883.


Di sekitar wilayah letusan gunung Krakatau pada awalnya muncul beberapa pioner salah satunya ialah liken / lumut kerak dan sejumlah flora sejenisnya yang tahan terhadap iklim kering dan sinar matahari. Tumbuhan yang juga disebut sebagai flora perintis tersebut selanjutnya melaksanakan pelapukan terhadap bebatuan serta lahan, sehingga mulai terbentuklah unsure tanah yang gres meski sederhana. Pada ketika lumut mati, maka akan terurai oleh basil pengurai. Zat yang telah terbentuk lantaran kegiatan basil pengurai turut mengakibatkan hasil pelapukan bebatuan menjadi tanah yang kompleks. Dengan adanya media tanah yang sempurna, maka benih flora akan sanggup tumbuh subur sehingga muncullah organisme-organisme baru. Inilah awal mula kehidupan gres melalui suksesi.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Ketika kehidupan gres mulai bertumbuh, rerumputan dan belukar dengan akar-akarnya senantiasa melaksanakan pelapukan lahan. Pada kepingan flora yang mati selanjutnya akan diuraikan oleh basil dan jamur. Hal tersebut mengakibatkan tanah semakin subur dan tumbuhlah organisme rumput dan belukar yang gres sehingga terjadilah kompetisi. Semak dan belukar yang mendominasi wilayah akan semakin bertumbuh sampai menjadi hutan. Pada ketika itulah ekosistem telah mencapai kesetimbangan (klimaks). Proses tersebut tidak serta merta merubah tatanan ekosistem lantaran perubahan yang terjadi tidak secara signifikan. Contoh suksesi ini ialah gunung berapi yang meletus. Wilayah sekitar letusan akan mengalami kerusakan dan mematikan seluruh organisme yang hidup. Akan tetapi lambat laun wilayah tersebut akan ditumbuhi oleh organisme gres yang dipelopori oleh flora perintis / lumut kerak (lichenes).


B. Suksesi Sekunder


Suksesi sekunder merupakan proses terjadinya pembentukan kembali sebuah ekosistem yang telag rusak menuju ke kondisi sebelumnya. Suksesi tersebut terjadi dikarenakan bencana tertentu semisal perusakan yang dilakukan oleh manusia, kebakaran, dan gempa. Prosesi suksesi sekunder terjadi lebih cepat jikalau dibandingkan dengan suksesi primer. Hal ini disebabkan lantaran tidak adanya tahap-tahap khusus pembentukan komunitas baru. Suksesi sekunder akan terjadi apabila suatu komuniyas mengalami bahaya atau gangguan yang terjadi secara alamiah ataupun buatan.


Secara teknis gangguan tersebut tidak serta merta menghancurkan wilayah tumbuh organisme secara menyeluruh, sehingga masih terdapat kehidupa di dalamnya. Contoh dari suksesi sekunder ialah gangguan alamiah ibarat contohnya kebakaran, banjir, angin putting beliung, abrasi, gempa bumi, dan lain sebagainya. Akan tetapi sanggup pula terjadi lantaran kegiatan insan contohnya penebangan secara liar dan pembakaran hutan yang disengaja. Beberapa pola suksesi di wilayah Indonesia diantaranya ialah padang ilalang, tegal-tegalan, bekas kebun karet yang tertinggalkan dan tak terurus, semak belukar bekas penanaman lahan, dan masih banyak lagi.


Sumber :

http://www.biomagz.com/2016/03/suksesi-pengertian-dan-contoh-suksesi.html


Baca Juga:


Definisi dan Pembagian Tipe Ekosistem Perairan

Definisi, Ciri, & Tipe Ekosistem Darat

Komponen Abiotik – Definisi, Contoh, & Penjelasan Lengkapnya



Sumber https://ruangseni.com