Tuesday, November 28, 2017

√ Referensi Makalah Ihwal Flora Hidroponik

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang masalah
Indonesia merupakan Negara berkembang yang termasuk dalam daerah Asia Tenggara alasannya rata-rata pendidikan penduduknya relative cukup rendah.Namun alasannya sebagian besar tingkat pendidikan penduduk rendah sehingga menjadikan pentingnya melaksanakan acara KB masih sangat minim.
Dengan pesatnya jumlah penduduk di Indonesia menjadikan kebutuhan akan papan, pangan, dan sandang perkapitanya cukup tinggi. Hal ini menjadikan banyak perumahan sehingga lahan menjadi sempit.Dengan menyempitnya lahan untuk bercocok tanam, hasil produksi pangan tidak bisa mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang begitu besar.
Hal inilah yang memerlukan suatu penemuan IPTEK di bidang pertanian dan perkebunan.Salah satu penemuan tersebut sanggup kita adopsi dari Negara Jepang.Dengan lahan yang begitu sempit Jepang bisa memenuhi kebutuhan pangan penduduknya dengan teknologi yang mereka miliki yaitu teknik bercocok tanam dengan hidroponik.Dengan diterapkannya hidroponik di Indonesia diharapkan bisa mengatasi kekurangan lahandan hasil produksi pangan.
Atas dasar tersebut kami merasa tertarik untuk menkaji dan mengetahui lebih dalam mengenai hidroponik serta segala sesuatu yang berkaitan dengan hidroponik tersebut.

B.     Rumusan masalah
1.         Apakah pengertian hidroponik
2.         Bagaimana sejarah hidroponik
3.         Apa sajakah jenis tumbuhan yang sanggup ditanam secara hidroponik
4.         Bagaimanakah cara pemilihan benih tumbuhan hidroponik
5.         Factor-faktor apa sajakah yang memengaruhi tumbuhan hidroponik
6.         Apakah kelebihan dan kelemahan hidroponik
7.         Bagaimana teknik budidaya hidroponik
8.         Bagaimana cara pemanenan hidroponik dan cara penanganannya pasca panen

C.     Tujuan
1.         Untuk mengetahui pengertian hidroponik
2.         Untuk mengetahui sejarah hidroponik
3.         Untuk mengetahui jenis tumbuhan yangdapat ditanam secara hidroponik
4.         Untuk mengetahui cara pemilihan benih tumbuhan hidroponik
5.         Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tumbuhan hidroponik
6.         Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan hidroponik
7.         Untuk mengetahui teknik budidaya hidroponik
8.         Untuk mengetahui cara pemanenan dan penanganan pasca panen tumbuhan hidroponik.

D.     Metode Penulisan
Kami memakai metode penyaringan terperinci dari banyak sekali sumber di internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hidroponik dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari banyak sekali sumber lainnya.






BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian  hidroponik
hidroponik berasal dari bahasa yunani yaitu hydro=air dan ponos=kerja yang merupakan suatu metode bercocok tanam tanpa memakai tanah sebagai media tanam atau soilles melainkan dengan media ibarat kerikil, sabut kelapa, zat silika, pasir, pecahan kerikil karang, kerikil bata, potongan kayu, atau busa yang diberikan cukup air dan garam mineral.
Berdasarkan pengertiannya maka elemen dasar terpenting yang dibutuhkan tumbuhan hidroponik sederhana ini bukanlah tanah melainkan air yang mengandung cukup cadangan makanan untuk diserap oleh akar tanaman.Dilontarkan pertama kali oleh W.A. Setchell dari University of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari university yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air sebagai medium tanam.

B.     Sejarah hidroponik
Marco Polo dalam pengembaraannya mencatat bahwa terdapat penduduk di Negara China yang menanam tumbuhan secara hidroponik.Pada 1699 wooward, seorang ilmuan dari Inggris telah melaksanakan percobaan dengan memakai air sebagai media tanam menggantikan tanah garam mineral atau unsur hara dilarutkan dalam iar dengan dimasukkan sedikit tanah.
Pada 1930-an, saintis amerika, Gerice dari Universitas California telah berhasil menanam tomat dengan teknik hidroponik. Tomat tersebut tumbuh mencapai ketinggian 7,5 meter. Perkembangan teknologi greenhouse atau rumah plastic telah membantu perkembangan teknik hodroponik sehingga kegiatan pertanian sanggup dijalankan sepanjang tahun tanpa mengenal musim.jadi, sejak zaman dulu tumbuhan memakai media Lain selain tanah, telah banyak dan berhasil dikembangkan.
Saat ini cocok tanam secara hidroponik dilakukan oleh petani. Istilah hidroponik (hydroponics) dipakai untuk menjelaskan wacana cara bercocok tanam tanpa memakai tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang memakai air atau materi porous lainnya, ibarat pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih.
Penemu dari metode hidroponik ini ialah DR.WF.Gericke.beliau ialah seorang agronomis dari Universitas California, USA. Saat ini dia berhasil menanam tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam di dalam kolam yang berisi mineral hasil uji cobanya.




C.     Jenis-jenis tumbuhan yang sanggup ditanam secara hidroponik
1.         Tanaman holtikultur : sawi,kangkung, strawberi dan lain-lain
2.         Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong.
3.         Buah : melon, mentimun, semangka, strawberi, tomat, dan paprika.
4.         Tanaman hias : krisan, gerbera, anggrek, kaladium dan kaktus.

D.     Cara pemilihan benih tumbuhan hidroponik
Pemilihan benih sangat penting alasannya produktivitas tumbuhan teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya.

E.     Faktor-faktor penting dalam budidaya hidroponik
1.      Unsur Hara
Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, alasannya media hanya berfungsi sebagai penopang tumbuhan dan sarana meneruskan larutan atau air yang berlebihan
Hara tersedia bagi tumbuhan pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik ialah 6.5, alasannya pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman.Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro ialah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diharapkan dalam konsentrasi yang rendah, yang mencakup unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan tumbuhan akan unsur hara berbeda-beda berdasarkan tingkat pertumbuhannya dan jenis tumbuhan (Jones, 1991).
Larutan hara dibentuk dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk sanggup dipakai untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.

2.      Media Tanam Hidroponik
Jenis media tanam yang dipakai sangat kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Media yang baik menciptakan unsur hara tetap tersedia, kelembaban terjamin dan drainase baik.Media yang dipakai harus sanggup menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman.
Bahan-bahan yang biasa dipakai sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain pasir, kerikil, pecahan kerikil bata, arang sekam, spons, dan sebagainya. Bahan yang dipakai sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan materi yang dipakai sebagai media.
Arang sekam (kuntan) ialah sekam bakar yang berwarna hitam yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak dipakai sabagai media tanam secara komersial pada sistem hidroponik.
Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan C sebanyak 31%.Komponen lainnya ialah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah relatif kecil serta materi organik. Karakteristik lain ialah sangat ringan, agresif sehingga sirkulasi udara tinggi alasannya banyak pori, kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam sanggup mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0), serta sanggup menghilangkan imbas penyakit khususnya basil dan gulma.

3.      Oksigen
Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya oksigen menjadikan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tumbuhan akan kekurangan air. Hal ini sanggup menjelaskan mengapa tumbuhan akan layu pada kondisi tanah yang tergenang.
Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi perkembangan rambut akar. Pemberian oksigen ini sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara, seperti: menawarkan gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air), penggantian larutan hara yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara dan menawarkan lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.

4.      Air
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tumbuhan secara hidroponik mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besar alasannya sanggup meracuni tanaman.

F.      Kelebihan dan kelemahan tumbuhan hidroponik
Kelebihan tumbuhan hidroponik yaitu :
1.         Penggunaan lahan lebih efisien
2.         Produksi tumbuhan tanpa media tanah
3.         Tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun
4.         Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan bersih
5.         Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
6.         Periode tanam lebih pendek
7.         Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
8.         Tenga kerja yang diharapkan lebih sedikit.
Kelemahan tumbuhan hidroponik yaitu :
1.         Membutuhkan modal yang besar
2.         Jika ada tumbuhan yang terjangkit hama atau penyakit maka dalam waktu yang sangat singkat seluruh tumbuhan akan terkena serangan tersebut .
3.         Jumlah asupan nutrisi yang sangat terbatas akan menjadikan palayuan tumbuhan yang cepat dan stress yang serius.
4.         ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
5.         memerlukan keterampilan khusus


G.    Teknik budidaya hidroponik
1.       Media
Media hidroponik yang baik mempunyai pH yang netral atau antara 5.5 -6.5.Selain itu media harus porous dan sanggup mempertahankan kelembaban. Media yang dipakai sanggup dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tumbuhan :
a.      Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian sanggup digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool.Pasir halus sering dipakai alasannya gampang diperoleh dan harganya murah, namun kurang sanggup menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya.Media yang biasa dipakai ialah adonan arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.

b.      Media untuk tumbuhan dewasa
Media untuk tumbuhan cukup umur hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal ialah arang sekam.Keuntungannya ialah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang sanggup mengganggu ibarat cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir.Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih gampang hancur, penggunaannya hanya sanggup untuk dua kali pemakaian.Arang sekam sanggup dibeli di toko-toko pertanian atau menciptakan sendiri.

2.       Benih
Pemilihan benih sangat penting alasannya produktivitas tumbuhan teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran langsung yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata ialah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.

3.      Peralatan Budidaya Hidroponik
Peralatan yang diharapkan ialah :
·         Wadah semai, bisa memakai pot plastik, polybag kecil, kolam plastik, nampan semai, atau kotak kayu.
·         Wadah tumbuhan dewasa, umumnya dipakai polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air dikala penyiraman.
·         Kertas tissu/koran berair untuk menjaga kelembaban
·         Ayakan pasir untuk mengayak media semai
·         Handsprayer untuk penyiraman
·         Centong pengaduk media
·         Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai
·         Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
·         Benang rami (seperti yang sering dipakai tukang bangunan) untuk mengikat tanaman
·         Ember penyiram

4.       Pelaksanaan
a.       Persiapan media semai
Sebelum melaksanakan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
b.      Persemaian tanaman
c.       Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar ibarat benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air.Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.
Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar sanggup dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari sehabis semai).
d.      Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil ibarat tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata.Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, lalu ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm).
 Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer lalu simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam semoga perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.

e.       Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa.Penyiraman jangan berlebih, alasannya sanggup menjadikan serangan penyakit busuk.

f.       Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan semoga sanggup tumbuh dengan baik.Caranya ialah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 ahad sehabis semai) secara hati-hati dengan tangan semoga akar tidak rusak lalu tanam pada lubang tanam yang telah dibentuk pada pot/polybag pembibitan.


g.       Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag.Sebaiknya pengisian dilakukan di bersahabat lokasi penanaman di dalam green house semoga sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan.Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepitdiantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan dipakai polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.

h.      Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan tangan terasa kering.Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga penyiraman tumbuhan jangan hingga terlambat. Jenis dan cara penyiraman ialah sebagai berikut:
1.            Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya ialah sebagai berikut :
-          Pada masa persemaian
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara.
-          Pada masa pertumbuhan dan produksi
-          Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.

2.      Penyiraman otomatis
Penyiraman sanggup dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes .Sumber tenaga berasal dari pompa.

i.        Perawatan Tanaman.
 Perawatan tumbuhan yang perlu dilakukan antara lain ialah :
-          Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.
-          Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang semoga sanggup berdiri tegak sehingga tumbuhan sanggup tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut diberikan dengan cara mengikat tumbuhan dengan tali (benang rami).
-          Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan semoga pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak memperlihatkan hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga
H.    Panen dan pasca panen tumbuhan hidroponik
1. Pemanenan
              Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen semoga diperoleh mutu yang baik, contohnya dengan memakai alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tumbuhan yang sanggup mengganggu produksi berikutnya.
              Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.

2.   Penanganan pasca panen
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan pasca panen.Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran).Perlakuan pasca panen sangat penting alasannya kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk.Kerusakan produk sanggup dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga diharapkan sanggup meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.















BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang sanggup diperoleh dari pembahasan di atas ialah hidroponik merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa memakai tanah sebagai tempat menanam tanaman, lebih terjamin kebebasan tumbuhan dari hama dan penyakit, tumbuhan tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, jikalau ada tumbuhan yang mati, bisa diganti dengan tumbuhan gres dengan gampang tumbuhan akan menawarkan hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya.
B.           Saran

Adapun saran yang sanggup kami berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan untuk sanggup menyebarkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal.Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis tumbuhan holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan yang minim.

Sumber http://risalridwan.blogspot.com