Tuesday, October 24, 2017

√ Pengertian Reksadana, Jenis, Karakteristik, Manfaat Resikonya

Pengertian Reksadana, Jenis, Karakteristik, Manfaat & Resikonya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana Reksadana. Penjelasan yang mencakup wacana pengertian reksadana, jenis reksadana, karakteristik rekdana, manfaat dan resiko reksadana yang akan dibahas dengan lengkap dan gampang dipahami.



Pengertian Reksadana, Jenis, Karakteristik, Manfaat & Resikonya


Untuk lebih jelasnya simaklah ulasan dibawah ini dengan secama.


Pengertian Reksadana


Mari kita bahas pengertian reksadana terlebih dahulu.


Wikipedia

Pengertian reksadana berdasarkan Wikipedia ialah wadah dan contoh pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.


UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1992

Pengertian reksadana berdasarkan UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.


Jenis-Jenis Reksadana


Reksadana sanggup dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:


1. Reksadana Saham


Reksadana saham merupakan reksadana yang investasinya sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam imbas bersifat ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memperlihatkan potensi hasil yang lebih tinggi dengan berupa capital gain pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Nilai investasi pada reksadana saham pertumbuhannya paling besar tetapi resikonya juga besar.


2. Reksadana Campuran


Reksadana adonan merupakan jenis reksadana yang melaksanakan investasi terhadap imbas ekuitas dan imbas hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Secara teoritis potensi hasil pada reksadana ini sanggup lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil daripada reksadana saham.


3. Reksadana Pendapatan Tetap


Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis reksadana yang melaksanakan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam imbas bersifat hutang. Resiko investasinya lebih tinggi dari reksadana pasar uang yang menciptakan nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi, namun tetap lebih rendah daripada reksadana adonan dan reksadana saham.


4. Reksadana Pasar Uang


Reksadana pasar uang ialah reksadana yang melaksanakan investasi 80% pada imbas pasar hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, menyerupai deposito, SBI. Resiko reksadana jenis ini ialah terendah tetapi juga memperlihatkan return yang terbatas.


5. Reksadana Index


Reksadana Index ialah reksadana yang isinya ialah sebagian besar dari index tertentu dan dikelola secara pasif, artinya tidak melaksanakan jual beli di bursa, kecuali ada subscription gres ata redemption, oleh karenannya reksadana index biasanya laba dan kerugiannya sejalan dengan index tersebut


Karakteristik Reksadana


Karakteristik reksadana sanggup digolongkan menjadi yaitu:




  • Reksadana Terbuka


    Merupakan reksadana yang sanggup dijual kembali pada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa perlu melewati perdagangan di Bursa efek. Harga jual reksadana terbuka sama dengan nilai Aktiva Bersihnya. Reksadana yang ada dikala ini merupakan jenis reksadana terbuka.



  • Reksadana Tertutup


    Merupakan reksadana yang tidak sanggup dijual kembali kepada perusahaan administrasi investasi yang menerbitkannya. Unit reksadana tertutup sanggup dijual kembali kepada investor lain dengan cara perdagangan di Bursa Efek. Dan harga jualnya bisa diatas atau dibawah nilai aktiva bersihnya.



Manfaat Reksadana


Berikut ini ialah beberapa manfaat mempunyai sebuah reksadana yang menjadikannya alternatif investasi:



  1. Dikelola Oleh Manajemen Profesional

    Dalam reksadana, pengelolalan portofolio dilakukan oleh Manajer Investasi yang memang mahir khusus dalam pengelolaan dana. Peran seorang manajer investasi sangat penting mengingat Pemodal individu umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak sanggup melaksanakan riset secara pribadi dalam menganalisa harga imbas serta mengakses warta ke pasar modal.

  2. Diversifikasi Investasi

    Diversifikasi atau penyebaran investasi terwujud dalam portofolio akan mengurangi resiko (tetapi tidak sanggup menghilangkan), lantaran dana atau kekayaan reksadana diinvestasikan pada banyak sekali jenis imbas sehingga resikonya pun juga besar.

  3. Transparansi Informasi

    Reksadana harus memperlihatkan warta atas perkembangan portofolionya dan biaya secara kontinyu sehingga pemegang unit penyertaan sanggup memantau keuntungannya, biaya, dan resiko setiap saat.

  4. Likuiditas Yang Tinggi

    Supaya investasi yang dilakukan sukse, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi.

  5. Biaya Rendah

    Karena reksadana ialah kumpuan dana dari banyak pemodal dan kemudia dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melaksanakan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.


 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana Reksadana √ Pengertian Reksadana, Jenis, Karakteristik, Manfaat  Resikonya


Resiko Reksadana


Dalam reksadana ada resiko yang harus diketahui oleh investor. Berikut ini ialah resiko dalam membeli reksadana:



  • Resiko Menurunnya Nilah Aktiva Bersih (NAB)

    Penurunan ini disebabkan oleh pasar harga dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio reksadana terjadi penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Disebabkan oleh banyak hal termasuk dianataranya tanggapan kinerja buruh saham yang memburuk.

  • Resiko Likuiditas

    Potensi resiko likuiditas sanggup terjadi jikalau pemegang Unit Penyertaan reksadana padas salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melaksanakan penarikan dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama.

  • Resiko Pasar

    Resiko pasa merupakan situasi ketika harga instrumen invesatasi mengalami penurunan dikarenakan menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis.

  • Resiko Default

    Resiko ini terjadi apabila pihak Manajer Investasi membeli obligasi milik emiten yang sedang kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerjanga keuangan perusahaan itu masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya.


Demikianlah tadi telah dijelaskan wacana Pengertian Reksadana, Jenis, Karakteristik, Manfaat & Resikonya, biar sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id