Thursday, October 19, 2017

√ Cara Menghitung Daya Listrik Yang Dibutuhkan Rumah

Cara Menghitung Daya Listrik yang dibutuhkan Rumah – Setiap rumah yang sudah dialiri listrik niscaya dilengkapi dengan Meter Listrik dan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang dipasang oleh PLN. Fungsi Meter Listrik tentunya yaitu mengukur seberapa besar Arus Listrik yang dipakai semoga sanggup menghitung tagihan listrik. Sedangkan MCB yang merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker atau sering disebut dengan Breaker yaitu alat yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang dipakai dan juga sebagai pengaman dalam Instalasi Listrik. Sebagai pengaman, MCB akan secara otomatis akan tetapkan arus listrik jikalau terjadi kekerabatan singkat (Short Circuit) dan juga tetapkan anutan listrik jikalau penggunaan daya listrik melebihi batas yang telah ditentukan.

Baca juga : Pengertian MCB dan Prinsip kerja MCB.


PLN akan memasangkan Kapasitas MCB  sesuai dengan batas Daya Listrik yang diminta oleh pelanggan. Kita sanggup melihatnya melalui goresan pena Ampere (Satuan Arus Listrik) yang tertera di MCB tersebut.   Contohnya 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A dan lain sebagainya.  Untuk meng-konversi Arus Listrik tersebut ke Daya Listrik, kita perlu sedikit perhitungan menurut Rumus dibawah ini :


Rumus Daya Listrik


Daya Listrik  = Tegangan  x Arus


Atau


Watt = Volt x Ampere


Jadi jikalau di MCB tertulis 10A, berapakah batas Daya Listrik yang diizinkan ?

Pada Umumnya, Tegangan Listrik yang dihasilkan oleh PLN Indonesia yaitu 220V


Watt = 220V x 10A

Watt = 2200 Watt atau 2200VA


Pertanyaan selanjutnya yaitu berapakah daya listrik yang dibutuhkan oleh rumah kita?


Sebagai Contoh, anda membangun rumah gres dan akan ingin melaksanakan pemasangan gres listrik PLN. Berapakah Daya Listrik yang dibutuhkan ?


Pertama, tuliskan peralatan listrik yang dibutuhkan dan daya listrik yang dikonsumsinya. Biasanya pada peralatan listrik yang bersangkutan sudah tertera Konsumsi Daya Listrik yang diperlukan.  Terdapat 2 jenis penulisan pada Label peralatan listrik, diantaranya yaitu mencantumkan Watt atau Ampere.

Anda sanggup memakai rumus daya listrik diatas (Watt = Volt x Ampere) untuk menghitung konversi Ampere ke Watt.


Contoh Peralatan Listrik yang dibutuhkan :

2 unit AC  (Air Conditioner) 1 PK  = @820Watt x 2 Unit       = 1.640 Watt

2 unit TV LED 32”                              = @55Watt x 2 Unit        =    110 Watt

1 unit Kulkas                                     = @128Watt                     =    128 Watt

1 unit Mesin Cuci                              = @300Watt                    =    300 Watt

1 unit Rice Cooker                            = @400Watt                    =    400 Watt

1 unit Kipas Angin                            = @60Watt                      =     60  Watt

12 biji Lampu Penerang                 = @18Watt x 12 biji        =    216 Watt

Total                                                                                              = 2.854 Watt


Kemudian kita jumlahkan semuanya, hasilnya adalah 2.854Watt.


Jadi Daya Listrik Listrik yang dibutuhkan yaitu sekitar 2.854Watt atau 2.854VA, Jika dikonversikan menjadi arus listrik yaitu sebagai berikut (Menggunakan Rumus Daya Listrik diatas) :


Arus = Watt / Volt

Arus = 2854 Watt / 220 Volt

Arus = 12,97 Ampere


Umumnya PLN hanya menyediakan beberapa pilihan standar Daya Listrik yaitu 220VA (1A), 450VA (2A), 900VA (4A), 1300VA (6A), 2200VA (10A), 3500VA (16A), 4400VA (20A), 5500VA (25A) dan seterusnya.  Makara Pengajuan usul Daya Listrik yang dianjurkan ke PLN yaitu 3500VA atau 16A.


Hal yang perlu diperhatikan yaitu makin tinggi Daya Listrik yang dipasangkan, makin tinggi pula biaya beban yang dikenakan. Oleh alasannya itu, kita perlu menentukan pemasangan daya listrik yang sesuai dengan kebutuhan saja. Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup akan mengalami kekurangan arus listrik dan kesudahannya yaitu sering loncatnya MCB (Breaker Listrik), hal ini sanggup merusak peralatan listrik rumah kita. Sedangkan pemasangan Daya listrik yang terlalu tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik yang bahwasanya yaitu merupakan suatu pemborosan biaya.



Sumber https://teknikelektronika.com/