Thursday, September 14, 2017

Proses Terjadinya Gempa Bumi Menurut Jenisnya

Bencana alam merupakan fenomena alam yang terjadi di bumi yang mengakibatkan insan dan makhluk hidup lainnya mengalami dampak bahkan mengakibatkan kerugian. Sebenarnya fenomena alam tersebut sudah masuk akal terjadi, mengingat bumi terus menerus aktif dan memproduksi semua materi didalam perut bumi secara otomatis, sebagai insan yang menempati bumi tentu harus mendapatkan konsekuensi atau resiko yang terjadi.


Karena itulah banyak digalakan kampanye untuk menjaga bumi supaya tetap higienis dan sehat, untuk mengurangi kemungkinan terjadi hal yang mengerikan ibarat peristiwa alam. Salah satunya yang sedang marak terjadi, khususnya di negara yang memang dilewati bundar aktif atau lempengan bumi ialah Gempa Bumi.


Gempa bumi merupakan getaran ataupun guncangan yang terjadi di permukaan bumi dan dirasakan dengan skala yang berbeda-beda. Gempa bumi menerangkan adanya pergerakan pada lempengan bumi yang menjadikan efek domino pada benda di sekitarnya.


Kata gempa bumi sendiri merujuk ke kawasan asal terjadi pergerakan atau insiden tersebut, walaupun kenyataannya bumi merupakan planet yang padat. Namun lantaran selalu bergerak dengan kecepatan yang tidak sanggup dirasakan manusia, gempa bumi melaksanakan aktifitas yang menjadikan tekanan yang kesudahannya sering terjadi pergerakan lantaran tidak sanggup ditahan.


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang sangat besar di lempengan bumi. Semakin usang biasanya akan semakin tertekan dan juga besar. Akhirnya mencapai sebuah keadaan dimana tekanan tersebut tidak sanggup ditampung atau ditahan lagi.


Proses terjadinya gempa bumi bergotong-royong berbeda-beda, dimana gempa bumi terjadi ketika batuan yang ada di kerak bumi mengalami tekanan dan mengakibatkan lempengan bergesekan. Lempengan yang dimaksud sanggup jadi antar samudera maupun antar benua. Ketika terjadi tumbukan maka gempa bumi akan terjadi. Namun proses ini merupakan gempa yang paling umum, ada beberapa gempa yang digolongkan menurut sebabnya :



  1. Gempa Tektonik


Gempa tektonik merupakan gempa yang terjadi akhir terbenturnya lempengan bumi atau bergesernya lempengan bumi, hal ini menjadikan efek pada permukaan bumi yang kesudahannya mengakibatkan gempa. Seperti yang dijelaskan pada paragraf awal, gempa tersebut paling umum terjadi dan sanggup dimulai dengan skala yang majemuk mulai dari skala rendah hingga yang sangat besar.


Proses terjadinya gempa tektonik berawal dari interaksi antar lempeng yang mengakibatkan lempengan lain masuk atau menyusup kebawah biasa disebut dengan Subduksi. Gempa bumi ataupun getaran akan berkembang menjadi semakin besar apabila terdapat sesuatu yang mengganjal namun kemudian ikut menyusup secara tiba tiba dan mendadak. Hal ini yang terkadang menjadikan tanah retak dan menelan aneka macam gedung dan sebagainya.



  1. Gempa Vulkanik


Gempa kedua tiba dari fenomena gunung meletus atau peristiwa akhir keluarnya magma dari perut bumi. Gunung mempunyai masa aktif, dimana gunung sanggup meletus dan mengeluarkan magma akhir tekanan yang ada dan juga energi bebatuan yang memang sudah waktunya dikeluarkan atau diletuskan. Anda tentu tahu bahwa erupsi gunung biasanya diawali dengan getaran atau tabrakan antar magma dan perut bumi yang kesudahannya menjadikan gempa. Jika gunung tersebut ada di maritim maka menjadikan gempa disertai gelombang maritim atau bencana tsunami.



  1. Gempa Ekstraterestrial


Gempa selanjutnya yang cukup jarang terjadi, namun tetap ditakuti oleh banyak orang. Gempa ini disebut gempa ekstraterestrial yang disebabkan oleh adanya meteor atau benda langit yang masuk dan membentur atmosfer bumi. Hal ini dilakukan oleh atmosfer supaya sanggup melindungi dari bumi dan tidak menolak benda untuk masuk. Sehingga menjadikan getaran dan kesudahannya terasa atau terjadi gempa.



  1. Faktor Lainnya


Faktor lainnya didapatkan dari gerakan inti bumi atau gelombang yang biasanya terjadi. Dimana inti bumi memang aktif dan memproduksi lahar untuk sanggup menjalankan sumber daya yang ada, namun gelombang ini sanggup menjadi sumber utama mengapa terjadinya getaran atau gelombang yang terasa hingga permukaan bumi. Namun getaran ini bersifat ringan dan biasanya tidak terlalu terasa, lantaran insan melaksanakan aktifitas sehari-hari.


Berbicara soal gempa bumi bergotong-royong fenomena ini sanggup terjadi jutaan kali akhir adanya pergerakan lempengan bumi yang aktif. Namun kembali lagi getarannya tidak terasa, dan hanya beberapa gempa yang mempunyai skala besar saja yang terasa oleh manusia. Biasanya diukur dalam skala richter. Dengan ukuran mulai dari 1 (getaran ringan) hingga dengan 9 (getaran merusak). Gempa terburuk dan terparah terjadi pada tamat tahun 2004,  di lautan Hindia, Banda Aceh, Indonesia.


Mengenai gempa memang merupakan hal yang menyeramkan, namun perlu anda ketahui bahwa kita tetap tidak sanggup lari dari fenomena alam yang akan terus terjadi ini. namun anda tetap sanggup berjaga dan mencari cara untuk menangkal kemungkinan yang terjadi, minimal menyelamatkan diri dan keluarga tercinta.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com