Monday, September 18, 2017

√ Pengertian Thyristor Dan Jenis-Jenis Thyristor

Pengertian Thyristor dan Jenis-jenisnya – Thyristor ialah komponen elektro yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau pengendali yang terbuat dari materi semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya mempunyai dua sampai empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak dipakai sebagai Penguat sinyal menyerupai Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ialah “Pintu”.


Pada prinsipnya, Thyristor yang berterminal tiga akan memakai arus/tegangan rendah yang diberikan pada salah satu kaki terminalnya untuk mengendalikan pedoman arus/tegangan tinggi yang melewati dua terminal lainnya. Sedangkan untuk Thyristor yang berterminal dua yang tidak mempunyai terminal kendali (GATE), fungsi saklarnya akan diaktifkan apabila tegangan pada kedua terminalnya mencapai level tertentu. Level tegangan yang dimaksud tersebut biasanya disebut dengan Breakdown Voltage atau Breakover Voltage. Pada dikala dibawah tegangan breakdownnya, kedua kaki terminal tidak akan mengaliri arus listrik atau berada di posisi OFF.


Membahas mengenai Saklar (Switch) elektronik, intinya kita juga sanggup memakai Transistor. Namun jikalau dibandingkan dengan Transistor, Thyristor yang didedikasi sebagai Komponen Saklar ini akan sanggup berfungsi lebih baik. Hal ini dikarenakan Transistor memerlukan tegangan/arus yang sempurna untuk mengoperasikan fungsi saklarnya, jikalau tegangan/arus yang diberikannya tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan maka Transistor tersebut akan berada diantara keadaan ON dan OFF. Saklar yang berada diantara keadaan ON dan OFF bukanlah suatu saklar yang baik. Berbeda dengan Transistor, Thyristor dirancang untuk hanya berada di dua keadaan yaitu keadaan ON atau keadaan OFF saja.


Dalam aplikasinya, Thyristor banyak dipakai di perangkat atau rangkaian-rangkaian elektro menyerupai Pengendali Daya, Timer, Osilator, peredam cahaya, pengendali kecepatan motor listrik dan lain sebagainya.


Jenis-jenis Thyristor


Beberapa komponen elektro yang tergolong dalam kelompok Thyristor diantaranya menyerupai dibawah ini :


SCR (Silicon Controlled Rectifier)


SCR ialah jenis Thyristor yang mempunyai tiga kaki terminal yang masing-masing terminal dinamai dengan GATE, ANODA dan KATODA. Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor yaitu PNPN yang terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).


Cara Kerja SCR – Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada di keadaan OFF. Saat terminal GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus listrik dari ANODA ke KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR akan tetap dalam keadaan ON sampai arus yang mengalir dari ANODA ke KATODA tersebut juga dihilangkan atau 0V.


SCS (Silicon Controlled Switch)


SCS merupakan jenis Thyristor yang mempunyai 4 kaki terminal yaitu terminal GATE, ANODE GATE, ANODE dan CATHODE. Sama menyerupai SCR, SCS atau Silicon Controlled Switch juga berfungsi sebagai Saklar.


Cara Kerja SCS – Cara Kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS sanggup di-OFF-kan dengan cara memperlihatkan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang Anoda). Perangkat ini juga sanggup dipicu dengan memperlihatkan tegangan negatif ke Anode Gate, arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda (K).


TRIAC (Triode from Alternating Current)


TRIAC ialah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing terminalnya dinamai dengan GATE, MI1 dan MI2. Setelah dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC bisa menghantarkan arus listrik dari kedua arah. Oleh alasannya itu, TRIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Triode Thyristor.


Cara Kerja TRIAC – Cara Kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun TRIAC sanggup mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari MT2 ke MT1. Dengan demikian TRIAC sanggup dipakai sebagai saklar yang mengendalikan arus DC maupun arus AC. TRIAC akan bermetamorfosis kondisi ON dan menghantarkan arus listrik apabila terminal GATE-nya diberikan arus listrik, jikalau arus listriknya dihilangkan makan TRIAC akan bermetamorfosis OFF.


DIAC (Diode Alternating Current)


DIAC ialah Thyristor yang hanya mempunyai dua kaki terminal dan sanggup menghantar arus listrik dari kedua arah apabila tegangan melampaui batas tegangan breakovernya (tegangan breakdown). DIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Thyristor.


Cara Kerja DIAC – DIAC akan berada di kondisi OFF apabila tegangan yang diberikannya masih dibawah tegangan breakover-nya. Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas breakover-nya, DIAC akan bermetamorfosis kondisi ON dan menghantarkan arus listrik. Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik (dalam kondisi ON) meskipun tegangan yang diberikan tersebut turun dibawah tegangan breakover. DIAC hanya akan berhenti menhantarkan arus listrik atau bermetamorfosis kondisi OFF apabila tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain arus listriknya diputuskan.



Sumber https://teknikelektronika.com/