Saturday, September 9, 2017

√ Jenis-Jenis Dioda (Diode) Dan Pengertiannya

Jenis-jenis Dioda dan Pengertiannya – Dioda atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Diode yakni komponen elektro yang sanggup menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. Jika arah arusnya terbalik, maka Dioda akan menghambat arus listrik tersebut. Karena sifatnya yang sanggup menghantarkan arus listrik ke satu arah (forward bias) dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya (reverse bias), dioda yang terbuat dari materi semikonduktor ini sering dipakai sebagai penyearah bentuk gelombang (wave rectifier) dalam pencatu daya dan detektor radio. Dioda juga sering dipakai pada rangkaian-rangkaian listrik dan elektro yang memerlukan hasil “satu arah”. Bahan semikonduktor yang sering dipakai untuk menciptakan Dioda adalaah materi Silikon (Si) dan materi Germanium (Ge).


Pada awal penemuannya, perangkat yang menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat dari arah sebaliknya ini disebut dengan nama Rectifier atau Penyearah. Nama Dioda ini pertama kali diperkenalkan oleh William Henry Eccles pada tahun 1919. Istilah Dioda ini berasal dari kata “Di” yang artinya yakni “dua” dan kata “ode” yang artinya yakni “jalur”.

Baca juga : Cara Mengukur Dioda.


Jenis-jenis Dioda (Diode)


Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, Dioda sekarang telah mempunyai banyak jenis dan masing-masing jenis mempunyai fungsinya. Berikut dibawah ini yakni jenis-jenis Dioda dan klarifikasi singkat pada jenis-jenis dioda tersebut.


 Dioda atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Diode yakni komponen elektro yang dap √ Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya


1. Dioda Normal (Dioda PN Junction)


Dioda jenis ini merupakan dioda yang paling sering ditemui dalam rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian pencatu daya (power supply) dan rangkaian frekuensi radio (RF). Dioda jenis ini disebut juga Dioda Normal (Normal Diode) alasannya merupakan dioda standar yang paling umum dipakai ataupun Dioda Penyearah (Rectifier Diode) alasannya biasanya dipakai sebagai penyearah pada Pencatu Daya. Dioda ini juga dikenal dengan nama PN Junction Diode.


2. Dioda Bridge (Bridge Diode)


Dioda Bridge intinya yakni Dioda yang terdiri dari 4 dioda normal yang umumnya dipakai sebagai penyearah gelombang penuh dalam rangkaian Pencatu Daya (Power Supply). Dengan memakai Dioda Bridge ini, kita tidak perlu lagi merangkai 4 buah dioda normal menjadi rangkaian penyearah tegangan AC ke tegangan DC dikarenakan telah dikemas oleh produsen menjadi 1 komponen saja. Dioda Bridge ini mempunyai 4 kaki terminal yaitu 2 kaki terminal Input untuk masukan tegangan/arus bolak-balik (AC) dan 2 kaki terminal untuk Output Positif (+) dan Output Negatif (-).


3. Dioda Zener (Zener Diode)


Dioda Zener yakni jenis dioda yang dirancang khusus untuk sanggup beroperasi di rangkaian reverse bias (bias balik). Karakteristik Dioda Zener ini yakni sanggup melewatkan arus listrik pada kondisi bias terbalik (reverse bias) apabila tegangan mencapai titik tegangan breakdown-nya.  Namun pada ketika Forward bias (bias maju), Dioda Zener ini sanggup menghantarkan arus listrik menyerupai Dioda normal pada umumnya. Dioda Zener sanggup memperlihatkan tegangan acuan yang stabil sehingga banyak dipakai sebagai pengatur tegangan (Voltage Regulator) pada pencatu daya (Power supply).


4. Dioda LED (Light Emitting Diode)


Dioda LED atau Light Emitting Diode merupakan jenis dioda yang sanggup memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju (Forward bias). LED ada yang berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau dan putih tergantung pada panjang gelombang (wavelength)  dan jenis senyawa semikonduktor yang digunakannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sanggup menemukan aplikasi LED di lampu-lampu penerangan rumah maupun jalan raya, lampu indikator peralatan elektronik dan listrik, lampu dekorasi dan iklan serta backlight untuk TV LCD.


5. Dioda Foto (Photodiode)


Dioda Foto atau Photodiode yakni jenis Dioda yang sanggup mengubah energi cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto ini sering dipakai sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya menyerupai pada sensor cahaya kamera, sensor penghitung kendaraan, scanner barcode dan peralatan medis. Dioda Foto ini sanggup dibagi menjadi dua jenis yaitu Dioda Photovoltaic  yang menghasilkan tegangan menyerupai sel surya dan Dioda Photoconductive yang tidak menghasilkan tegangan dan harus diberikan sumber tegangan lain untuk pelopor beban.


6. Dioda Laser (Laser Diode)


Dioda Laser atau Laser Diode yakni jenis dioda yang sanggup menghasilkan radiasi atau cahaya koheren yang sanggup dilihat oleh mata dan spektrum inframerah ketika dialiri arus listrik. Dioda Laser ini sering dipakai pada perangkat audio/video menyerupai Player DVD dan Blueray, Laser pointer, Scanner Barcode, Alat ukur jarak dan Printer laser. LASER intinya yakni abreviasi dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation.


7. Dioda Varactor (Varactor Diode)


Dioda Varactor atau kadang kala disebut juga dengan Dioda Varicap yakni jenis dioda yang mempunyai sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dioda Varactor ini sering dipakai di rangkaian-rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi menyerupai osilator, TV Tuner dan Radio Tuner. Simbol Dioda Varactor atau Dioda Varicap ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya ditambahkan sebuah kapasitor.


8. Dioda Tunnel (Tunnel Diode)


Dioda Tunnel atau Dioda Terowongan yakni jenis dioda yang bisa beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi dan sanggup berfungsi dengan baik pada gelombang mikro (Microwave). Dioda Tunnel ini biasanya dipakai di rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter. Dioda Tunner disebut juga dengan Dioda Esaki. Nama Esaki diambil dari nama penemu Dioda jenis ini.


9. Dioda Schottky (Schottky Diode)


Dioda Schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan maju yang lebih rendah dari dioda normal pada umumnya. Pada arus rendah, tegangan jatuh bisa berkisar diantara 0,15V sampai 0,4V. tegangan ini lebih rendah dari dioda normal yang terbuat dari silikon yang memerlukan 0,6V. Dioda ini banyak dipakai pada aplikasi rectifier (penyearah), clamping dan juga aplikasi RF.



Sumber https://teknikelektronika.com/