Friday, September 15, 2017

Gempa Palu : Penyebab – Pengaruh – Kerugian – Penanggulangannya

Sekarang ini Indonesia sedang dilanda kesedihan Gempa Palu : Penyebab – Dampak – Kerugian – PenanggulangannyaSekarang ini Indonesia sedang dilanda kesedihan, dimana dalam 6 bulan berturut-turut telah terjadi petaka yang cukup mengguncang beberapa tempat di Indonesia. Selain itu pengaruh dan peristiwa yang terjadi bukanlah jenis ringan yang sanggup cepat pulih dan tidak memakan korban. Pertama gempa dan petaka terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selain mengakibatkan kerugian, gempa Lombok juga mengakibatkan banyaknya masyarakat yang harus kehilangan keluarganya.


Tidak usang berselang kembali peristiwa petaka yang berada di Timur Indonesia yakni Donggala dan Palu Sulawesi Tengah yang terjadi pada 28 September – 2 Oktober 2018. Dengan pada range magnitude terkecil 5 dan terbesar 7 Skala Richter). Berikut ini ulasan lengkap terkait Gempa dan Tsunami yang terjadi di Palu.


Gempa yang terjadi di Palu dan Donggala nyatanya terjadi tanggapan fenomena tertentu dan berbeda dengan Gempa Lombok. Anda tentu tahu bahwa Indonesia terdiri dari banyak sekali jenis tanah, area, lahan, dan juga iklim serta cuaca. Maka fenomena atau petaka yang terjadi menjadi masuk akal dan berbeda.


Untuk penyebab Gempa Palu, ada alasan mengapa terjadi pergerakan tanah dan berlangsung bukan hanya sekali namun hingga berhari-hari dengan skala berbeda :



  1. Gempa Palu terjadi tanggapan area Palu dan Donggala yang berada di antara tiga area lempengan tektonik. Jelas secara ilmu Geografi terletak di area tersebut maka akan sering mengalami pergeseran dan pergerakan tanah, utamanya Palu yang menjadi persimpangan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

  2. Menurut riset Hamilton, terdapat 3 patahan yang sanggup jadi penyebab gempa dimana patahan tersebut disebut Patahan Palukoro, Patahan Saddang dan juga Palung. Patahan ini bersifat vertikal dan adanya di area Utara, sedangkan patahan horizontal terletak di area Barat dengan kecepatan lebih besar dibandingkan area Sumatera yaitu 14-17 mm per tahun.

  3. Patahan Palukoro merupakan patahan yang akan selalu aktif, dan juga tidak pernah tidur hingga ketika ini. Permasalahannya patahan ini akan selalu bergeser dan tidak diketahui kapan akan mengakibatkan geseran kecil ataupun besar.

  4. Terakhir lantaran adanya Likuifaksi atau pencairan tanah. Likuifaksi merupakan peristiwa dimana air masuk kedalam kontur tanah area tersebut dan bersatu menjadi lumpur atau tekstur menjadi cair. Sehingga tanah dan kontur bergeser dan kesudahannya mengakibatkan longsor hingga Tsunami. Palu dan Donggala mempunyai tanah bersifat pasir dan memudahkan air masuk dan mengakibatkan Likuifaksi. Hal ini yang mengakibatkan Palu dan Donggala mengalami gempa sekaligus bencana tsunami.


Dampak yang paling terlihat atau terasa tentu saja area yang acak-acakan lantaran pergeseran aktif dan juga likuifaksi yang terjadi secara bersamaan. Sampai ketika ini pengaruh yang akan dirasakan tentu saja kerugian material dan kehilangan anggota keluarga yang sanggup menyisakan stress berat atau ketakutan bagi masyarakat Palu dan Donggala. Selain itu, pengaruh dari bergesernya lempengan mengaktifkan beberapa gunung merapi yang ada bukan hanya di Sulawesi saja bahkan beberapa tempat lainnya. Hal ini masih diwaspadai oleh BMKG.


Selain itu kerugian serta pengaruh yang akan dirasakan masyarakat yaitu “recovery” atau kembali menjadi menyerupai sedia kala. Setelah mengetahui bahwa area Palu dan Donggala merupakan area yang sudah berkali-kali terkena gempa dan Tsunami pada bertahun-tahun kemudian menjelaskan bahwa area tersebut memang tidak sanggup ditempati dan hanya sanggup ditanam hutan untuk mengikat tekstur tanah biar tidak bergeser.


Terakhir yang harus diperhatikan yaitu penanganan atau cara menanggulangi gempa bumi dan Tsunami. Ada beberapa tahapan yang diberikan oleh pemerintah dan pertolongan para relawan untuk sanggup menanggulangi gempa dan tsunami ini.



  1. Menyiapkan tempat untuk mengungsi


Semua rumah dan barang yang dimiliki oleh korban terang sudah habis, bahkan anggota keluarga mereka ada yang harus meninggalkan mereka atau bahkan hilang. Penanggulangan pertama tentu menyiapkan tempat untuk pengungsian yang kondusif dan jauh dari lokasi. Terutama untuk gempa Palu dan Donggala yang masih rawan kembali terjadi, maka harus cepat mengungsi.



  1. Menyalurkan Bantuan


Selanjutnya yaitu menyalurkan pertolongan untuk bertahan hidup. Jika anda membaca gosip mungkin anda tahu bahwa pernah terjadi penjarahan toko lantaran kekurangan materi masakan di Palu dan Donggala. Sebenarnya hal tersebut masuk akal sebagai bentuk pertahanan diri terutama yang mempunyai bayi atau anak kecil. Nah untuk anda yang ingin menyalurkan pertolongan sudah banyak relawan yang menunjukkan jasa mereka.



  1. Memberikan informasi terkini


Informasi sangatlah dibutuhkan, bukan hanya korban saja tapi seluruh warga Indonesia. Dalam hal ini media sangatlah penting peranannya lantaran sanggup membantu menyiarkan gosip terkini akan kondisi dari Palu dan Donggala. Sehingga keluarga yang ada di luar Sulteng sanggup mengetahui informasi dari mereka.



  1. Trauma healing dan pembangunan


Terakhir penanggulangan yang sanggup dilakukan yaitu stress berat healing dan pembangunan. Gempa Palu dan Donggala merupakan fenomena yang terjadi namun bukan lantaran perilaku atau lantaran manusia. Mau tidak mau, insan hanya sanggup kembali hidup normal tentu didampingi dengan konsultasi biar stress berat bertahap sanggup hilang, khususnya pada anak-anak.


Demikian beberapa klarifikasi mengenai tsunami dan gempa yang terjadi di Donggala, Palu. Semoga para korban diberi kekuatan dan senantiasa bersabar atas peristiwa ini.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com