ANALISA DATA PENGETAHUA ORANG TUA MENGENAI PERILAKU KEKERASAN
ORANG TUA TEHADAP ANAK DI DESA BABAKAN KECAMATAN CISAAT
KABUPATEN SUKABUMI
No. | Tujuan Khusus | Tema | Katgori | Kata Kunci |
1. | Diketahuinya Pengetahuan orang Tua Mengenai Pengertian Perilaku Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak | Kekerasan Fisik Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Psikologis Kekerasan Psikologis dan Fisik Kekerasan Psikologis Kekerasan Fisik Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Fisik - Kekerasan Fisik Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Psikologis - Kekerasan Fisik dan kekerasan Psikologis | Melukai Fisik : Melukai Fisik : Melukai Psikologis : Melukai Psikologis : Melukai Psikologis : Melukai Fisik : Melukai Psikologis : Melukai Fisik : Melukai Fisik : Melukai Psikologis : Melukai Fisik : Melukai Psikologis : Melukai Fisik : - Melukai Fisik : Melukai Fisik : Melukai Psikologis : Melukai Psikologis : - Melukai Fisik : Melukai Psikologis : | P. 1 Di pukul. Dicubit. P. 2 Ngebot (mukul). Ringan tangan. Nyubit. Nyeseulan (memarahi). P. 3 Disentak (dibentak). P. 4 Kekerasan nasehat. Kekerasan fisik. P. 5 Negor (negur). Nyentak (membentak). P. 6 Dijiwir (dijewer). Diciwit (dicubit). Digebot (dipukul). P. 7 Mabuk (mukul). Nyentak (membentak). P. 8 Fisik: cubitan, mukul. Non fisik : lewat kata-kata, bentakan. P. 9 Ngagebot (memukul). P. 10 Galak teh upami murangkalihna bandel, muhun…Teu ngawaro kitu. (keras itu jikalau contohnya anaknya bandel, iya.. tidak mengikuti perintah. gitu). P. 11 Pukul (mukul). P. 12 Mukul. Ngebentak-bentak P. 13 Nyariosna kasar (bicaranya kasar). P. 14 - P. 15 Bubak babuk (mukul-mukul). Ngababuk (memukul). Ngabentak (membentak). |
2. | Diketahuinya Pengetahuan Orang Tua Mengenai Jenis-jenis Kekerasan Terhadap Anak | Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Psikologis Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Fisik Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Psikologis dan Fisik Kekerasan Fisik dan Psikologis Kekerasan Fisik Kekerasan Fisik dan Psikologis - Kekerasan Psikologis Kekerasan Fisik dan Psikologis | Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Fisik : Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Fisik : Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : Kekerasan Fisik : Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : - Kekerasan Psikologis Kekerasan Fisik : Kekerasan Psikologis : | P. 1 Di cubit. Dipukul. Dimarahi. P. 2 Dicubit. Dipukul pelan. Dipelototin. P. 3 Nyentak (membentak). Bahasa kasar (berbahasa kasar). Disentak (dibentak). P. 4 Memukul. Ngejewer (menjewer). Membentak. P. 5 Ngagebot (memukul). Mukul. Negor (negur). Nyentak (membentak). P. 6 Ngajiwir (menjewer). Ngagebot (memukul). Nyiwit (mencubit). P. 7 Dibabuk (dipukul). Disentak (dibentak). P. 8 Non fisik: Omelan, bentakkan, caci maki. Fisik : cubitan, pukulan. P. 9 - P. 10 Nyiwit (nyubit). Mukul. Di singsieunan (ditakut-takuti). P. 11 Nyubit pantatnya. Gebuk pantatnya (mukul pantatnya). Pukul palanya (mukul kepalanya). P. 12 Mukul. Ngebentak (membentak). P. 13 - P. 14 Nyentak (membentak). P. 15 Mabuk pean (mukul/memukul kaki). Ngabentak (membentak). |
3. | Diketahuinya Pengetahuan Orang Tua engenai Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Kekerasan Terhadap Anak | Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor ekonomi Masalah keluarga Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor ekonomi Faktor pada orang tua Orang renta yang berpegang disiplin Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor orang tua Faktor Lingkungan Faktor pada orang tua Faktor ekonomi Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor ekonomi Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Masalah keluarga Masalah keluarga Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor orang tua Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri | Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor ekonomi Masalah keluarga Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor ekonomi Faktor orang tua Orang renta yang berpegang disiplin Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor orang tua Faktor Lingkungan Faktor pada orang tua Faktor ekonomi Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor ekonomi Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Masalah keluarga Masalah keluarga Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri Faktor orang tua Faktor orang tua Aspek kondisi sang anak sendiri Aspek kondisi sang anak sendiri | P. 1 Nakal. Datang ogo (mulai manja). P. 2 Suka ngeyel. Ngaliyeud (susah di atur). P. 3 Teu ngawaro (tidak menurut). Alim ngerjakeun PR (tidak mau mengerjakan PR). Teu daek cicing (tidak mau diam). Nyariosna aya “babab” (bicaranya ada “babab”). Faktor ekonomi. Bapakna bobogohan deui (bapaknya pacaran lagi). P. 4 Melakukan hal-hal yang tidak sesuai. Kesiangan. Pulang sekolah lambat. Faktor ekonomi. Ayahnya misalkan menganggur. Bertolak belakang. P. 5 Teu ngawaro (tidak menurut). Belajar gak mau. Gak mau nurut. P. 6 Nakal. Teu tiasa diwageul (tidak dapat di ganggu). Sesah (susah). Jengkel. Ngerjakeun PR sesah (mengerjakan PR susah). P. 7 Kesel. P. 8 Penyebabnya diluar dan di dalam. Orang tua. Ekonomi. P. 9 Jengkel. Nakal Ekonomi. P. 10 Karena keseeel. Teu ngawaro (gak mau menurut). P. 11 Bandel. Gak mau sekolah. Kesel sama anak. Kesel sama suami. P. 12 Pusing. Ngabarerang (marah ke orang-orang sekitar). Teu ngawaro (tidak menurut). Makan susah. P. 13 Bandel. Teu ngawaro (tidak menurut). P. 14 Kesel. P. 15 Kesel. Tara ngawaro (gak pernah menurut). Teu eucreug murangkalihna (enggak bener anaknya). |
4. | Diketahuinya Pengetahuan Orang Tua Mengenai Akibat/Dampak dari Perilaku Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak | Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis Psikologis - Psikologis - Psikologis | Gejala depresi Gejala depresi Emosi yang labil Penarikan diri (MD) Tingkah laris yang agresif Tingkah laris yang agresif Pengangguan stress pasca trauma Jati diri yang rendah Jati diri yang rendah Penarikan diri (MD) Pengangguan stress pasca trauma Pengangguan stress pasca trauma Tingkah laris agresif Tingkah laris agresif Tingkah laris agresif Penarikan diri (MD) Emosi yang labil Tingkah laris agresif Penarikan diri (MD) Penarikan diri (MD) Menjadi besifat keras Menjadi bersifat keras Emosi yang labil Emosi yang labil Tingkah laris agresif Penarikan diri (MD) Emosi yang labil Penarikan diri (MD) Bersifat keras Bersifat keras Tingkah laris agresif Jati diri rendah Emosi yang labil Penaikan diri (MD) Penarikan diri (MD) Tingkah laris agresif Penaikan diri (MD) Tingkah laris agresif Jati diri yang rendah - Emosi yang labil - Ketakutan/ menunjukkan tanda-tanda deprsi | P. 1 Nangis. Murung. Camerut (cemberut). Tara nyarios (tidak bicara). Dedeuieun (kebiasaan). P. 2 Makin nakal. Mempengaruhi mental. Kayak disisihkan. Kayak yang gak sayang. Dieum (diam). Kalau ditanya menyaut atau enggak. Fikirannya kayak kemana. Gak ada rasa takut. P. 3 Teu sieun (tidak takut). Ngalawan (melawan). Sieunenun disentak (takut dibentak). Parundungan (sensitif). Gogoakan (teriak). Caricing (pada diam). Cicingeun (pendiam). P. 4 Dendam. Melampiaskan lagi ke anaknya. P. 5 Kadang mingkinan (kadang menjadi-jadi). Ngaliyed (nakal). P. 6 Ngahuleung (melamun). P. 7 Ngeluh (mengeluh). P. 8 Jadi propokator. Mencaci maki orang. Jadi pemberontak. Tidak percaya diri. P. 9 Ngalamun (melamun). Sieun (takut). Tambah nakal. P. 10 Sieun (takut). Ngaliyed (nakal). P. 11 Jadi anak bodoh. P.12 - P.13 Pundung(sensitif). P. 14 - P. 15 Nangis. |
Sumber http://macrofag.blogspot.com