Sunday, August 20, 2017

√ Pengertian Berpengaruh Arus, Beda Potensial, Hambatan, Hubungan, Referensi Soal

Pengertian Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan, Hubungan, Contoh Soal – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana kuat arus, beda potensial, kendala listrik dan hubungannya dari ketiganya dan disertai teladan soal yang dijelaskan dengan lengkap dan ringan. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.



Pengertian Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan, Hubungan, Contoh Soal


Mari kita bahas pengertian kiat arus terlebih dahulu dengan secama.


Pengertian Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan Listrik


Kuat arus merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir pada sebuah penghantar dalam satuan waktu satu sekon. Kuat arus mempunyai satuan yaitu Ampere diberi simbol (A).


Beda Pontensial yaitu beda suatu tegangan antara ujung-ujung penghantar yang diberi arus listrik. Volume beda potensial yang ada di rangkaian listrik akan besar lengan berkuasa terhadap kuat arus listrik yang mengalir.


Hambatan Listrik yaitu perbandingan dari tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melaluinya. Hambatan listrik mempunyai satuan Ohm (Ω).


Hubungan Antara Kuat Arus, Beda Potensial Serta Hambatan Listrik


Didalam arus listrik ada suatu kendala listrik yang menjadi penentu besar kecilnya arus listrik. Apabila besar kendala listrik, maka semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya. George Simon Ohm (1787-1854), dengan percobaanya menciptakan kesimpulan bahwa arus I pada sebuah kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan pada ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I V. Contohnya jikalau kita menyambungkan satu kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 3 volt, maka anutan arus akan menjadi dua kali lipat apabila dihubungkan ke batera 6 volt.


Hukum Ohm


Besarnya arus yang mengalir pada satu kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan tetapi juga pada kendala yang dimiliki oleh kawat terhadap anutan elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambata: I 1/R, hal ini artinya semakin besar kendala pada rangkaian maka kuat arus yang mengalir di rangkaian tersebut mennjadi lebih besar.


Contohnya adalah, apabila suatu rangkaian dipasang kendala 6 ohm (Ω), maka anutan arus akan menjadi dua kali lipat jikalau dipasang kendala yang besarnya 6 ohm (Ω).


Aliran elektron di suatu kawat penghantar lebih lambat sebab ada interaksi dengan atom-atom kawat. Semakin besar kendala tersebut, maka semakin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan begitu, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antar ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan demikian dikenal dengan Hukum Ohm, dan dibuatlah dengan persamaan.

 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana kuat arus √ Pengertian Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan, Hubungan, Contoh Soal


Dengan R merupakan kendala di sebuah kawat atau suatu alat lainnya, V ialah beda potensial antar kedua ujung penghantar, dan I ialah arus yang mengalir. Hubungan ini biasanya ditulis dengan persamaan: V = I.R


Dalam satuan internasional (SI), kendala dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau ohm (Ω). Grafik kekerabatan antara arus I dan beda potensial V, dan juga kuat arus I dan kendala listrik R, dinyatakan dapam gambar sebagai berikut:

 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana kuat arus √ Pengertian Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan, Hubungan, Contoh Soal


Contoh Soal Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan Listrik


Berikut ini ialah beberapa teladan soal dari kuat arus, beda potensial dan kendala listrik yang sanggup kalian coba.


1.Suatu pemanas listrik mempunyai beda potensial 40 V dan kuat arus 4 A. Hitunglah kendala pemanas tersebut?


Penyelesaian:

Diketahui:

V= 40 V

I= 4 A

Ditanya: R =…?


Jawaban:

R = V / I

R = 40 V / 4A

R = 10 (Ω)


Jadi sanggup ditemukan kendala pemanas tersebut ialah 10 ohm (Ω).


2.Apabila tegangan listrik di suatu penghantar 20 volt, maka arus yang mengalir ¾ ampere. Jika tengan dinaikkan menjadi 42 volt, tentukan kuat arusnya!

Penyelesaian:

Diketahui:

V1 = 20 V

I1 = ¾ A

V2 = 42 V


Ditanya: L2 = …?


Jawaban:

Dalam soal ini besarnya R akan konstan (tetap), dengan menggunakan rumus R = V/I, maka:

R1 = R2

V1/I1 = V2/I2

20 V/ (¾) A = 42 V/ I2

I2 = (¾) A x 42 V /20 V

I2 = 1,575 A

Maka sanggup diperoleh kuat arusnya ialah 1,575 A.


Demikianlah telah dijelaskan wacana Pengertian Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan, Hubungan, Contoh Soal, supaya sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id