Pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) selain seminar dan workshop untuk menambah jumlah SKP bagi perawat - Satuan Kredit Profesi atau lebih dikenal dengan nama SKP dalam dunia keperawatan ialah suatu bentuk evaluasi dari PPNI terhadap perawat atas dedikasinya dalam membuatkan profesinya sebagai perawat. dalam hal ini PPNI yang merupakan organisasi profesi perawat yang diakui di Indonesia mempunyai tanggung jawab dalam membuatkan profesi perawat kearah lebih baik sebagaimana yang telah tercantum dalam UU no. 38 tahun 2014 ihwal keperawatan.
SKP merupakan suatu syarat mutlak dalam profesi keperawatan. alasannya ialah SKP dipakai untuk memperpanjang STR yakni sebanyak 25 SKP selama 5 tahun. tanpa mencukupi jumlah 25 SKP perawat tidak akan sanggup memperpanjang STR yang secara otomatis juga tidak sanggup melaksanakan praktik keperawatan.
Satuan kredit Profesi (SKP) |
untuk mendapat Satuan kredit profesi atau SKP perawat diharuskan melaksanakan aktivitas pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dari PPNI. pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) merupakan proses pengembangan keprofesian yang mencakup banyak sekali kegiatan yang dilakukan seorang perawat praktisi, guna mempertahankan dan meningkatkan profesionalismenya sebagai sesorang perawat sesuai standar kompetensi yang ditetapkan. Perawat mempunyai kewajiban membuatkan praktik profesinya dengan meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Bentuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di Indonesia terdiri dari :
- Kegiatan praktik profesional: perawat menunjukkan pelayanan keperawatan, baik berupa praktik di akomodasi pelayanan kesehatan maupun praktik keperawatan mandiri, serta membimbing praktik mahasiswa di klinik maupun di masyarakat.
- Pendidikan berkelanjutan: mengikuti temu ilmiah, seminar, workshop, dan pelatihan.
- Pengembangan Ilmu pengetahuan: meneliti, publikasi hasil penelitian di jurnal, menulis artikel di jurnal, menulis buku dipublikasikan.
- Pengabdian masyarakat: melalui bentuk-bentuk kegiatan sosial, menunjukkan penyuluhan, penganggulangan bencana, terlibat aktif dalam pengembangan profesi, anggota pokja kegiatan keprofesial, dan bentuk pengabdian masyarakat lainnya.
Dalam melaksanaan PKB diatas, perawat akan mendapat SKP (Satuan Kredit Profesi) yang merupakan bukti/poin/nilai yang diberikan kepada perawat atas dedikasinya dalam membuatkan profesinya sebagai perawat. SKP sanggup diberikan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI jikalau kegiatan pengembangan keprofesian berada ditingkat Nasional terdiri dari 3 provinsi dan Internasional dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI jikalau kegiatan lingkup wilayah / provinsi.
berikut nilai SKP menurut bentuk pengembangan keprofesian (PKB) yang telah dilaksanakan serta berkas yang harus dilampirkan biar SKP sanggup diverifikasi oleh PPNI.
1. Kegiatan praktik profesional
No. | PKB | Berkas yang dilampirkan | SKP |
1. | Pengalaman kerja mengelola pasien secara langsung | Surat keterangan atasan yang berwenang | 1 tahun = 1 SKP |
2. | pengalaman sebagai dosen pembimbing klinik | Surat keterangan sebagai pembimbing klinik | 1 tahun= 1 SKP |
3. | Pengalaman sebagai pengelola pelayanan keperawatan | Surat keterangan atasan yang berwenang | 1 tahun = 1 SKP |
4. | Pengalaman sebagai praktisi berdikari keperawatan | Surat keterangan puskesmas atau DINKES kabupaten / kota setempat | 1 tahun = 1 SKP |
2. Pendidikan Berkelanjutan
Bentuk pengembangan keprofesian ini ialah dengan cara mengkuti pelatihan, seminar atau workshop yang telah berafiliasi dengan PPNI. dan untuk nilai SKP yang didapatkan dari Pelaksanaan PKB ini bermacam-macam tergantung dari kebijakan PPNI ysng bersangkutan.
3. Pengembangan Ilmu pengetahuan
No. | PKB | Berkas yang dilampirkan | Nilai SKP | |
1. | Penelitian | Laporan penelitian | Peneliti= 3 SKP Anggota= 1 SKP | |
2. | Publikasi | Manuskrip yang terdapat dalam jurnal | Penulis = 5 SKP Anggota= 2 SKP | |
3. | Menulis Buku, Menerjemahkan dan menyunting | buku | Penulis = 2 SKP Anggota= 1 SKP | |
4. | Presentasi oral | Surat / usul persentasi oral, sertifikat. | Nasional = 2 SKP International= 3 SKP |
4. Pengabdian Masyarakat
Partisipasi dalam pemerdayaan masyarakat melalui bentuk-bentuk kegiatan sosial, penanggulangan peristiwa dan anggota pokja kegiatan keprofesian baik dibidang agama maupun seni dan olahraga. Kegitan ini sanggup menambah SKP Perawat untuk ketua 2 SKP dan anggota 1 SKP yang mana untuk mendapat verifikasi jumlah SKP dari PPNI harus melampirkan:
- Surat Keputusan / kiprah dari atasan atau yang berwenang.
- laporan yang disahkan oleh penanggungjawab kegiatan
Penentuan Nilai SKP sanggup dilakukan oleh verifikator SKP PPNI yang ditempatkan dimasing-masing PPNI tingkat kabupaten/kota. Untuk mengajukan verifikator SKP perawat harus mempersiapkan segala berkas-berkas yang dibutuhkan
Dalam melaksanakan verifikasi berkas SKP oleh PPNI, perawat akan mendapat bukti tertulis dari tim verifikator dengan jumlah SKP yang ada minimal 25 SKP dalam 5 tahun. Inilah yang menjadi persyaratan perawat akan mendapat REKOMENDASI PENGURUSAN STR DARI PPNI namun perlu dipastikan perawat benar-benar merupakan anggota PPNI yang dibuktikan dengan NIRA atau KTA PPNI yang aktif.
Demikian Pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) selain seminar dan workshop untuk menambah jumlah SKP bagi perawat. semoga sanggup membantu teman sejawat sekalian. terima kasih.
Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com