Friday, August 18, 2017

√ Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Bukan Pilihan Terbaik?

Bagaimana orang renta mempersiapkan Biaya Pendidikan yang kian mahal? Tabungan pendidikan salah satu pilihan orang tua. Padahal, hasil dari Tabungan Pendidikan anak tidak akan cukup mengejar naiknya biaya sekolah setiap tahun. Tabungan pendidikan anak bukan pilihan terbaik. 


Sayangnya, banyak orang renta tidak paham akan problem ini. Tabungan ini tetap paling terkenal berdasarkan sejumlah survei.


Menghadapi tingginya kenaikkan biaya sekolah, menciptakan banyak orang renta mempersiapkannya semenjak dini. Menurut beberapa survei, cara yang paling banyak dipilih orang renta yakni mencari Tabungan Pendidikan Anak Terbaik, menyerupai yang dilansir ini:



  • Survei majalah SWA tahun 2012 soal sikap keuangan menengah menemukan kepemilikan tabungan berjangka , jenis tabungan pendidikan, lebih banyak dipakai ketimbang reksadana dan saham yang kepemilikkannya dibawah 10%.

  • Survei harian Kompas tahun 2012 soal persiapan biaya pendidikan memperlihatkan hampir 90% orang renta yang di survei menyebut tabungan pendidikan sebagai pilihan mereka.


Tabungan Pendidikan Anak


Tabungan ini mempunyai sejumlah ciri khas yang membedakannya dengan tabungan biasa atau dengan asuransi pendidikan.


Dalam tabungan pendidikan, Anda menabung secara rutin dengan sasaran hasil pada waktu tertentu, yang umumnya diubahsuaikan dengan kebutuhan biaya dan waktu masuk sekolah nanti. Jika dalam perjalanan Anda meninggal, setoran tabungan pendidikan anak akan diteruskan oleh asuransi. Sehingga, pada ketika anak masuk sekolah, biaya pendidikan sudah tersedia.


Meskipun dibandingkan suku bunga deposito, bunganya masih cukup bersaing. Namun, fleksibilitas untuk bisa ditarik dan persyaratan jumlah minimum investasi yang tidak setinggi deposito, menciptakan tabungan pendidikan menjadi menarik. Cukup dengan simpanan rutin sebesar Rp 100 ribu sebulan, Anda sudah bisa memulainya.


Bagaimana dibandingkan dengan asuransi pendidikan? Dalam asuransi pendidikan anak, Anda setiap tahun membayar premi asuransi selama jangka waktu tertentu hingga anak masuk sekolah. Jika Anda meninggal, asuransi pendidikan akan mencairkan nilai pertanggungan yang sudah disepakati.


Jika tidak terjadi apa – apa dalam periode asuransi pendidikan, ada nilai tunai dari pembayaran premi yang bisa ditarik untuk membiayai anak sekolah.


Jadi, apa perbedaanya? kalau asuransi pendidikan, fokusnya yakni fungsi proteksi. Melindungi kalau terjadi musibah. Sementara, tabungan pendidikan fokusnya yakni fungsi investasi. Memastikan tersedia dana yang cukup untuk biaya sekolah.


Dalam realitanya di lapangan, Anda akan menemukan produk yang menyatukan kedua fungsi ini. Produk yang mempunyai baik fungsi investasi maupun fungsi proteksi.


Misalnya, beberapa tabungan pendidikan sudah menyediakan kemudahan perlindungan untuk anak, yaitu asuransi, yang akan meneruskan pembayaran iuran kalau penyetor tabungan meninggal dunia.


Begitu pula, asuransi pendidikan yang sudah pula menyediakan fungsi investasi dengan mengatakan aneka macam instrumen keuangan yang dipakai untuk menempatkan dana. Sehingga, tidak hanya perlindungan yang diberikan, namun pemegang polis melaksanakan investasi atas premi yang dibayar untuk pembiayaan sekolah anak nantinya.


Perlu dicatat bahwa tabungan pendidikan anak bisa punya nama yang berbeda – beda di setiap bank. Ada yang menamakannya tabungan berjangka, tabungan rencana, tabungan investasi dan lain – lain. Anda tidak perlu bingung. Karena, esensi dari produk ini sama saja, yaitu tabungan untuk mempersiapkan sekolah anak – anak nantinya. Lihat karakteristiknya, jangan terpaku oleh namanya.


Hasil Tabungan Pendidikan


Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan mencari apakah ada tabungan pendidikan anak terbaik, saya melaksanakan survei ke tiga bank yang memang sudah dikenal memasarkan produk ini, yaitu:



Saya menilai dengan berkunjung eksklusif ke masing – masing kantor cabang. Selain mengambil brosur, wawancara juga saya lakukan dengan petugas customer service. Beberapa isu penting tidak selalu tersedia di brosur.  Karena itu perlu ditanyakan eksklusif ke customer service.


Apa yang jadi fokus perhatian saya dalam menelisik tabungan pendidikan terbaik? Return atau bunga. Itulah point yang dijual atau ditonjolkan oleh tabungan jenis ini. Tabungan ini mengatakan tingkat bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa sebagai cara untuk memenuhi biaya sekolah.


Hasilnya saya rangkum dalam daftar tingkat penawaran bunga dari masing – masing bank.


Bunga Tabungan Pendidikan


 Tabungan pendidikan salah satu pilihan orang renta √ Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Bukan Pilihan Terbaik?

Dari hasil survei ini tabungan pendidikan anak terbaik ini, saya mencatat dua hal yang penting .


Pertama, dibandingkan tingkat inflasi tahunan yang sekitar 4 – 5% setahun, bunga tabungan pendidikan sudah amat tipis bedanya. Yang tertinggi bunganya sekitar 5,5%.; itu hanya berbeda 0,5% dari inflasi. Untuk mengalahkan kenaikkan harga barang umum saja, tabungan pendidikan sudah ngos-ngosan. Dan, dalam sejarah ekonomi Indonesia, inflasi pernah di tingkat 6 hingga 8% setahun.


Kedua, kita tahu bahwa kenaikkan biaya sekolah diatas kenaikkan harga barang umum. Inflasi biaya pendidikan senantiasa lebih tinggi diatas inflasi umum. Kaprikornus bisa dipastikan bunga yang ditawarkan tabungan pendidikan dibawah laju kenaikkan biaya sekolah setiap tahun.


Menurut beberapa perencana keuangan independen (apa itu profesi perencana keuangan simak disini) biaya sekolah adalah:



  • Prita Ghozie dalam bukunya, mengutip survei Zap Finance, menyebutkan kenaikkan biaya pendidikan Taman Kanak-kanak – SD yakni 15 – 20% per tahun.

  • Riset QM Finansial, forum perencana keuangan besutan Ligwina Hananto, menyebut kenaikkan biaya sekitar 15% per tahun.


Dari sini, kita bisa sama – sama melihat bunga tabungan pendidikan yang 5,5% versus naiknya biaya sekolah yang 15 – 20% setahun. Perbedaan yang sangat jelas. Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut, apakah tabungan pendidikan anak itu pilihan terbaik atau tidak. Self-explanatory!


Pengalaman Saya 


Masih belum yakin? dengan menggunakan pengalaman sendiri, saya melaksanakan simulasi apakah tabungan ini bisa memenuhi biaya pendidikan sekolah anak nantinya .


Dana dipersiapkan untuk masuk Taman kanak – kanak (TK) 5 tahun lagi. Saat ini, biaya Taman Kanak-kanak yakni Rp 1 juta per bulan. Menggunakan perkiraan kenaikkan biaya 15% per tahun, dalam 5 tahun ke depan, estimasi biaya menjadi berikut:



  • Rp 6.7 juta per bulan tahun pertama dan Rp 7.7 juta per bulan tahun kedua.

  • Total biaya yang diharapkan untuk Taman Kanak-kanak selama dua tahun yakni Rp 174 juta.


Prakiraan Biaya Sekolah


 Tabungan pendidikan salah satu pilihan orang renta √ Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Bukan Pilihan Terbaik?

Bagaimana cara saya mencapai sasaran dana sebesar Rp 174 juta?



  • Saya menyisihkan Rp 1.5 juta rupiah setiap bulan. Keputusan atas jumlah ini diambil sesudah diskusi dengan keluarga dan mempertimbangkan kemampuan keuangan saya miliki.

  • Uangnya ditempatkan dalam tabungan pendidikan dengan bunga 5,5% setahun. Ini yakni bunga tertinggi tabungan pendidikan anak dari tiga bank yang sudah saya survei sebelumnya.


Hasilnya? tabungan pendidikan mengatakan hasil sebesar Rp 103 juta dalam 5 tahun.


Hasil Tabungan Pendidikan – Tidak Cukup !


 Tabungan pendidikan salah satu pilihan orang renta √ Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Bukan Pilihan Terbaik?

Artinya, ketika anak saya masuk Taman Kanak-kanak nanti, meskipun sudah menabung secara rutin, saya masih harus mencari embel-embel Rp 70 juta ketika itu.  Karena biaya Taman Kanak-kanak yang diharapkan yakni Rp 173 juta. Jumlah kekurangan yang tidak kecil dan tidak gampang mencarinya.


The numbers speak itself!


Masih ingin memakai tabungan pendidikan anak? Praktis – mudahan dengan data ini, sebagai orang tua, kita sadar akan konsekuensinya.


Namun, kalau masih ingin memakai alasannya yakni aneka macam alasan, bisa saja. Tapi jangan kaget konsekuensinya. Mari kita lihat.


Hasil dari tabungan yakni jumlah yang ditabung dikalikan bunga. Karena bunga tabungan pendidikan anak berada dibawah laju kenaikkan biaya pendidikan, satu-satunya cara memenuhi biaya pendidikan yakni meningkatkan jumlah yang ditabung.


Berapa embel-embel yang harus ditabung?


Kembali ke pola diatas. Dengan perkiraan bunga 5,5% setahun, untuk mendapat uang Rp 174 juta, saya harus menyisihkan dana sebesar Rp 2.5 juta per bulan yang ditempatkan di tabungan pendidikan.


Tidak tanggung – tanggung kenaikkannya, dari Rp 1.5 juta menjadi Rp 2.5 juta. Sanggupkah keuangan Anda untuk menabung sebanyak itu? Itu pertanyaan yang selayaknya direnungkan. Apakah itu artinya tabungan pendidikan anak yang terbaik?


Kenapa Tabungan Pendidikan Populer


Saya juga harus fair. Nyatanya, tabungan pendidikan anak mempunyai sejumlah kelebihan yang membuatnya tetap menjadi pilihan terbaik di mata sebagian besar orang tua. Ada sejumlah alasan yang mendasarinya.




  • Mudah Prosesnya


    Membuka tabungan, prosesnya sangat simpel. Tinggal tiba ke bank, semuanya dilayani dalam satu atap dan satu hari.


    Setoran dilakukan dengan kemudahan auto-debit secara rutin setiap bulan. Tidak perlu harus tiba ke kantor cabang. Cukup sediakan dana, bisa melalu transfer atau setor tunai, ke rekening tabungan biasa (bukan tabungan pendidikan), kemudian setiap bulan bank otomatis akan memotong tabungan tersebut dan menyetorkannya ke rekeningan pendidikan.


    Belum lagi, tabungan ini umumnya mempunyai asuransi jiwa yang mengatakan perlindungan buat pendidikan anak. Ketika pemegang tabungan meninggal dunia, asuransi jiwa akan menyediakan uang pertanggungan, sehingga setoran tabungan masih bisa dilanjutkan. Proteksi ini menciptakan produk ini menarik buat banyak orang.


    Beberapa bank bahkan mengatakan kemudahan premi gratis untuk asuransi jiwa ini. Anda tidak perlu keluar biaya embel-embel untuk mendapat proteksi.





  • Produk Keuangan yang Dikenal


    Tabungan yakni produk bank yang paling dikenal. Karena dikenal, maka orang berani mempercayakan uangnya disitu. Meskipun instrumen investasi lain, menyerupai reksadana dan saham punya sejumlah keunggulan dibandingkan tabungan, namun alasannya yakni mereka belum dikenal, maka sulit untuk diambil sebagai pilihan.


    Dalam hal keuangan, bank yakni pilihan utama. Dengan begitu, produk keluaran bank selalu menjadi prioritas utama ketika masyarakat memerlukan instrumen keuangan atau investasi. Ketika muncul kebutuhan mempersiapkan dana pendidikan, tabungan menjadi pilihan pertama alasannya yakni sudah lebih dulu dikenal. “Tak kenal maka tak sayang”.





  • Persepsi akan Risiko Tabungan yang Rendah


    Ini yang paling penting, tabungan ini mengatakan ketenangan alasannya yakni balasannya boleh dikatakan sangat kecil. Tabungan masuk dalam kategori simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan. Artinya, apapun yang terjadi, gonjang – ganjing, simpanan Anda aman.


    Karena begitu pentingnya uang sekolah anak, banyak orang renta justru tidak berani mengambil risiko. Ibarat sebuah iklan yang terkenal, “sama uang sekolah anak kok main-main”, begitu kira – kira pandangan lebih banyak didominasi orang renta mengenai persiapan dana pendidikan ini. Itu kenapa, meskipun bunganya tidak efektif mengalahkan inflasi, tabungan pendidikan tetap saja jadi pilihan.



Baca Juga: Menabung di Asuransi vs Bank, Resikonya Amat Berbeda


Apa Sebaiknya Dilakukan


Apakah dengan begini itu artinya tabungan pendidikan harus dilupakan atau bahkan ditinggalkan (jika sudah mengambil)? Kaprikornus tambah bingung? Sebaiknya bagaimana ?


Tergantung apa tujuannya.


Jika ingin mencapai tujuan keuangan, yaitu terpenuhinya dana pendidikan pada waktunya, terang tabungan pendidikan bukan pilihan terbaik. Penjelasan diatas sudah sangat gamblang memperlihatkan risiko tabungan pendidikan anak, yaitu kekurangan dana akhir rendahnya return produk ini. Anda harus beralih ke instrumen lain yang mengatakan return lebih tinggi, yaitu reksadana, saham atau emas (baca Panduan Investasi Emas).


Tentu saja, pilihan ini mensyaratkan kemauan masuk ke instrumen keuangan lain yang mungkin belum Anda kenal. Anda dituntut untuk terbuka, mau berguru sesuatu yang gres dan berani mencoba. Hal ini bagi sebagian orang bukan kasus mudah, terutama menyangkut produk keuangan yang buat banyak orang bertindak konservatif.


Jika tujuannya lebih kepada ketenangan hati, tidak was – was, dan yang penting bisa menabung secara rutin, pilihan tabungan pendidikan anak yakni yang terbaik. Buat orang di tipe ini, risiko fluktuasi return (yang umum di produk reksadana atau saham) bukan hal yang bisa ditolerir. Stabilitas yakni nomer satu, meskipun itu mengorbankan potensi laba lebih tinggi.


Tidak ada yang paling tahu soal kebutuhan Anda selain Anda sendiri. Kaprikornus kembali lagi, pilihan ada di tangan Anda sendiri untuk menentukan apakah tabungan pendidikan yang terbaik atau bukan.


Namun, sebelum mengambil keputusan, pertimbangkanlah matang – matang. Lihat plus dan minusnya, risiko dan keuntungannya. Jangan alasannya yakni sobat mengambil tabungan pendidikan, Anda buru – buru ikut mengambil, berasumsi itu pilihan terbaik, tanpa tahu untung ruginya. Selamat memilih!


Baca juga goresan pena terbaik Rencana Pendidikan anak:



GRATIS Konsultasi Premi Asuransi



Sumber https://duwitmu.com