Apa kiat memulai usaha? Pastikan 3 hal: Produk, Proses dan Promosi. Memulai suatu perjuangan atau bisnis membutuhkan ketiganya, yaitu: Produk untuk dijual, Proses untuk menciptakan dan Promosi untuk memasarkan produk.
Kita akan menelisiknya satu persatu. Di artikel ini, soal produk akan dibahas, sementara dua topik lainnya dibahas dalam artikel terpisah.
Saya memakai pengalaman bersama teman-teman memulai perjuangan tas kulit sebagai case study. Harapan saya dengan case study, misalnya sanggup membumi dan lebih gampang dipahami.
Menawarkan UVP
Tahap pertama yaitu memutuskan produk yang akan dijual.
Produk tersebut harus menunjukkan solusi yang mengatakan value kepada customer. Ada dua kata kunci: solusi dan value.
Pertama, produk harus mengatakan solusi. Produk itu menunjukkan jalan keluar bagi suatu persoalan yang dihadapi oleh calon pembeli.
Semua produk yang baik niscaya menunjukkan solusi .
Namun, solusi yang sempurna bersumber dari diagnosa yang akurat. Jadi, sebelum menunjukkan solusi, anda harus paham benar masalahnya apa.
Anda harus bertanya, apakah persoalan yang dihadapi oleh konsumen dan kenapa produk ini sanggup mengatakan solusi buat persoalan tersebut.
Hanya saja, seringkali kita langsung loncat pada solusi tanpa paham benar masalahnya apa. Akibatnya, solusi yang dihasilkan kurang sempurna sasaran. Sehingga produknya pun menjadi kurang sanggup diterima oleh pasar.
Kedua, produk itu harus menunjukkan value.
Apa itu value? Perbandingan antar harga dan manfaat yang diperoleh dari membeli produk tersebut.
Ingat, bukan harga saja atau benefit saja yang dipertimbangkan pembeli ketika menilai produk kita. Konsumen mempertimbangkan value dari produk tersebut.
Harganya boleh mahal tetapi selama manfaat yang diberikan sepadan, harga tidak lagi jadi masalah. Tetapi, harga yang murah belum tentu dibeli, jikalau kualitas produk kelewat rendah, sehingga konsumen melihat tidak ada keuntungannya membeli produk ini.
Itu sebabnya ada produk yang harganya selangit tetapi tetap diincar dan kadangkala bahkan diburu oleh masyarakat lantaran produknya menunjukkan superior value.
Jadi, fokus anda yaitu value dari produk tersebut. Bukan harga saja. Bukan manfaat saat. Dua-duanya harus hadir dalam formula produk.
Bagaimana tahu bahwa produk sudah diterima oleh pasar?
Tidak ada cara lain kecuali melemparnya ke pasar dan melihat responnya. Ada kemungkinan gagal. Ada kemungkinan rugi. Itu pasti.
Tetapi, jangan menilai dari sisi kerugian. Ini ongkos mencar ilmu yang tidak sanggup dinilai. Tes produk merupakan salah satu tahap krusial dalam usaha.
Jadi, semenjak awal, anda harus menyisihkan dana untuk melaksanakan tes produk dengan risiko kerugian.
Case Study
Dalam perjuangan tas kulit, semenjak awal kami putuskan menciptakan desain sendiri. Tujuannya biar tas menjadi unik dan kami sanggup mengendalikan kualitas desain tas.
Di pasaran sudah terlalu banyak tas kulit dengan model dan desain yang seragam, yang berujung pada persaingan harga. Kami menangkap pasar sudah bosen dengan model – model yang ada sekarang. Pasar butuh penyegaran.
Selain itu, kami tidak ingin terjebak dalam perang harga. Makanya, tas harus didesain secara eksklusif.
Dengan desain yang berbeda dan kualitas yang terjaga, kami berani menjual dengan harga yang rekatif tinggi.
Response customer cukup baik. Mereka mendapatkan harga yang relatif tinggi dan jarang yang menawar lantaran tahu value dari tas kulit kami. Harga dan manfaat harus sejalan, sehingga value produk menjadi tinggi dimata customer.
Demikian pembahasan soal #1 Produk.
Kita lanjutkan dalam artikel berikutnya pembahasan soal #2 Proses dan #3 Promosi.
Sumber https://duwitmu.com