Sungai Bengawan Solo - Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia. Banyak acara yang dilakukan berpusat di Pulau Jawa. Tidak hanya dikenal sebagai pulau yang padat, di sini juga sanggup ditemui majemuk fitur alam yang menarik, salah satunya yaitu sungai terpanjang di Indonesia. Bengawan Solo berhasil menarik perhatian banyak orang alasannya yaitu nilai historis dan keunikan yang dimilikinya.
Dalam bahasa Jawa, Bengawan mempunyai arti sungai yang besar. Kekhasan Bengawan Solo telah menjadi ide bagi penulis lagu berjulukan Gesang yang membuat lagu berjudul Bengawan Solo. Apa yang membuat Bengawan Solo menjadi sangat menarik? Berikut merupakan uraian singkat mengenai keistimewaan yang dimiliki oleh Bengawan Solo.
1. Melewati 2 Provinsi
Bengawan Solo mengalir sejauh 548,53 km. Hulu sungai terpanjang di Pulau Jawa ini berada di wilayah Jawa Tengah dan bermuara ke hilir yang ada di Jawa Timur. Pemerintah membagi Bengawan Solo menjadi 3 pecahan wilayah administratif, yaitu wilayah administratif hulu, wilayah administratif tengah, dan wilayah administratif hilir. Pada tabel berikut dijabarkan kota yang dilewati oleh Bengawan Solo dan pembagian wilayah administratifnya.
Wilayah Hulu | Wilayah Tengah | Wilayah Hilir |
---|---|---|
Boyolali, Karanganyar, Klaten, Ponorogo (Hulu kedua; kawasan tangkapan Air Kali Madiun), Sragen, Wonogiri (Hulu pertama; kawasan tangkapan Air Gajah Mungkur) | Blora, Cepu, Madiun, Magetan, Ngawi, Sukoharjo, Solo | Bojonegoro, Gresik, Lamongan, Tuban |
2. Perubahan Bengawan Solo dari Zaman Purba
Bengawan Solo telah terbentuk semenjak zaman purba. Aliran tersebut muncul kira-kira 4 juta tahun lalu. Awalnya terdapat ajaran sungai yang mengarah ke kawasan pecahan selatan. Aliran tersebut berasal dari hulu yang sama menyerupai sekarang.
Adanya pengangkatan geologis berupa desakan lempeng Indo-Australia mengakibatkan ajaran berubah menuju utara. Ahli geografi meyakini bahwa pantai Sadeng yang terletak di pecahan tenggara provinsi Daerah spesial Yogyakarta merupakan muara Bengawan Solo dikala zaman purba.
3. Fauna yang Hidup di Bengawan Solo
Sungai merupakan salah satu habitat bagi fauna. Di Bengawan Solo banyak ditemukan ikan-ikan air tawar. Ikan jendil (Pangasius nemurus) merupakan ikan yang orisinil hidup di Bengawan Solo. Ikan jendil hidup pada kedalaman 2-3 m dan cenderung ada di kawasan sungai yang mengalir. Ciri-ciri ikan jendil menyerupai dengan ikan patin tetapi ikan jendil lebih kecil dan memanjang. Warga Bojonegoro, Cepu, dan Tuban biasa mengonsumsi ikan jendil.
Ikan lain yang sanggup ditemui di Bengawan Solo antara lain rengkik, jambal, bader, wader, areng-areng, garingan, nila, gabus, dan lempuk. Banyaknya ikan yang hidup di Bengawan Solo membuat warga di sekitarnya membangun spot pemancingan untuk mendapat ikan-ikan tersebut.
4. Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS Bengawan Solo merupakan DAS terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa. Karakteristik topografi DAS Bengawan Solo tergolong relatif datar dan terletak di dataran rendah. Bentuk topografi tersebut menimbulkan terbentuknya pola ajaran sungai yang berkelok atau meander. Ahli sejarah menemukan banyak potensi peninggalan bersejarah. Di sini banyak ditemukan sisa-sisa fauna, tengkorak, dan artefak. Peninggalan tersebut banyak yang terendap di pecahan DAS Bengawan Solo.
Itulah info mengenai sungai terpanjang di Pulau Jawa yang perlu Anda ketahui. Kearifan Bengawan Solo perlu dilestarikan bersama sehingga keasriannya selalu terjaga dan sejarahnya tidak terlupakan. Sumber http://www.geologinesia.com