Thursday, August 17, 2017

6 Faktor Interaksi Desa – Kota Terlengkap

Interaksi antara desa dengan kota merupakan interaksi yang disebut juga dengan interaksi wilayah. Interaksi terjadi ketika dua objek saling mempengaruhi dan menunjukkan imbas bagi satu sama lain. Interaksi wilayah merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang saling mempengaruhi dan sanggup menimbulkan tanda-tanda atau permasalahan gres baik secara pribadi maupun secara tidak langsung.


Desa merupakan wilayah yang sering dikaitkan dengan wilayah pedalaman, penghasil materi pangan, di mana penduduknya banyak bekerja di sektor pertanian atau industri rumahan kecil. Lahan di pedesaan lebih banyak dipakai untuk menghasilkan materi baku makanan. Sedangkan kota merupakan wilayah yang banyak dikaitkan dengan sentra industri dan perkantoran. Masyarakat perkotaan mempunyai jenis sumber mata pencaharian yang lebih bermacam-macam dibandingkan dengan masyarakat di pedesaan.


Ada aneka macam bentuk yang sanggup dikategorikan sebagai interaksi antara desa dan kota. Diantaranya yakni pemenuhan kebutuhan masing-masing daerah, kerjasama antara penduduk desa dengan penduduk kota, dan asimilasi atau penggabungan antara sifat yang dimiliki oleh kota dengan sifat yang dimiliki oleh desa.


Berikut yakni faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dengan kota berdasarkan Edward Ullman, seorang geografis dari Amerika Serikat:


1. Adanya wilayah yang saling melengkapi


Setiap wilayah tentunya mempunyai ciri dan karakteristik yang berbeda. Hal ini lantaran wilayah di satu tempat dengan wilayah yang lain mempunyai sifat fisik yang berbeda tergantung pada kondisi iklim dan cuacanya. Hal ini juga disebabkan oleh perbedaan sumberdaya alam serta perbedaan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap wilayah mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


Dua buah wilayah atau lebih sanggup saling melengkapi kebutuhan masing-masing apabila mempunyai kemampua yang berbeda-beda. Misalnya, suatu wilayah apabila ingin bertahan hidup memerlukan sumber pangan berupa sayuran dan padi-padian. Daerah A merupakan tempat penghasil sayuran, namun tidak bisa menghasilkan padi. Daerah B merupakan tempat penghasil padi yang cukup banyak, namun tidak bisa menghasilkan sayuran yang dibutuhkan. Maka, tempat A dan tempat B mempunyai kebutuhan wilayah yang saling melengkapi. Hal ini sanggup menimbulkan adanya interaksi wilayah antara tempat A dan tempat B.


Desa dan kota merupakan kedua wilayah yang sangat berbeda. Kota identik dengan kemajuannya di bidang industri, sedangkan desa identik dengan tempat penghasil materi pangan. Oleh lantaran itu, antara desa dan kota merupakan kedua jenis wilayah yang saling melengkapi sehingga perlu adanya interaksi antara desa dengan kota.


2. Adanya kesempatan untuk saling mengintervensi


Faktor ini merupakan cara bagaimana suatu wilayah sanggup memindahkan sumber daya yang dimilikinya semoga bisa dibeli oleh wilayah lain yang membutuhkan lebih dahulu dibandingkan wilayah pesaingnya yang mempunyai sumber daya yang sama. Misalnya tempat A dan tempat B merupakan tempat penghasil materi pangan. Sedangkan tempat C merupakan tempat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.


Maka, tempat C membutuhkan materi pangan yang dimiliki oleh tempat A dan tempat B. Daerah A dan tempat B merupakan saingan. Apabila tempat A terlebih dahulu memindahkan sumber dayanya ke tempat C, maka tempat A mengintervensi interaksi antara tempat B dengan tempat C sehingga interaksinya menjadi lebih lemah. Sebaliknya, interaksi antara tempat A dengan tempat C menjadi lebih kuat.


3. Adanya akomodasi pemindahan dalam ruang


Kemudahan pemindahan dalam ruang ini maksudnya adanya akomodasi untuk memindahkan suatu barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Apabila suatu wilayah terjangkau dengan gampang dari wilayah lain, tentunya interaksi akan lebih besar lengan berkuasa lantaran gampang untuk memindahkan barang yang dibutuhkan oleh wilayah lain tersebut.


Kemudahan pemindahan dalam ruang ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya yakni kemampuan berkomunikasi warga dari kedua wilayah yang berinteraksi, kelancaran arus isu antar wilayah, jarak antara dua wilayah, biaya yang dibutuhkan untuk memindahkan barang, serta kelancaran transportasi yang dipengaruhi oleh infrastruktur fisik yang tersedia.


Umumnya, faktor ini sangat mempengaruhi interaksi desa dengan kota, lantaran tempat desa yang lebih gampang terjangkau akan lebih banyak berinteraksi dengan kota dibandingkan dengan desa yang sulit untuk dijangkau.


Selain ketiga faktor yang telah dijelaskan oleh Edward Ullman di atas, terdapat hal lain yang mempengaruhi interaksi antara desa dengan kota yaitu zona interaksi desa dan kota. Semakin bersahabat jarak desa dengan kota, maka interaksi antara desa tersebut dengan kota akan semakin kuat. Berikut yakni kategori zona interaksi desa dan kota berdasarkan Bintarto:



  • City, merupakan sentra kota

  • Suburban, merupakan wilayah yang berada bersahabat dengan sentra kota, biasanya banyak dihuni oleh orang yang bekerja secara pulang pergi ke sentra kota

  • Suburban Fringe, merupakan wilayah di sekitar suburban. Dapat dimaksudkan juga sebagai wilayah peralihan antara kota dengan desa

  • Urban Fringe, merupakan wilayah terluat dari kota

  • Rural Urban Fringe, merupakan wilayah yang terletak antara kota dengan desa. Cirinya yakni penggunaan lahan gabungan antara sektor pertanian dengan sektor non pertanian


4. Rural, merupakan wilayah yang mengandalkan acara penggunaan lahan untuk sektor pertanian


Interaksi antara desa dengan kota merupakan hal yang penting. Interaksi ini menciptakan kehidupan di desa dan di kota sanggup berkembang ke arah yang lebih baik. Berikut yakni beberapa dampak kasatmata yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara desa dengan kota:



  • Meluasnya globalisasi

  • Terbukanya lapangan pekerjaan baru

  • Menambah wawasan bagi penduduk, terutama untuk penduduk desa

  • Semakin gampang bagi kedua wilayah untuk memenuhi kebutuhan

  • Memperluas pemasaran hasil produksi desa dan hasil industri di kota

  • Tersedianya materi baku dan tenaga kerja

  • Mengembangkan potensi sarana rekreasi alam di desa


5. Semakin banyak investor di sektor pertanian maupun di sektor non pertanian


Selain dampak positif, ada pula dampak negatif yang muncul jawaban adanya interaksi antara desa dengan kota. Dampak negatif ini tidak bisa dihindari, oleh lantaran itu perlu dicari solusi yang sempurna untuk mengatasinya. Berikut yakni beberapa dampak negatif yang sanggup muncul:



  • Munculnya kebiasaan untuk hidup konsumtif dan sifat materialisme

  • Meningkatnya jumlah urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota

  • Meningkatnya kriminalitas dan angka pengangguran lantaran terlalu tingginya urbanisasi

  • Wilayah kumuh bertambah luas


6. Mudahnya jalan masuk peredaran zat-zat terlarang


Demikian klarifikasi mengenai faktor yang mempengaruhi interaksi desa dengan kota. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com