Sunday, June 18, 2017

Pengertian Dan Proses Terbentuknya Fosil

Bumi terbentuk semenjak ratusan kurun yang lalu. Bahkan Planet Bumi telah ada jauh sebelum ada manusia. Pertama kali, Bumi ini dihuni oleh bangsa binatang purba yang ukurannya sangat besar. Bahkan sehabis itu Bumi dihuni oleh kawanan Dinosaurus dan binatang lainnya yang berukuran sangat besar kalau dibandingkan dengan ukuran binatang dan insan pada zaman sekarang. Setelah zaman kepemimpinan dinosaurus pun Bumi tidak pribadi dihuni oleh insan menyerupai kini ini, namun insan purba.


Manusia purba mempunyai ukuran badan yang juga jauh lebih besar dibandingkan dengan insan zaman sekarang. Seiring berjalannya waktu terjadilah evolusi atau perubahan bentuk dan ukuran sehingga menjadi menyerupai sekarang. Lalu apakah sejarah itu benar adanya? tentu saja, banyak rekam jejak dari penghuni usang Bumi yang sudah ditemukan. Beberapa diantaranya berupa fosil dan juga lukisan- lukisan serta benda- benda prasejarah lainnya.


Diantara ketiganya, yang sering ditemukan yakni fosil. Kali ini kita akan membahas mengenai fosil dan juga proses terbentuknya fosil sehingga sanggup ditemukan hingga zaman ketika ini dan bukannya hancur. Fosil memang memegang peranan yang sangat penting untuk mengenali sebuah sejarah, khususnya keadaan Bumi pada masa lampau. Maka dari itulah hal mengenai fosil ini sangat penting untuk kita pelajari bersama dan untuk kita ketahui. Maka dari itulah mari kita simak bersama.


Pengertian Fosil


Fosil merupakan istilah yang sangat familiar di dalam dunia sejarah. Fosil merupakan bukti peninggalan dari zaman pra sejarah yang sering dipakai untuk riset dan penelitian perihal keadaan Bumi masa lampau. Pengertian fosil sendiri merupakan jejak atau sisa- sisa makhluk hidup atau organisme hidup yang telah menjadi mineral atau batu.lalu, organisame yang sanggup menjadi fosil ini berupa apa saja?


Makhluk hidup yang sanggup bermetamorfosis fosil yakni manusia, binatang dan juga tumbuhan. Sisa- sisa manusia, tanda binatang maupun tumbuhan ini tentu saja yang telah ditutupi oleh sedimen. Tanaman atau binatang dianggap punah namun masih hidup disebut dengan sebutan fosil. Kebanyakan yang ditemukan yakni kerangka fosil sebagai shell atau cangkang, tulang dan juga gigi. Untuk fosil jaringan lunak masih jarang ditemukan. Studi ilmu yang mempelajari mengenai fosil disebut dengan Paleontologi, yang masih dalam ranah ilmu Arkeologi. Lalu, bagaimanakah sebetulnya proses terbentuknya fosil? Kita akan membahasnya di bawah ini.


Proses Terbentuknya Fosil


Secara umum fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi apabila tumbuhan atau binatang terkubur dalam lingkungan yang terbebas dari oksigen. Fakta- fakta yang telah ditemukan, fosil tidak bertahan dalam bentuk aslinya. Maka dari itulah dalam beberapa kasus, mineral atau perubahan kimia sisa- sisa makhluk hidup dilarutkan sehingga semuanya diubah dalam bentuk cetakan untuk mendapat bentuk yang lebih menyerupai aslinya. Sebelum bermetamorfosis fosil, tentunya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Hal ini lantaran tidak semua sisa makhluk hidup sanggup bermetamorfosis fosil. Setidaknya ada beberapa kriteria yang sanggup dianggap pemfosilan diantaranya sebagai berikut:



  • Memiliki umur lebih dari 10.000 tahun yang lalu

  • Organisme mempunyai bab badan yang sulit

  • Terjadi secara alamiah atau proses alam

  • Mengalami pelestarian

  • Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit

  • Terbebas dari basil pembusuk atau pengurai yang sanggup menghancurkan sisa- sisa makhluk hidup tersebut.


Itulah beberapa kriteria yang harus dimiliki dalam sebuah sisa organisme hidup sehingga layak disebut dengan fosil. Lalu, bagaimanakah proses terbentuknya fosil? Ada beberapa langkah terjadinya fosil, diantaranya sebagai berikut:



  1. Ada organisme yang telah mati atau terkubur


Seperti yang kita ketahui bahwa fosil terjadi lantaran adanya sisa- sisa mikroorganisme yang telah mati atau terkubur. Nah, terbentuknya fosil ini diawali dari adanya mikroorganisme baik tumbuhan atau binatang yang telah mati atau sanggup juga yang terkubur.



  1. Jasad dari mikroorganisme tersebut tertimbun di kawasan yang minim dengan oksigen


Setelah adanya mikroorganisme yang mati, jasad dari makhluk yang telah mati tersebut akan tertimbun. Tertimbunnya jasad ini berada di kawasan yang minim akan oksigen. Atau di kawasan yang sedikit kandungan oksigennya. Sedikitnya kandungan oksigen ini akan menciptakan jasad tersebut tidak cepat hancur. Maka dari itulah proses terbentuknya fosil ini harus melewati tahapan ini.



  1. Terjadi dalam waktu yang lama


Salah satu proses terjadinya fosil ini yakni jasad yang tertimbun dalam jangka waktu yang lama. Memang untuk menjadi sebuah fosil memerlukan jangka waktu yang sangat lama, bahkan sanggup saja hingga bertahun- tahun lamanya. Oleh alasannya yakni itulah maka terjadinya fosil ini melalui proses dalam jangka waktu yang lama.


Nah itulah beberapa proses terjadinya fosil. Semoga informnasi yang kami sampaikan mengenai fosil ini sanggup bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com