Wednesday, June 14, 2017

√ Menabung Di Asuransi Vs Bank, Resikonya Amat Berbeda

Pasti banyak dari Anda yang tergiur tawaran bahwa menabung di Asuransi lebih baik dari bank lantaran laba Asuransi yang berkali lipat lebih tinggi. Apa betul ? Apa resikonya menempatkan dana di Asuransi ? Pahami dulu sebelum memutuskan.


Yang paling sering saya dengar dan banyak orang pun berkata demikian ialah agent menjual keunggulan menabung di asuransi lantaran laba berlipat dibandingkan tabungan konvensional di bank.


“Sudah laba tinggi, sanggup perlindungan jiwa lagi”, demikian salah satunya.


Kalau ibarat itu, siapa yang tidak mau ? Tapi apa betul ibarat itu ?


Asuransi vs Bank


Yang paling penting kita harus paham bahwa terdapat perbedaan kontras antara keduanya. Perbedaan tersebut menyangkut banyak hal.


Catatan: asuransi yang kami bandingkan dalam artikel ini dengan tabungan ialah asuransi dengan unsur investasi atau dikenal sebagai unit link. Untuk asuransi murni atau term-life, lantaran tidak mempunyai unsur investasi, maka kami tidak membahasnya disini.


#1 Tabungan Bank Dijamin Pemerintah


Uang yang kita tempatkan di bank dijamin oleh negara melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).


Jika bank menghadapi masalah, uang simpanan nasabah kondusif dan terlindungi. LPS turun tangan menalangi simpanan di bank yang mengalami problem tersebut, sehingga dana nasabah tetap sanggup dibayarkan.


Uang kita di bank 100% super aman. Tidak ada resiko sama sekali.


Itu pula sebabnya kenapa tabungan memberikan bunga atau return yang rendah. Karena super kondusif tersebut.


High Risk High Return; Low Risk Low Return.


#2 Uang di Asuransi Tidak Dijamin


Uang yang kita tempatkan di Asuransi tidak ada jaminan dari pemerintah. Tidak ada forum penjaminan, ibarat di tabungan, terhadap produk asuransi.


Artinya, uang premi yang disetorkan nasabah ke Asuransi sanggup berkurang. Misalnya, iuran premi Rp 1 juta per bulan dan membayar selama 2 tahun. Di selesai tahun ke 2, nilai uang tersebut sanggup jadi kurang dari 24 juta lantaran resiko turunnya nilai dari investasi yang dilakukan oleh asuransi.


Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami cuplik klarifikasi resiko yang disampaikan oleh perusahaan asuransi dalam usulan unit link. Perhatikan yang di kotak dengan garis merah yang menjelaskan bahwa resiko dan manfaat ditanggung oleh pemegang polis.asti banyak dari Anda yang tergiur tawaran bahwa menabung di Asuransi lebih baik dari bank √ Menabung di Asuransi vs Bank, Resikonya Amat Berbeda


Artinya, tidak terdapat penjaminan ibarat di tabungan untuk produk asuransi dengan investasi.


Penjelasan diatas ini terdapat di semua usulan atau polis asuransi. Perusahaan asuransi sudah secara terbuka memberikan resiko produk ini.


Tinggal kita sebagai calon nasabah, jeli tidak, membaca dan mengartikannya.


Kenapa asuransi lebih beresiko dibandingkan bank ? Karena asuransi memberikan kesempatan return yang lebih tinggi dibandingkan tabungan, sehingga ia menempatkan uang nasabah untuk diinvestasikan dalam instrumen keuangan yang mempunyai resiko.


Baca juga: Investasi Emas Online


#3 Return Asuransi Tinggi lantaran Investasi Instrumen Beresiko


Asuransi menempatkan premi yang dibayar nasabah ke instrumen keuangan. Misalnya, asuransi menempatkan premi ke instrumen saham, obligasi, dan pasar uang, biar premi tersebut diinvestasikan sehingga menghasilkan tingkat laba yang lebih tinggi dari tabungan.


Karena penempatan di instrumen keuangan ini, kita tidak perlu heran bahwa tingkat laba asuransi menjadi lebih tinggi dibandingkan tabungan.


Namun, ini yang nasabah perlu pahami, potensi laba tinggi asuransi yang diberikan oleh penempatan di instrumen keuangan itu mempunyai resiko. It comes with price.


Bisa untung, sanggup rugi. Ada resikonya.


#4 Apakah Menempatkan di Asuransi Buruk ?


Tidak serta merta menempatkan di asuransi itu buruk. Semuanya kembali lagi tergantung kebutuhan kita masing -masing.


Yang ingin kami sampaikan dalam artikel ini ialah menganggap menabung asuransi lebih baik dari menabung di bank itu salah besar. Totally wrong !


Menabung di Asuransi memberikan laba besar, tetapi resikonya juga besar. Penjual asuransi seringkali tidak menjelaskan resiko ini secara transparan.


Menabung di bank memang (sangat) kecil bunganya, namun sangat sangat aman. Tidak resiko sama sekali.


Kami beropini bahwa tujuan mengambil asuransi seharusnya dikembalikkan ke fungsi asuransi sebagai alat proteksi. Kita selayaknya membeli asuransi lantaran alasan perlindungan jiwa, bukan lantaran laba atau return-nya.


Ada banyak instrumen keuangan lain yang lebih baik sebagai alat investasi dibandingkan asuransi. Simak: pilihan instrumen investasi yang lebih baik dari asuransi.


Kesimpulan


Kami tidak tahu kenapa belakangan ini animo penjualan asuransi ialah sebagai produk investasi. Menjual asuransi dengan mempromosikan tingginya return yang didapat.


Pemasar menjual asuransi sebagai produk yang menandingi tabungan. Mempromosikan bahwa menabung di asuransi mendapat bunga berkali lipat lebih baik dari tabungan.


Kami sangat mendukung bahwa setiap orang mempunyai asuransi lantaran sangat penting bagi perindungan jiwa perlindungan keluarga. Namun, kami tidak baiklah menjual asuransi lantaran alasan hasil investasinya yang lebih unggul dibandingkan tabungan.



Sumber https://duwitmu.com