Friday, April 21, 2017

√ Pengertian Pasar Monopolistik Dan Ciri - Ciri, Karakteristik, Serta Pola Pasar Monopolistik

Salah satu pembaca bertanya, jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar monopolistik. secara sepintas kemudian telah kita bicarakan dalam artikel sebelumnya. Dari pengertian itu sanggup disimpulkan bahwa pasar suatu produk dikatakan dalam keadaan persaingan monopolistik, apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri-ciri persaingan dan ciri monopoli sebabnya ialah lantaran produk-produk yang dijual di pasar tidak homogen, tapi masing-masing punya daya subsitusi satu sama lainnya. Kaprikornus pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) sanggup juga dikatakan sebagai pasar monopoli yang bersaing.



Pengertian pasar persaingan monopolistik ialah salah satu dari pasar persaingan tak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik dikembangkan lantaran ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan pasar tepat maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari strukturnya pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan tepat (dicirikan dengan banyak perusahaan yang berpartisipasi di pasar, tanpa batasan masuk industri yang serius) tetapi perusahaan yang berpartisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda karakteristik.

Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menunjukkan satu jenis barang dengan deferensi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran. 
Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen mencicipi adanya perbedaan karakteristik dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. 

Perbedaan tersebut bisa mencerminkan perbedaan yang bergotong-royong diantara produk-produk yang mereka konsumsi atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai misalnya perbedaan produk sanggup dilihat dari bentuk fisiknya menyerupai beda fungsi, bentuk ataupun kualitas. 

Perbedaan juga sanggup dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga sanggup dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait dengan penjualan menyerupai jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, akomodasi dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas masakan ialah contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.  


Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk perpaduan antara pasar persaingan tepat dengan pasar monopoli. Pasar persaingan monopolistik mengandung ciri kedua pasar tersebut, yaitu adanya unsur persaingan dan monopoli. Dikatakan ada persaingan, lantaran diantara mereka saling bersaing terhadap barang yang sama yang mereka jual. 

Contoh: pabrik rokok Gudang Garam bersaing dengan pabrik rokok Djarum atau Bentoel. Disamping itu mereka juga mempunyai unsur monopoli terhadap barangnya sendiri. Rokok Gudang Garam dimonopoli oleh pabrik rokok Gudang Garam sendiri. Jenis barangnya sama-sama rokok, tetapi berbeda lantaran adanya merk, rasa dan kemasan. 

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan monopolistik itu berbeda dengan pasar persaingan tepat maupun pasar monopoli. Oleh alasannya ialah itu terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistik.

#1. Efesiensi dan Diferensiasi Produksi
Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen mempunyai banyak pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan. Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan berusaha memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang sanggup dengan terang dibedakan  dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya banyak sekali variasi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan laba bagi produsen dan konsumen.

Keuntungan bagi produsen lantaran diferensiasi produk bisa membuat suatu penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen manfaatnya lantaran mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda.

#2.Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Bentuk pasar monopolistik mengatakan dorongan yang sangat terbatas untuk melaksanakan perbaikan teknologi dan inovasi, lantaran dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh laba normal. Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek sanggup mendorong pada acara pengembangan teknologi dan inovasi. 

Ketika terlihat laba yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalam bidang yang sama maka laba yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat laba yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan penemuan tidak sanggup lagi dinikmati.

#3. Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga yang dilakukan oleh produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan monopolistik harga bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga sanggup dilakukan dengaan diferensiasi produk dan iklan serta banyak sekali bentuk promosi penjualan.

#4. Promosi Penjualan Melalui Iklan
Dalam perusahaan-perusahaan modern acara membuat iklan merupakan suatu cuilan penting dari perjuangan memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan ialah untuk  tercapainya salah satu dari target-target berikut :

  • Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan.Jenis iklan ini biasanya dipakai perusahaan saat memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.
  • Memberi tahu konsumen bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik. Jenis iklan ini dipakai untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.

#5.Distribusi pendapatan
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik menimbulkan distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, saat suatu produsen bisa menghasilkan laba melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. 

Ketika banyak produsen yang sanggup memperoleh laba berarti tidak ada lagi yang produsen yang mendapat laba lebih melainkan manfaatnya sama, lantaran manfaatnya sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom beropini bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata. 


Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik

Secara lebih rinci pasar persaingan monopolistik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 

#1.Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis, terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi tidak sebanyak menyerupai yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat banyak perusahaan, otomatis disana niscaya terdapat pasar monopolistis, akan tetapi ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain. 

Dengan kata lain  perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga menimbulkan produksi suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.

#2.Barangnya bersifat berbeda corak
Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk sanggup membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan tepat seluruh perusahaannya memproduksi produk yang sama. Oleh lantaran itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik  tidak susah untuk membedakan produk dari masing-masing perusahaan, lantaran perbedaan corak (different product)  pada produk tersebut. 

Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tampak terang perbedaan tersebut. Maka kita sanggup membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan produk perusahaan yang lainnya. Barang-barang yang diperjual belikan tidak benar-benar homogen melainkan ada perbedaan, meskipun hanya beda dalam merk, bentuk, warna, mutu dan ukuran. 

Di samping perbedaan dalam bentuk fisik, juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan produk, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari banyak sekali macam perbedaan ini, barang yang di  produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti tepat akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah: motor Yamaha, Honda, Kawasaki, dan Suzuki diproduksi oleh produsen yang berbeda walaupun kegunaannya sama. 

#3.Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mensugesti harga
Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan sanggup mensugesti suatu harga, akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mensugesti harga suatu barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mensugesti harga disebabkan oleh barang yang dihasilkan bersifat  berbeda corak (different product). 

Karena perbedaan corak inilah yang mengakibatkan konsumen atau pembeli akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai  produk perusahaan satu dan kurang menyukai produk  perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga barang produksinya, ia akan tetap mempunyai pelanggan, walaupun tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya, apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya, tidaklah gampang untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang telah usang ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.

#4. Produsen lain gampang memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan gres ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami kendala menyerupai halnya dalam pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:

  • Karena modal yang dibutuhkan relatif besar jikalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
  • Karena perusahaan itu harus membuat barang produksi yang bercorak beda dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran. Dan mempromosikannya pada masyarakat untuk mendapat pelanggan, dan dengan promosi tersebut, perusahaan harus sanggup meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.

#5.Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya, suatu perusahaan tidak gampang menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. 

Hal tersebut disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat  beda corak dengan barang yang sudah tersedia di pasaran, dan mempromosikan barang gres tersebut. Maka untuk mensugesti cita rasa pembeli, para pengusaha melaksanakan persaingan bukan harga (non price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain ialah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain barang, melaksanakan iklan yang terus menerus mengatakan syarat penjualan yang menarik.

Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Pengertian Pasar Monopolistik dan Ciri - Ciri, Corak, Serta Contoh Pasar Monopolistik yang kami rangkum dari buku bacaan kami. Semoga bermanfaat dalam pembuatan materi makalah pasar monopolistik. Mohon maaf bila ada kesalahan dan terima kasih telah berkunjung. 

Sumber: Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jakarta: CSS.
Sumber http://www.galinesia.com