Wednesday, April 5, 2017

Pengertian Administrasi Bencana, Tujuan, Mekanisme, Siklus Terlengkap

Pengertian Manajemen Bencana, Tujuan, Mekanisme, Siklus Terlengkap – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan perihal Manajemen Bencana. Yang meliputi pengertian, tujuan, prosedur dan siklus administrasi peristiwa dengan pembahasan lengkap dan gampang dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.



Pengertian Manajemen Bencana


Dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, Manajemen Bencana yakni suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang bekerjasama dengan observasi dan analisis peristiwa serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi bencana.


Pengertian Manajemen Bencana Menurut Para Ahli


1.Universitas British Columbia

Pengertian administrasi peristiwa berdasarkan Universitas British Columbia yakni proses pembentukan atau penetapan tujuan bersama dan nilai bersama (common value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat (partisipan) untuk menyusun rencana dan menghadapi baik peristiwa potensial maupun aktual.


2.University of Wisconsin

Pengertian administrasi peristiwa berdasarkan University of Wisconsin yakni serangkaian kegiatan yang didesain untuk mengendalikan situasi peristiwa dan darurat untuk mempersiapkan kerangka untuk membantu orang yang renta peristiwa untuk menghindari atau mengatasi dampak peristiwa tersebut.


Tujuan Manajemen Bencana

 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan perihal Manajemen Bencana Pengertian Manajemen Bencana, Tujuan, Mekanisme, Siklus Terlengkap


Tujuan dari administrasi peristiwa antara lain sebagai berikut:



  • Melakukan pencegahan dan membatasi jumlah korban insan dan juga kerusakan harta benda dan lingkungan hidup

  • Mengatasi kesengsaraan dan kesulitan dalam kehidupan dan penghidupan korban

  • Mengembalikan korban peristiwa dari kawasan penampungan atau pengungsian ke kawasan asal kalau memungkinkan atau merelokasi ke kawasan gres yang layak huni dan aman

  • Mengembalikan fungsi kemudahan umum utama, menyerupai komunikasi/transporasi, air minum, listrik, telepon, dan juga mengembalikan kehidupan ekonomi dan sosial kawasan yang terkena bencana.

  • Mengurangi kerusakan dan kerugian yang lebih lanjut

  • Memberikan dasar-dasar yang diharapkan untuk jalannya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam konteks pembangunan

  • Meminimalisir kerugian terhadap individu, masyarakat dan negara dengan cara tindakan dini.

  • Meminimalisasi kerugian untuk individu, masyarakat dan negara dalam bentuk kerugian yang bekerjasama dengan orang, fisik, ekonomi dan lingkungan apabila peristiwa tersebut terjadi, dan juga efektif apabila peristiwa itu telah terjadi

  • Mengurangi penderitaan yang ditanggung oleh individu dan masyarakat yang terkena bencana

  • Untuk memperbaiki keadaan mengakibatkan individu dan masyarakat bisa menuntaskan permasalahan alasannya bencana


Mekanisme Manajemen Bencana


Manajemen peristiwa tersusun atas dua mekanisme, yakni prosedur internal atau informal dan prosedur eksternal atau formal.


1.Mekanisme internal atau informal

Adalah unsur-unsur masyarakat di lokasi peristiwa yang secara umum menjalankan fungsi pertama dan utama dalam administrasi peristiwa dan biasanya dinamakan prosedur administrasi peristiwa alamiah, hal ini terdiri dari keluarga, organisasi sosial informal (pengajian, pelayanan kematian, kegiatan gotong royong, arisan dan sebagainya) dan juga masyarakat lokal.


2.Mekanisme eksternal atau formal

Adalah organisasi yang sengaja dibentuk untuk tujuan administrasi bencana, menyerupai organisasi administrasi peristiwa di Indonesia yang antara lain menyerupai BAKORNAS PB, SATKORLAK PB dan SATLAK PB.


Siklus Manajemen Bencana


Siklus administrasi peristiwa dibedakan menjadi tiga tahapan atau frase, tiga tahap atau fase administrasi peristiwa yakni:


Tahap Pra Bencana


Dalam tahapan pra peristiwa ini meliputi aktivitas, kesiapsiagaan dan peringatan dini.


Pencegahan (Prevention)

Usaha yang dilakukan untuk melaksanakan pencegahan peristiwa apabila mungkin dengan meniadakan bahaya. Contoh kegiatan pencegahan antara lain melarang pembakaran hutan dalam perladangan, melarang penambangan watu di kawasan curam, melarang membuang sampah sembarangan dan lain sebagainya.


Mitigasi Bencana (Mitigation)

Mitigasi merupakan serangkaian perjuangan yang dijalankan untuk mengurangi risiko peristiwa baik secara pembangunan fisik, ataupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.


Kegiatan mitigasi ini bisa dijalankan melalui pelaksanaan penataan ruangan; pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan dan penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, training baik secara konvensional ataupun modern.


Kesiapsiagaan (Preparedness)

Kesiapsiagaan merupakan proses kegiatan yang dijalankan untuk melaksanakan antisipasi peristiwa dengan cara melaksanakan pengorganisasian dan langkah yang sempurna guna dan berdaya guna.


Peringatan Dini (Early Warning)

Peringatan dini merupakan proses kegiatan pemberian peringatan segera mungkin kepada masyarakat perihal kemungkinan terjadinya peristiwa di suatu tempat oleh forum yang berwenang atau perjuangan untuk memperlihatkan tanda peringatan bahwa peristiwa kemungkinan akan segera terjadi.


Pemberian peringatan dini ini harus mengakses masyarakata (accesible), segera (immediate), tegas tidak membingungkan (coherent), bersifat resmi (official)


Tahap Saat Terjadi Bencana


Pada tahapan ini meliputi tanggap darurat dan pertolongan darurat


Tanggap Darurat (response)

Tanggap darurat merupakan proses acara yang dijalankan dengan segera pada dikala insiden peristiwa untuk mengatasi dampak jelek yang ditimbulkan. Ini meliputi acara penyelamatan dan penyelamatan korban, harta benda, pemenuhan keperluan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana prasarana. Dibawah ini yakni beberapa acara yang dijalankan pada tahap tanggap darurat, antara lain yaitu:



  • Melakukan pengkajian yang sempurna pada lokasi, kerusakan dan sumber daya

  • Menentukan status kondisi darurat bencana

  • Menyelamatkan dan mengevakuasi masyarakat terkena bencana

  • Memenuhi kebutuhan dasar

  • Melindungi terhadap kelompok rentan

  • Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital


Bantuan Darurat (felief)

Ini yakni perjuangan untuk memperlihatkan pertolongan bekerjasama dengan pemenuhan kebutuhan dasar dalam bentuk sandang, pangan, tempat tinggal sementara, kesehatan, sanitasi dan juga air bersih.


Tahap Pasca Bencana


Dalam proses ini meliputi pemulihan, rehabilitasi, dan juga rekonstruksi


Pemulian (Recovery)

Pemulihan yaitu rangkaian acara untuk mengembalikan keadaan masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena peristiwa dengan memfugsikan kembali kelembagaan, prasarana dan sarana dengan melaksanakan perjuangan rehabilitasi


Rehabilitasi (Rehabilitation)

Rehabilitasi merupakan perbaikan dan pemulihan seluruh aspek pelayanan publik atau masyarakat sehingga tingkat yang memadai pada wilayah pasca peristiwa dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara masuk akal seluruh aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.


Rekonstruksi (reconstrustion)

Rekonstruksi yaitu perumusan kebijakan dan perjuangan serta langkah-langkah nyata yang terjadwal dengan baik, konsisten dan berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen seluruh prasarana, sarana dan sistem kelembagaan baik pada tingkat pemerintahan ataupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya aturan dan ketertiban dan bangkitnya tugas dan partisipasi masyarakat sipil dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat di wilayah pasca bencana. Lingkup jalannya rekonstruksi terdiri dari jadwal rekonstruksi fisik dan jadwal rekonstruksi non fisik.


Demikianlah telah dijelaskan perihal Pengertian Manajemen Bencana, Tujuan, Mekanisme, Siklus Terlengkap semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.


Silakan Baca Juga:




Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id