Limbah menjadi salah satu problem penting alasannya yaitu pengaruhnya terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. beberapa limbah dihasilkan oleh industri rumah tangga atau rumah tangga bukan industri menyerupai limbah sayuran dan buah-buahan. Nah, dari situ kita sanggup memanfaatkannya sebagai pupuk. keuntungannya tidak hanya untuk mengolah limbah dan menjaga kebersihan lingkungan saja tetapi juga sanggup dikomersialkan sebagai pupuk. Selain itu, kelebihan pupuk dari limbah yaitu menghemat cost untuk budidaya pertanian. Oke, pribadi saja kita ulas bagaimana teknik menciptakan pupuk dari limbah. untuk kali ini kita akan membahas cara pembuatan bokashi dan pupuk cair.
Bokashi
Bahan :
- Jerami 20 kg termasuk aneka macam jenis rumput / pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5 s/d 10 cm (Bisa diganti dengan limbah sayuran)
- Dedak 1 kg
- Sekam 20 kg.
- Gula pasir 1 sendok makan
- EM4 20 ml (2 sendok makan)
- Air secukupnya.
- bahan-bahan nomor 1 sanggup diganti dengan limbah ternak, cara pembuatannya sama dengan limbah sayuran.
Cara Pembuatan :
- Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air
- semua material dicampur secara merata
- Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan material secara merata hingga kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan terurai atau biasa disebut dengan kapasitas lapang.
- adonan digundukan di daerah yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
- Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung epilog dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi sanggup mengakibatkan bokashi menjadi rusak alasannya yaitu terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
- Setelah 4 hari Bokashi telah final terfermentasi dan siap dipakai sebagai pupuk orgaik.
POC (Pupuk Organik Cair)
Alat dan Bahan :
- Drum/ jerigen
- Cair: urine/ limbah cucian ikan/ cucian daging dll
- Padat: Kotoran sapi, kambing, unggas
- Hijauan: Tanaman Legume (gliricide, lamtoro, rumput wedusan dll) dan tumbuhan pakis-pakisan.
- Tetes tebu/ gula pasir/ gula jawa
- Buah-buahan busuk: pepaya, nangka, pisang, semangka dll
- Bacteri pengurai, sanggup menggunakan EM4
- Abu: Abu dapur, bubuk sekam dan bubuk daun bambu
Cara Membuat
- Siapkan drum/ jerigen bersihkan kalau kotor, kalau kesulitan mendapatkannya sanggup menggunakan timba yang berutup.
- Masukkan semua materi kedalam timba, komposisi materi sebaiknya lebih banyak cairnya daripada padatnya dengan prosentase 70% cair dan 30% padat.
- Aduk-aduk kemudian tutup rapat dan sanggup menggunakan plastik lebar yang ditali dengan karet ban (karena proses ini menggunakan bacteri anaerob)
- Tiap 3 hari sekali harus dibuka dan di aduk-aduk dan amati perubahan warna dan baunya
- Setelah 1 bulan pupuk organik cair siap dipakai (tanda-tanda jadi yaitu busuk tidak menyengat dan warna cairan dan materi hitam kecoklatan atau putih menyerupai jamu beras kencur)
Cara Aplikasi :
- Saring larutan menggunakan kain kemudian semprotkan ketanaman dengan konsentrasi 1 gelas 200ml/ tangki semprot.
- Ampasnya sanggup dikeringkan dan gunakan sebagai pupuk organik padat atau diolah menjadi bokashi.
Catatan : EM4 sanggup dibut dengan melarutkan 1 kg gula merah yang ditambah air satu liter dan mencampurnya dengan 1 kg pelepah pisang.
Apa Kelebihan Menggunakan POC dan Bokasi ?
Kunci dari keberhasilan pembuatan POC dan Bokashi yaitu terletak pada teknik pembuatan dan kondisi fisik lingkungan (suhu dan kelembaban). Usaha ini selain mengurangi limbah juga berpotensi sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk kimiawi sintesis yang sanggup mengakibatkan residu pada tanah ataupun tanaman. Selain itu, dengan aplikasi POC dan bokashi sanggup dijadikan tumpuan untuk menuju pertanian organik.kelebihan lainnya yaitu materi baku yang gampang ditemukan menyerupai di pasar tradisional, limbah sayur sengaj dibuang dan belum ada penanganan lebih lanjut sehingga untuk POC dan Bokashi yang dikomersilkan menjadi lebih berpotensi.
Apa Kelebihan Menggunakan POC dan Bokasi ?
Kunci dari keberhasilan pembuatan POC dan Bokashi yaitu terletak pada teknik pembuatan dan kondisi fisik lingkungan (suhu dan kelembaban). Usaha ini selain mengurangi limbah juga berpotensi sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk kimiawi sintesis yang sanggup mengakibatkan residu pada tanah ataupun tanaman. Selain itu, dengan aplikasi POC dan bokashi sanggup dijadikan tumpuan untuk menuju pertanian organik.kelebihan lainnya yaitu materi baku yang gampang ditemukan menyerupai di pasar tradisional, limbah sayur sengaj dibuang dan belum ada penanganan lebih lanjut sehingga untuk POC dan Bokashi yang dikomersilkan menjadi lebih berpotensi.
Teknik Penjualan Bokashi dan POC
Apabila anda berminat untuk dikomersilkan anda sanggup menjualnya dengan kemasan yang menarik. untuk kemashan bokashi sanggup menggunakn plastik atau karung ukuran 5 kg atau 10 kg. pada kemasannya tertera tanggal final pembuatan dan komposisinya. dengakan untuk POC sanggup menggunakan botol beling bekas menyerupai botol bekas sirup. pada botolnya dicantumkan info mengenai komposisi bahan, tanggal siap aplikasi, dan takaran pemakaian. Untuk segmen pasar sanggup dijual pribadi ke petani atau sanggup dijual ke toko bunga.
Bagaimana? anda tertarik untuk perjuangan POC dan bokashi? silahkan mencoba, biar info dari kami bermnfaat
Sumber http://www.galinesia.comBagaimana? anda tertarik untuk perjuangan POC dan bokashi? silahkan mencoba, biar info dari kami bermnfaat