Semakin dewasa, semakin sering kita mendengar orang memakai pekerjaan sebagai alasan untuk tidak melaksanakan banyak sekali macam hal. Baik itu hal-hal kecil, menyerupai meluangkan waktu untuk keluarga dan teman, sampai hal-hal besar, menyerupai tetap berusaha untuk meraih mimpi. Yang seringkali tidak kita sadari adalah work-life balance adalah suatu pilihan. Tidak ada insan di muka bumi ini yang sanggup secara otomatis mendapat keseimbangan antara pekerjaan dan aspek-aspek hidup lainnya. Jika ingin hidup dan pekerjaan kita seimbang, kita yang harus mengaturnya. Tentu saja, hal ini tidak mudah. Eits, tapi jangan khawatir, berikut ialah beberapa tips untuk sanggup mencapai work-life balance yang optimal.
Sumber: The Anna Edit
UNPLUG
Zaman sekarang, batasan antara waktu kerja dan waktu eksklusif sudah memudar. Dengan adanya teknologi, tidak jarang karyawan tetap dikontak dan dikejar untuk mengurus pekerjaan di luar kantor. Hal ini menciptakan kita menjadi sulit untuk betul-betul menikmati waktu luang kita. Oleh alasannya itu, penting bagi kita untuk betul-betul mindful kepada diri kita sendiri, semoga waktu kerja dan waktu eksklusif tetap terpisah. Beberapa hal yang sanggup kita lakukan ialah dengan cara mematikan notifikasi email kerja dan chat group kantor di luar jam kerja—seperti weekend dan ketika cuti liburan. Apa pun itu, pekerjaan sanggup menunggu sampai hari Senin.
JADWALKAN WAKTU LUANG
Ada kalanya kita kesulitan mendapat waktu luang alasannya kita sendiri tidak disiplin dalam membagi waktu. Jika kita biasa menjadwalkan meeting dengan klien atau divisi kita di kantor, ada baiknya kita juga menjadwalkan waktu luang kita di kalender. Dengan begini, waktu luang kita pun akan terasa menyerupai sesuatu yang sama pentingnya dengan deadline atau meeting. Jika perlu, jadwalkan sesuatu yang spesifik—baik itu pergi tamasya dengan keluarga atau a mindful moment dengan buku dan segelas teh. Akan lebih baik jika kalender ini kita share dengan rekan kerja kita juga, semoga mereka tahu untuk tidak mengganggu kita di waktu-waktu tersebut.
Sumber: The Anna Edit
SELESAIKAN PEKERJAAN LEBIH AWAL
Terkadang salah satu alasan work-life balance kita jelek ialah tumpukan pekerjaan yang terus ditunda dan deadline yang sudah mepet. Alhasil, tidak jarang kita pun terpaksa lembur. Sayangnya, kita jadi tidak punya waktu untuk bertemu sahabat atau memberi diri sendiri kesempatan untuk beristirahat. Kalau kita menuntaskan pekerjaan jauh hari sebelum deadline tiba, pikiran kita menjadi lebih damai dan sanggup selalu pulang sempurna waktu. Dengan begitu, waktu luang pun sanggup kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Tapi bagaimana caranya? Praktis saja, kita cukup mengatur waktu dalam menuntaskan suatu proyek—dan juga tiba ke kantor sempurna waktu.
BAGI TUGAS
Tidak ada orang yang sanggup melaksanakan semuanya sendirian. Tidak mungkin kita sanggup bekerja full-time sekaligus menjadi orangtua rumah tangga; niscaya kita harus bergantung pada orang lain untuk mengemban beberapa kewajiban kita. Jika tidak, kita sanggup kewalahan. Oleh alasannya itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara membagi kiprah dengan rekan-rekan kita—baik di kantor, maupun di rumah—atau meminta proteksi orang lain. Misalnya, kita sanggup bergantian memasak makan malam dengan pasangan kita atau beberapa kiprah yang sifatnya kurang urgent bisa kita percayakan kepada bawahan kita. Be mindful with yourself and know your boundaries!
GANTI SUASANA KERJA
Salah satu cara terbaik untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan eksklusif ialah dengan cara menggabungkannya. Contohnya dengan cara mengganti lokasi bekerja—dari kafé atau rumah, misalnya. Beberapa dekade yang lalu, hal ini terdengar tidak mungkin, tapi zaman kini itu sudah bukan lagi angan-angan. Dengan adanya teknologi seperti JojoTimes, bekerja di mana pun sanggup dilakukan oleh karyawan, alasannya produktivitasnya sanggup dipantau oleh atasan dan rekan kerja lainnya. Dengan begini, otak kita akan merasa te-refreshed, meskipun tangan kita tetap produktif.
Bagaimana? Tidak sulit bukan untuk memilih work-life balance yang optimal? Dengan begini, kita sanggup lebih mindful terhadap kebutuhan diri sendiri, tidak perlu lagi mengorbankan relasi kita dengan orang-orang tersayang maupun passion kita di luar kantor demi pekerjaan. Waktu bekerja, istirahat dan sosialisasi kita sanggup jadi seimbang. Jadi, apa lagi alasanmu untuk tidak mengejar mimpi dan hidup sesuai dengan keinginanmu?
Salam hangat,
Jojo
#remoteworking #worksmarter
#thefutureofwork
Sumber aciknadzirah.blogspot.com