Kertas merupakan sebuah kebutuhan primer dalam banyak sekali aktivitas. Mulai dari kegiatan mencatat barang belanjaan, mencar ilmu mengajar, sampai proses dokumentasi pada sebuah perusahaan—semua kegiatan menulis dan mencatat niscaya membutuhkan kertas.
Namun dibalik semua itu, kertas pun menyimpan diam-diam kelam. Selembar kertas yang dijadikan kanvas oleh sang penulis merupakan hasil pengolahan dari kegiatan penebangan pohon. Artinya, semakin banyak kertas yang diproduksi, maka semakin banyak pula jumlah pohon yang ditebang. Menurut Global Forest Resource Assessment 2015, diperkirakan 80.000 sampai 160.000 pohon ditebang setiap harinya di seluruh dunia. Diperkirakan bumi kehilangan 60.000 m2 pohon setiap tahunnya. Jika ini diteruskan, maka tinggal menunggu waktu sampai bumi menjadi tanah gersang dan tandus.
Hingga beberapa dekade lalu, kertas masih menjadi kebutuhan utama untuk menulis. Kini, komputer sanggup menjadi substitusi bagi kertas. Penetrasi IT untuk menggantikan kertas semakin besar dengan semakin berkembangnya teknologi. Dengan masuknya ke periode digital ini, kertas semakin banyak ditinggalkan dan digantikan oleh banyak sekali macam perangkat elektronik menyerupai PC, smartphone, dan tab. Penulis pun banyak yang mulai bermigrasi ke dunia digital, sehingga tidak lagi memerlukan kertas.
Migrasinya penulis ke dunia digital dan meninggalkan kertas membawa pengaruh yang cukup besar kepada perusahaan untuk mengikuti arus migrasi ini. “Going Paperless” menjadi sebuah trend pada perusahaan yang mulai bermigrasi ke dunia digital. Semakin banyak perusahaan yang mengganti proses manualnya dengan sistem yang terdigitalisasi, dan mengubah semua dokumentasi ke dalam bentuk digital. “Going paperless” ini pun mengatakan banyak laba kepada perusahaan, mulai dari menghemat pengeluaran, meningkatkan produktivitas, menghemat tempat, memudahkan membuatkan dokumentasi dan informasi, menjaga warta pribadi lebih aman, dan tentu saja membantu pelestraian lingkungan dengan mengurangi penebangan pohon.
Di periode digital ini, sudah saatnya semua pihak, terutama perusahaan, meninggalkan kertas dan menggantinya dengan opsi digital. “Bagaimana” bukanlah lagi sebuah pertanyaan sebab sudah banyak layanan IT yang menyediakan berbagai opsi digital untuk proses manual yang biasanya memakai kertas. Mulai dari dokumentasi proses bisnis, perekapan keuangan, pendataan dan ketidakhadiran pegawai, sampai proses reimbursement, banyak sekali macam layanan IT telah menunjukkan opsi digital untuk menggantikan proses manualnya. Jojonomic, yang bergerak di bidang layanan IT, pun menunjukkan solusi kepada perusahaan untuk mulai mengurangi kertas dengan menggantikan proses administrasi manual ke dalam bentuk digital. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk tidak memulai “going paperless” dan mengurangi ditebangnya pohon-pohon. Jadikan “going paperless” sebagai visi ke depan untuk mengambil peluang yang ada dan mencegah semakin banyaknya pohon yang dikorbankan.
Dengan adanya JojoTimes, JojoExpense, JojoProcure dan Jojo Payroll, sekarang digitalisasi sistem manual sudah ada dalam genggaman kita—dan sanggup dengan gampang dimonitori baik oleh pegawai maupun atasan. Yuk, kita beranjak dari penggunaan kertas yang sudah akut dan beralih ke sistem digital dalam keseharian kita!
#worksmarter #thefutureofwork
Sumber aciknadzirah.blogspot.com