KATETER DOBEL LUMEN (KDL)
A. Pengertian
Kateter double lumen yaitu sebuah alat yang terbuat dari materi plastic PVC memiliki 2 cabang, selang merah (arteri) untuk keluarnya darah dari tubuh ke mesin dan selang biru (vena) untuk masuknya darah dari mesin ke tubuh (Edgar dkk, 2009)
B. Tujuan Pemasangan Kateter Dobel Lumen
1. Untuk melancarkan proses hemodialisa
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah adanya bekuan
C. Komplikasi yang sanggup timbul akhir pemakaian kateter vena sentral
Pemasangan alat inpasif akan mengakibatkan beberapa komplikasi, mulai dari yang komplikasi ringan hingga dengan berat, petugaas kesehatan wajib mengetahui komplikasi akhir dari pemasangan vena sentral ibarat kateter dobel lumen. Adapun komplikasinya antara lain :
1. Komplikasi alasannya yaitu penusukkan
Komplikasi alasannya yaitu penusukkan yang terjadi ibarat disritmia atrium dan disritmia ventrikel. Disritmia atrium sanggup terjadi 40% pada pemakaian kateter subclavian dan terjadi 20% disritmia ventrikel. Terjadi komplikasi pneumothoraks 1-5% pada kateter subclavian tetapi kurang dari 0,1% pada kateter jugularis internal. Selain itu, terjadi pula komplikasi akhir penusukkan yaitu emboli udara, perforasi pada dinding jantung atau vena sentral, tamponade pericardium dan tertembusnya arteri.
2. Infeksi
Infeksi alasannya yaitu penggunaan kateter merupakan dilema utama. Infeksi terjadi akhir migrasi mikroorganisme dari kulit pasien melalui lokasi bacokan kateter dan turun ke permukaan luar kateter atau dari kateter yang terkotori selama mekanisme hemodialisis. Menurut (Edgar dkk, 2009) pemakaian femoral kateter beresiko terjadi bakteremia 3,1% selama satu ahad kateterisasi dan meningkat menjadi 10,7% setelah 2 ahad kateterisasi. Oleh alasannya yaitu itu, pemakaian kateter femoral harus dilepaskan setelah pemakaian satu minggu. Infeksi terjadi pula pada pemakaian kateter jugularis internal sebesar 5,4% pada 3 ahad dan meningkat menjadi 10,3% setelah pemakaiam 4 minggu.
3. Thrombosis dan emboli udara
Thrombosis sanggup terjadi setelah pemasangan kateter alasannya yaitu kesalahan teknik. Thrombosis sanggup mengakibatkan hilangnya susukan vascular untuk HD.
4. Stenosis vena sentral
Stenosis lebih sering terjadi pada pemakaian kateter subclavian.
D. Cara/tehnik perawatan kateter double lumen
1. Tujuan Perawatan Kateter Double Lumen
Tujuan perawatan yaitu untuk mencegah terjadinya infeksi, mencegah adanya bekuan darah di selang kateter double lumen, kateter sanggup dipakai dalam waktu tertentu dan anutan darah menjadi lancar.
2. Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kateter double lumen
Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kateter double lumen yaitu kebersihan kateter, kondisi kateter yang tidak tertekuk, rembesan darah dari sambungan tutup kateter, kateter lepas atau berubah posisi, tanda – tanda peradangan dan keluhan pasien.
E. Prosedur perawatan kateter double lumen
1. Pengkajian
a. Kaji acara medik
b. Kaji warna kulit disekitar lokasi pemasangan chateter double lumen, apakah ada kemerahan.
c. Kaji kawasan lokasi penusukan, apakah ada gejala phlebitis ibarat kemerahan, nyeri, bengkak
d. Monitor respon pasien
2. Perencanaan
a. Persiapan alat
· Set steril (sarung tangan steril, kasa, pinset anatomis, 3 kom,doek berlubang, tuffer)
· Bethadine
· Alcohol 70%
· NaCl 0,9%
· Sarung tangan disposable
· Spuit 5 cc
· Kain perlak (alas)
· Plester
· Piala ginjal
· Plastik
· Fiksomol / tegaderm
· Salep
b. Persiapan klien
· Menjaga privacy klien
· Menjelaskan mekanisme yang akan dilakukan
c. Pelaksanaan
· Perawat mencuci tangan
· Memakai sarung tangan disposable
· Dekatkan alat yang digunakan
· Letakkan ganjal (perlak) di bawah kateter double lumen
· Lepaskan balutan kotor dari tubuh pasien dan masukkan balutan tersebut ke dalam plastik kotor.
· Lepaskan sarung tangan disposible
· Buka set steril
· Pakai sarung tangan steril
· Isilah masing – masing kom dengan betadin solution, alcohol 70 %. Jika di unit hemodialisa memakai bromderm spray (alkohol dan bethadine)
· Lakukan desinfektan pada area kulit di sekitar lokasi penusukan (exit site) dengan memakai alkohol 70% dan diulangi hingga kulit bebas dari kotoran. Kemudian berikan desinfektan dengan bethadine solution secara sirkuler dari arah dalam keluar.
· Sekitar exit site, betroban salep kemudian ditutup dengan kasa steril.
· Berikan heparin pekat sesuai dengan ajuan yang tertera dalam selang pada kateter double lumen (unit hemodialisa).
· Kencangkan kateter double lumen dan tutup kateter double lumen dan klem dalam posisi terkunci (unit hemodialisa).
· Fiksasi kateter double lumen + elastic verban (femoral)
· Tutuplah seluruh kateter dengan kasa steril dan transparan dressing
· Bersihkan alat-alat yang sudah terpakai
· Cek kembali keadaan exit site dan kelancaran kateter
· Lepaskan sarung tangan steril
· Perawat mencuci tangan
(Fresenius Medical Care, Perawatan Catheter double lumen, 2008)
d. Evaluasi
· Kaji respon klien : keluhan nyeri, lisan wajah
· Monitor TTV
· Monitor gejala peradangan, infeksi atau iritasi pada area tusukkan
· Monitor kondisi kateter : kelancaran, kondisi tertekuk, rembesan
e. Dokumentasi
· Catat kondisi balutan dan kateter sebelumnya waktu perawatan
· Keluhan rasa tidak nyaman klien
· TTV sebelum dan setelah prosedur.
f. Pendidikan Kesehatan Untuk Pasien
· Anjurkan klien untuk meminimalkan kegiatan ibarat berjalan (femoralis)
· Meminimalkan jongkok terlalu usang (khusus femoralis)
· Balutan dipertahankan tetap kering dan bersih
F. Kapan Perlu Konsultasi Kepada Dokter/Perawat
1. Adanya rasa nyeri pada tempat keluarnya kateter/exit site
2. Perdarahan / keluar cairan dari kawasan exitsite
3. Suhu tubuh 38 celcius atau lebih
4. Kateter keluar dari tempat penusukan
DAFTAR PUSTAKA
Edgar,V.Lerma., Jeffrey, S.Berns., Allen R. Nissenson. (2009). Current Diagnosis & Treatment Nephrology & Hypertension International Edition. Chicago, USA: McGraw Hill.
Borley, NR & Grace PA. 2006. At A Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Erlangga.
National Kidney Disease Education Program. 2014. Vascular Acces For Hemodialysis. Bethesda: National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease.
Fresensius Medical Care. 2008. Perawatan Catheter Double Lumen. Tidak terbitkan.