Thursday, January 19, 2017

√ Sakit Mata (Konjungtivitis) Alergi

KONJUNGTIVITIS ALERGI



Definisi Umum
Konjungtivitis yaitu peradangan pada konjungtiva dan penyakit ini yaitu penyakit mata yang paling umum di dunia. Karena lokasinya, konjungtiva terpajan oleh banyak mikroorganisme dan faktor-faktor lingkungan lain yang mengganggu (Vaughan, 2010). Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia ringan dengan mata lembap hingga konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental (Hurwitz, 2009).
Jumlah agen-agen yang pathogen dan sanggup menjadikan nanah pada mata semakin banyak, disebabkan oleh meningkatnya penggunaan oat-obatan topical dan biro imunosupresif sistemik, serta meningkatnya jumlah pasien dengan nanah HIV dan pasien yang menjalani transplantasi organ dan menjalani terapi imunosupresif (Therese, 2002).

Konjungtivitis Alergi
a.       Definisi
Konjungtivitis alergi yaitu bentuk alergi pada mata yang paing sering dan disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai oleh sistem imun (Cuvillo et al, 2009). Reaksi hipersensitivitas yang paling sering terlibat pada alergi di konjungtiva yaitu reaksi hipersensitivitas tipe 1 (Majmudar, 2010).
b.      Etiologi dan Faktor Resiko
Konjungtivitis alergi dibedakan atas lima subkategori, yaitu konjungtivitis alergi musiman dan konjungtivitis alergi tumbuh-tumbuhan yang biasanya dikelompokkan dalam satu grup, keratokonjungtivitis vernal, keratokonjungtivitis atopik dan konjungtivitis papilar raksasa (Vaughan,2010).
Etiologi dan faktor resiko pada konjungtivitis alergi berbeda-beda sesuai dengan subkategorinya. Misalnya konjungtivitis alergi musiman dan tumbuhtumbuhan biasanya disebabkan oleh alergi tepung sari, rumput, bulu hewan, dan disertai dengan rinitis alergi serta timbul pada waktu-waktu tertentu.Vernal konjungtivitis sering disertai dengan riwayat asma, eksema dan rinitis alergi musiman. Konjungtivitis atopik terjadi pada pasien dengan riwayat dermatitis atopic, sedangkan konjungtivitis papilar rak pada pengguna lensakontak atau mata buatan dari plastik (Asokan, 2007).
c.       Gejala Klinis
Gejala klinis konjungtivitis alergi berbeda-beda sesuai dengan subkategorinya. Pada konjungtivitis alergi musiman dan alergi tumbuh-tumbuhan keluhan utama yaitu gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan konjungtiva, dan sering ditemukan kemosis berat. Pasien dengan keratokonjungtivitis vernal sering mengeluhkan mata sangat gatal dengan kotoran mata yang berserat, konjungtiva tampak putih susu dan banyak papila halus di konjungtiva tarsalis inferior. Sensasi terbakar, pengeluaran sekret mukoid, merah, dan fotofobia merupakan keluhan yang paling sering pada keratokonjungtivitis atopik. Ditemukan jupa tepian palpebra yang eritematosa dan konjungtiva tampak putih susu. Pada perkara yang berat ketajaman penglihatan menurun, sedangkan pada konjungtiviitis papilar raksasa dijumpai tanda dan tanda-tanda yang seolah-olah konjungtivitis vernal (Vaughan, 2010).
d.      Diagnosis
Diperlukan riwayat alergi baik pada pasien maupun keluarga pasien serta observasi pada tanda-tanda klinis untuk menegakkan diagnosis konjungtivitis alergi. Gejala yang paling penting untuk mendiagnosis penyakit ini yaitu rasa gatal pada mata, yang mungkin saja disertai mata berair, kemerahan dan fotofobia (Weissman, 2010).
e.       Komplikasi
Komplikasi pada penyakit ini yang paling sering yaitu ulkus pada kornea dan nanah sekunder (Jatla, 2009).
f.       Penatalaksanaan
Penyakit ini sanggup diterapi dengan tetesan vasokonstriktor-antihistamin topikal dan kompres hirau taacuh untuk mengatasi gatal-gatal dan steroid topikal jangka pendek untuk meredakan tanda-tanda lainnya (Vaughan, 2010).



Sumber http://macrofag.blogspot.com