Thursday, January 19, 2017

√ Pola Pidato Tema Hari Pendekar Nasional

Assalamu`alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah , wasyukurillah, a`la ni`matillah. Wassalatu wassamu ala rosulillah. Waala alihi waashabihi wama`walah.

 Amma ba`du,
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadlirat Allah swt, atas berkat rahmat dan karunianya kita bisa bantu-membantu hadir di daerah yang mulia ini dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat beserta salam biar terlimpahcurahkan kepada junjunan kita, Habibana Wanabiyana Muhammad SAW, tak lupa kepada keluarganya, kepada sahabatnya, kepada tabi`it  tabiinnya dan mudah-mudahan kepada kita selaku umatnya.

Bapak-bapak dan  Ibu-Ibu yang saya hormati  serta  rekan-rekan yang saya cintai dan saya banggakan. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan  pidato berjudul “Dengan Memperingati Hari Pahlawan, Kita tingkatkan Semangat Persatuan dan Kesatuan Menuju Indonesia Yang Sejahtera ”.
Hari itu, tanggal 10 Nopember 1945, di Surabaya telah terjadi sebuah peperangan yang sangat besar. Para p0juang dengan gagah berani dengan komando dari Bung Tomo maju menyerbu penjajah yang ingin kembali ke bumi pertiwi. Para penjajah itu tak rela kehilangan tanah jajahannya yang subur makmur lohjinawi dan menjadi sumber kekayaan negeri mereka.

Namun, di tengah keterbatasan  serta kondisi negara yang masih bayi seluruh rakyat Indonesia kompak menolak kembalinya penjajah. Rakyat sudah muak dengan penjajahan. Kemerdekaan yakni harga mati dan nyawa pun dipertaruhkan untuk mempertahankannya.

Bukan hanya di surabaya, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, rakyat mengangkat senjata menolak kedatangan penjajah yang ingin menguasai Indonesia.  Mereka rela mengorbankan nyawa asalkan Negara Indonesia tetap merdeka.

Kini, Indonesia tercinta ini telah terbebas dari penjajahan berkat jasa para pahlawan. Tanggal 10 Nopember ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari Pahlawan. Sebagai generasi penerus bangsa, kita tentu jangan hingga melupakan sejarah bangsa. Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari penjajah, tapi merupakan hasil perjuangan. Beribu nyawa gugur demi tegaknya kemerdekaan Indonesia.

Dengan memperingati Hari Pahlawan, kita sejenak kembali mengingat jasa para pendekar yang telah gugur mendahului kita. Jika mereka rela berkorban nyawa demi kemerdekaan, apa yang telah kita berikan kepada negara? 

Saat ini kita tak harus berperang untuk merebut dan mempertahankan negara. Kini saatnya untuk membangun negara, memperlihatkan jiwa dan raga demi kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Caranya?

Banyak cara yang dilakukan untuk mengisi kemerdekaan. Misalnya saja berguru bersungguh sungguh dan fokus membuatkan kemampuan diri sehingga bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Dalam lingkup yang kecil, jadilah warga negara yang taat dan patuh pada hukum.

Bapak/ibu sekalian yang saya hormati!

Pada kesempatan ini saya mengajak kepada semua, dengan memperingati hari pahlawan, marilah kita pundak membahu membangun negeri tercinta ini,  sehingga Negara Indonesia menjadi negara maju dan disegani di dunia. Hilangkan perselisihan dan  perbedaan, satukan langkah menuju Indonesia yang semakin maju.

Rupanya sekian saja pidato dari saya. Wabillahi taufik Walhidayah, Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Sumber http://selalusiapbelajar.blogspot.com