Wednesday, January 18, 2017

√ Pola Obrolan Simple Past Tense, Percakapan Seru Era Lalu

EnglishCoo – Contoh Dialog Simple Past Tense yaitu percakapan wacana kegiatan atau insiden masa lalu. Ada obrolan wacana liburan sekolah, kegiatan hari Minggu, pengalaman masa kemudian dan program tahun baru. Kalimatnya memakai kata kerja Verb 2, Did, Was, Were.


Duh, kalau urusan tulis-menulis atau karang-mengarang, bawaannya jadi malas. Ada yang mencicipi hal demikian? Apalagi bikin pola percakapan, ampun deh! Tenang, dalam artikel ini ada beberapa pola obrolan Simple Past Tense.


Simak daftar pola obrolan berikut:



  1. Contoh Dialog Simple Past Tense Tense wacana Kegiatan Minggu Lalu

  2. Contoh Dialog Simple Past Tense Tense wacana Liburan Sekolah yang Lalu

  3. Contoh Percakapan Simple Past Tense wacana Pengalaman Masa Lampau

  4. Contoh Percakapan Simple Past Tense wacana Acara Tahun Baru


Bikin pola obrolan sendiri aja susah, apalagi kalau rame-rame. Komentar seorang pelajar dalam hati.


Lho, bukannya kalau berkelompok atau berpasangan kiprah jadi lebih simpel ya?


Biasanya, kalau semakin banyak kepala, semakin gundah mau nulis apa. Apalagi kalau semua anggota nggak ada ide, parah deh! Tapi kalau semuanya punya ide, jadi kontes laga argumen. Hmm…


Ya, lebih baik gitu sih daripada nggak ada ide sama sekali. Daripada melongo trus nunggu ide jatuh dari langit, mendingan ikuti tips menciptakan pola obrolan Simple Past ini sehingga kiprah bisa selesai sempurna waktu:



  1. Diskusikan bersama temanmu, tema apa yang bakal diobrolin. Apakah wacana keluarga, pendidikan, ekonomi, persahabatan, cinta, olahraga, dll. Kalau terlalu umum, kau bisa tulis topik saja, apa yang dibahas dalam dialog.

  2. Tentukan alur ceritanya ibarat apa. Alur secara umum saja sehingga nantinya kalian bisa lebih banyak improvisasi. Ingat, ceritanya harus wacana masa lampau alias masa lalu. Mengapa? Ya, alasannya yaitu kita bakalan menciptakan pola obrolan dengan pola Simple Past Tense.

  3. Tulis tokoh. Boleh jadi diri-sendiri alias pakai nama sendiri atau nama fiktif dan jelaskan perannya.
  4. Tulis pola obrolan Simple Past Tense. Biasa awali dengan greeting seperti gres bertemu. Bisa juga eksklusif mulai dari pertengahan seolah sudah ngobrol sebelumnya.


Biar lebih mantap, nih ada beberapa pola obrolan Simple Past Tense. Walaupun dikasih contoh, usahakan bikin sendiri ya. Pasti jadi lebih besar hati menampilkan obrolan buatan sendiri, ya nggak?


Lanjut.


 


Contoh Dialog Simple Past Tense Tense 1: Percakapan wacana Kegiatan Minggu Lalu


 Contoh Dialog Simple Past Tense yaitu percakapan wacana kegiatan atau insiden masa la √ Contoh Dialog Simple Past Tense, Percakapan Seru Masa Lalu

Apa yang dilakukan simpulan pekan lalu? Pertanyaan sederhana ini bisa menjadi sebuah percakapan seru jikalau kau mau. Mau apa? Ya, mau menulisnya. Mau berusaha. Pokoknya tulis saja dulu. Nanti urusan meng-edit.


Yuk simak pola obrolan Simple Past Tense beserta terjemahannya berikut ini. Tentang apa? Tentang kegiatan ahad lalu. Kalimat yang dipakai sebagian besar berpola Simple Past Tense, yaitu kalimat digarisbawahi.


TOPIK: Kegiatan Minggu Lalu
TOKOH: Cahaya & Bulan
ALUR CERITA: Bulan bercerita wacana kegiatan yang ia lakukan pada simpulan ahad kemudian kepada sahabatnya, Cahaya. Berkunjung ke rumah nenek di desa. Kegiatan di peternakan menyenangkan. Sedangkan Cahaya memancing bersama ayahnya. Tapi Cahaya agak kecewa. Mengapa? Temukan jawabannya dalam pola obrolan Simple Past Tense ini.







































































































































Cahaya : Hi, Bulan. What did you do last weekend? (Hi Bulan, Apa yang kau lakukan simpulan ahad lalu?)
Bulan : Oh, I did a lot of things. I went to a village last Saturday. (Oh, banyak hal kulakukan. Aku pergi ke desa pada hari Sabtu.)
Cahaya : Who did you visit? (Siapa yang kau kunjungi?)
Bulan : I visited my grandparents. They live in the village. (Aku mengunjungi kakek-nenek. Mereka tinggal di desa.)
Cahaya : Oh, I see. Who did you go with? (Oh, saya mengerti. Sama siapa kau pergi?)
Bulan : I went there with all of my family. They were mother, father and my younger sisters. (Aku pergi sama keluarga. Ada ibu, ayah dan adik-adikku.)
Cahaya : Wow, that would be so fun! (Wow, tentu menyenangkan!)
Bulan : Yeah, it was so fun. And we also felt tired. (Ya, menyenangkan dan kami juga merasa lelah.)
Cahaya : What did you do there? (Apa yang kau lakukan di sana?)
Bulan : We helped our grandparents in the farm. My sisters and I fed the cows, chicken, pigs and horses. Then we took some chicken eggs and gave them to mother and grandmother. They cooked our lunch. (Kami membantu kakek-nenek di peternakan. Adik-adik dan saya memberi makan sapi, ayam, babi dan kuda. Kemudian kami mengambil beberapa telur ayam dan mengatakan kepada ibu & nenek. Mereka memasak makan siang.)
Cahaya : Did you ride a horse? (Apa kau berkuda?)
Bulan : Yes, we did. My sisters were really excited to ride a horse. They weren’t afraid at all. (Ya, kami berkuda. Adik-adikku sangat bersemangat. Mereka tidak takut sama sekali.)
Cahaya : What about you? (Kau gimana?)
Bulan : Of course I rode a horse too. (Tentu saja saya ikut berkuda.)
Cahaya : No, that’s not my question. My question is: Were you afraid at that time? (Bukan itu pertanyaanku. Pertanyaanku: waktu itu kau takut?)
Bulan : Me? Ha ha! Of course… I was … a little bit afraid. (Aku? Ha ha! Tentu saja saya … sedikit takut.)
Cahaya : Ha ha! I knew it. (Haha! Sudah kuduga.)
Bulan : So, tell me about yours. What did you do last weekend? (Jadi, ceritakan kepadaku. Apa yang kau lakukan dikala simpulan pekan?)
Cahaya : Nothing special. I didn’t do any fun activities like you. I was just at home on Saturday. And yeah, on Sunday I went fishing with my dad. (Nggak ada yang spesial. Aku nggak melaksanakan kegiatan menyenangkan sepertimu. Aku di rumah saja hari Sabtu. Dan ya, hari Senin saya mancing sama ayah.)
Bulan : How many fish did you get? (Berapa banyak ikan kau peroleh?)
Cahaya : We got only some fish because we had to finish it earlier. (Hanya beberapa saja alasannya yaitu kau harus selesai lebih awal.)
Bulan : Oh, why? (Oh, kenapa?)
Cahaya : Because my dad’s friend called him. He had to go and meet his friends. He forgot that he had had a promise to his friends. (Karena sobat ayahku meneleponnya. Ia harus pergi dan ketemu mereka. Ia lupa kalau ada akad dengan teman-temannya.)
Bulan : Oh… don’t be sad. There will be other weekends, right? I hope you will have fun things to do next weekend. (Oh, jangan sedih. Akan ada simpulan pekan selanjutnya, ya kan? Aku harap ada hal menyenangkan simpulan pekan nanti.)
Cahaya : Yeah, I hope so. Thank you. (Ya, saya harap begitu. Makasih ya.)
Bulan : You are welcome. (Sama-sama.)


Contoh obrolan Simple Past Tense di atas saya beri terjemahannya sekalian. Sebenarnya sih emang lebih anggun berguru tanpa terjemahan supaya lebih paham.


Nah, alasannya yaitu obrolan sudah ada terjemahannya langsung, kau bisa tutup terjemahannya dan fokus pada bahasa Inggrisnya saja. Kalau nggak ada bayangan artinya kayak gimana, gres deh intip terjemahannya. Oke?


Sedang mencari wangsit menulis dialog? Atau ingin jago percakapan Bahasa Inggris? Temukan jawabannya dalam artikel-artikel berikut:




 


Contoh Dialog Simple Past Tense Tense 2: Percakapan wacana Liburan Sekolah yang Lalu


 Contoh Dialog Simple Past Tense yaitu percakapan wacana kegiatan atau insiden masa la √ Contoh Dialog Simple Past Tense, Percakapan Seru Masa Lalu

Liburan sekolah kemudian kau ke mana? Topik ini bisa jadi bahasan dikala menciptakan pola obrolan Simple Past Tense.


Apalagi kalau liburan sekolah gres usai seminggu lalu. Wah, sedang hangat-hangatnya terbayang kegiatan asyik dikala liburan sekolah lalu.


Eh, gimana kalau liburan sekolahmu membosankan? Nggak masalah! Kamu bisa menceritakan mengapa itu membosankan. Intinya liburan sekolah kemudian bisa jadi topik dikala menciptakan pola obrolan Simple Past Tense.


TOPIK: Liburan Sekolah Lalu
TOKOH: Megha & Wintang
ALUR CERITA: Hari pertama masuk sekolah, Megha dan Wintang bercakap-cakap. Megha bersyukur akibatnya masuk sekolah sehabis liburan panjang. Saat liburan Megha disibukkan dengan kegiatan menjaga adik-adiknya. Jika saja Wintang tahu, ia niscaya tiba ke rumah Megha untuk membantu menjaga adik-adiknya. Mengapa? Yuk simak dalam pola obrolan Simple Past Tense berikut ini.

















































































































































Megha : Oh, finally we are back to school. (Oh, akibatnya kita kembali ke sekolah.)
Wintang : What happen? Don’t U like school holiday? (Ada apa? Tidakkah kau menyukai liburan sekolah?)
Megha : I do, but not last holiday. (Aku suka, tapi nggak pada liburan yang lalu.)
Wintang : Why? (Mengapa?)
Megha : Because I always felt tired at the end of the day. (Karena saya selalu merasa lelah pada simpulan hari.)
Wintang : What did U do? (Apa yang kau lakukan?)
Megha : I took care of all my siblings during the holiday. U know, I have two young sisters and one baby brother. (Aku menjaga semua saudaraku dikala liburan. Kau tahu, saya punya dua adik wanita dan satu adik bayi laki-laki.)
Wintang : What about your parents? Where did they go? (Orang tuamu gimana? Kemana mereka pergi?)
Megha : My dad died five years ago and my mom worked as usual. (Ayahku meninggal 5 tahun kemudian dan ibuku kerja ibarat biasa.)
Wintang : I am sorry about your dad. (Turut berduka wacana ayahmu.)
Megha : That’s OK. (Nggak apa-apa koq.)
Wintang : Did U do it yourself? Didn’t your mother ask somebody to take care of them? (Apa kau mengerjakannya sendiri? Tidakkah ibumu meminta seseorang membantu menjaga mereka?)
Megha : Yes, she did. Ratna usually helps us to take care of my brother and sisters. But she was sick last month. (Ya, ia melakukannya. Ratna biasanya membantu kami menjaga adik-adikku. Tapi ia sakit bulan lalu.)
Wintang : Why didn’t your mother find somebody else? (Mengapa ibumu tidak mencari orang lain?)
Megha : She tried to contact her friends and asked them. But nobody was available at that time. (Ia berusaha menghubungi teman-temannya. Tapi nggak ada yang bisa.)
Wintang : How did U manage your time? (Bagaimana kau mengatur waktu?)
Megha : My mother and I had made a schedule for taking care of my baby brother. I followed it. (Ibu dan saya sudah bikin aktivitas gimana merawat adik bayiku. Aku mengikuti aktivitas itu.)
Wintang : Oh, I can image how tiring it was. What did your mother do before she went to work? (Oh saya bisa bayangkan betapa lelahnya. Apa yang ibumu lakukan sebelum berangkat kerja?)
Megha : My mother woke up early and prepared everything before she left. She bathed baby brother and two young sisters. In the afternoon she went home for one and a half hours. Then she was back to work and finally came home at 4 p.m. (Ibu berdiri pagi dan menyiapkan segalanya sebelum kerja. Ia memandikan adik-adikku. Siangnya ia pulang satu setengah jam. Kemudian kembali kerja dan pulang jam 4 sore.)
Wintang : Oh, I see. U know, if I knew that U took care of your siblings, I would come to help U (Oh,a ku ngerti. Jika saya tahu kau menjaga adik-adikmu, saya akan tiba untuk membantu.)
Megha : Really? But it was tiring. (Benarkah? Tapi itu melelahkan.)
Wintang : Yeah, but I want to know how it feels. (Ya, tapi saya pengen tahu gimana rasanya.)
Megha : What do U wanna feel? (Apa yang ingin kau rasakan?)
Wintang : Being an elder sister. I am the youngest child in my family. I don’t have any younger sister or brother. U are so lucky! (Menjadi kakak. Aku anak terakhir di keluarga. Aku nggak punya adik. Kau beruntung sekali.)
Megha : Okay, next time U can come to my house to play with them. (Oke, kapan-kapan kau boleh ke rumah untuk main sama mereka.)
Wintang : Oh, I’m so happy. When? What about this weekend? Okay? (Menjadi kakak. Aku anak terakhir di keluarga. Aku nggak punya adik. Kau beruntung sekali.)
Megha : Okay, if U aren’t busy. (Oke, jikalau kau nggak sibuk)
Wintang : Not at all. (Nggak sama sekali.)


Bagaimana dengan liburan sekolahmu yang lalu? Apakah menyenangkan atau membosankan?


Apa yang dibicarakan dikala bertemu sobat lama? Bagaimana mengungkapkan kekecewaan dalam Bahasa Inggris? Atau menceritakan liburan simpulan pekan? Yuk simak artikelnya berikut.




 


Contoh Dialog Simple Past Tense 3: Percakapan wacana Pengalaman Masa Lampau


 Contoh Dialog Simple Past Tense yaitu percakapan wacana kegiatan atau insiden masa la √ Contoh Dialog Simple Past Tense, Percakapan Seru Masa Lalu

Selain kegiatan hari Minggu kemudian dan liburan sekolah sudah lewat, pengalaman mengesankan yang terjadi di masa lampau juga bisa kau bahas lho.


Pengalaman tak terlupakan, entah itu menyenangkan, menyedihkan ataupun memalukan yang pernah kau alami di masa dulu. Topik ini bisa disulap menjadi pola obrolan Simple Past Tense seru abis.


TOPIK: Pengalaman Masa Lalu
TOKOH: Sonya & Alle
ALUR CERITA: Sonya menunjukkan es krim rasa teh hijau kepada Alle. Tapi Alle menolak alasannya yaitu ia punya pengalaman jelek dengan es krim. Seperti apa pengalaman jelek Alle? Yuk simak dalam pola obrolan Simple Past Tense berikut ini.





























































































































Sonya : Hey, Alle. Do you want some green tea ice cream? (Hai, Alle. Kamu mau es krim rasa teh hijau?)
Alle : Oh, No. I don’t. (Oh, nggak, saya nggak mau.)
Sonya : Why? Don’t you like ice cream? (Kenapa? Kamu nggak suka es krim?)
Alle : Nope. I have bad experience with ice cream. (Nggak. saya punya pengalaman jelek dengan es krim.)
Sonya : How was it? Tell me. (Kayak gimana? Ceritakan kepada saya dong.)
Alle : It was a long time ago when I was 10 years old. I visited Uncle John by my self. He wasn’t at home but the door was unlocked. He probably forgot to lock the door so I came in. (Itu udah usang banget waktu saya umur 10 tahun. Saya mengunjungi paman John sendiri. Ia nggak ada di rumah tapi pintunya nggak dikunci. Mungkin ia lupa mengunci pintu, trus saya masuk deh.)
Sonya : And then? (Lalu?)
Alle : Then I was hungry. I looked into his fridge. Did you know what I saw? (Kemudian saya merasa lapar. Saya lihat isi kulkasnya. Tahu apa yang saya temukan?)
Sonya : What did you see? Let me guess… You found ice cream (Apa yang kau lihat? Biar saya tebak… Kamu menemukan es krim.)
Alle : Exactly! I found a cup of ice cream. The color was green. (Tepat sekali! Saya menemukan secangkir es krim.)
Sonya : Was it green tea flavour? I love green tea. (Apa itu rasa teh hijau? Saya suka teh hijau.)
Alle : You’ll know later. Because I was so hungry, then I ate it all. (Kamu akan tahu nanti. Karena saya lapar jadi saya habiskan es krim itu.)
Sonya : Was it yummy? (Apa rasanya enak?)
Alle : At first, yes, it was yummy because I was hungry. (Awalnya iya, rasanya yummy alasannya yaitu saya lapar.)
Sonya : And then? (Kemudian?)
Alle : Uncle John came. He told me that he did a spectacular experiment. He made ice cream with catterpilar. (Paman John datang. Ia bercerita kalau ia bikin eksperimen menakjubkan. Ia menciptakan es krim dari ulat.)
Sonya : What??? Eeeuuwww!!! (Apa??? Iiyyuuhh!!!)
Alle : I did hope the result of his crazy experiment wasn’t the ice cream that I had eaten. (Saya benar-benar berharap hasil eksperimen gilanya bukanlah es krim yang saya makan tadi.)
Sonya : So, did you ask him? (Trus, apa kau tanya kepadanya?)
Alle : Nope. He saw the empty cup and realized that I had eaten the ice cream. He asked me many questions. How did it taste? Did I like it? And many more questions. (Nggak. Dia melihat cangkir kosong dan sadar kalau saya sudah makan es krim itu. Dia memberi banyak pertanyaan. Gimana rasanya? Apa saya menyukainya? Dan banyak pertanyaan lain.)
Sonya : Oh, MG. Then what did you feel? (Oh, Tuhan. Trus apa yang kau rasakan?)
Alle : I was dizzy and wanted to throw up. I went to the toilet and threw up there. Oh, it was so bad. (Saya merasa pusing dan ingin muntah. Saya pergi ke toilet dan muntah di sana. Oh, sangat tidak enak.)
Sonya : Oh, I can’t imagine it. (Oh, saya nggak bisa membayangkannya.)
Alle : No, you should not image it. It was so disgusting! (Kamu nggak harus membayangkannya. Sungguh menjijikkan!)


Gimana pengalaman Alle dengan es krim hasil eksperimen paman John? Apakah kau punya pengalaman tak terlupakan di masa kecil bikin kau trauma hingga sekarang? Coba deh jadikan topik dalam pola obrolan Simple Past Tense yang akan kau bikin. Pasti seru!


Ingin memulai percakapan dengan bule atau turis asing? Gampang banget! Baca dulu artikel-artikel berikut:




 


Contoh Dialog Simple Past Tense 4: Percakapan Singkat wacana Acara Tahun Baru


 Contoh Dialog Simple Past Tense yaitu percakapan wacana kegiatan atau insiden masa la √ Contoh Dialog Simple Past Tense, Percakapan Seru Masa Lalu

Apa program tahun gres kemudian berkesan buatmu? Apa saja yang kau lakukan dikala malam tahun baru? Dapet gebetan gres dan bercanda seru? Atau malah putus dan menangis sedu?


Apapun yang kau lakukan sebagai perayaan tahun gres kemudian bisa kau jadikan pola obrolan Simple Past Tense. Lihat pola berikut ini beserta terjemahannya.


TOPIK: Acara Tahun Baru
TOKOH: Danni & Shoni
ALUR CERITA: Shoni bercerita wacana program tahun gres menyenangkan. Ia dan keluarganya pergi camping. Sedangkan Danni tidak punya program seru dikala tahun baru.











































































Danni : Hei, Shon. Happy New Year. (Hei, Shon. Selamat Tahun Baru.)
Shoni : Happy New Year too, Dan. (Selamat Tahun Baru juga, Dan.)
Danni : How was your New Year celebration? (Gimana perayaan tahun barumu?)
Shoni : It was fun. My family and I camped on a hill. (Menyenangkan. Aku dan keluarga berkemah di sebuah bukit.)
Danni : Wow, what were the activities? (Wow, apa saja kegiatannya?)
Shoni : There were many outdoor activities. They were like scout activities. (Ada banyak kegiatan di luar ruangan. Kayak kegiatan pramuka.)
Danni : Who managed the camp activities? (Siapa yang mengatur kegiatan kemah?)
Shoni : The company where my father works. What about you? How was your New Year celebration? (Perusahaan kawasan ayahku kerja. Kamu gimana? Bagaimana perayaan tahun gres yang lalu?)
Danni : It was same as last year. No special celebration. (Sama kayak tahun lalu. Nggak ada perayaan istimewa.)
Shoni : That’s okay. Oh yeah, next weekend I will go hiking with my family. Do you want to join us? (Nggak apa-apa. Oh ya, ahad depan saya mau hiking sama keluarga. Kamu mau ikut?)
Danni : Really? May I join? (Benarkah? Boleh saya ikut?)
Shoni : Absolutely yes! You’re my best friend. (Tentu saja boleh. Kamu kan sobat terbaikku.)
Danni : Thank you (Terimakasih)
Shoni : Don’t mention it. (Nggak masalah.)


Sedang mencari pola percakapan Bahasa Inggris lainnya? Berikut beberapa obrolan dengan tenses berbeda. Check them out!




***


Kalo ngeliat 4 pola obrolan Simple Past Tense di atas, terasa simpel banget. Coba kalo disuruh bikin obrolan sendiri, widih koq susah ya. Ha ha! Saya juga sering begitu kalau nggak ada ide. Kuncinya yaitu pake pengalaman sendiri sebagai topik. Bumbui dikit supaya lebih asik dan ciamik.


Let’s do it!


Pengen tahu lebih banyak wacana Simple Past Tense? Nih, semua materinya ada di bawah ini. Tinggal klik bahan yang ingin kau pahami.






Sumber https://englishcoo.com