Tuesday, January 10, 2017

√ Administrasi Risiko: Panduan Lengkap Cegah Kerugian Bagi Perusahaan

Risiko niscaya akan dimiliki oleh setiap perusahaan yang sedang beroperasi. Untuk meminimalisir risiko yang akan timbul, maka perusahaan harus bisa mengatur sehingga tidak akan menganggu proses kinerja perusahaan. Pengaturan itu, dikenal dengan sebutan administrasi risiko. Tahukah kalian apa itu administrasi risiko? Manajemen risiko (risk management) sanggup dikatakan suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko yang tidak sanggup diterima. Sedangkan di dalam perusahaan, sanggup didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan acara sebuah organisasi untuk meminimalisir risiko pendapatan perusahaan.


Berdasarkan klarifikasi tersebut, bisa dikatakan bahwa administrasi risiko sanggup dipakai untuk meminimalisir dampak jelek yang timbul dari proses kerja di perusahaan. Nah, pada artikel ini akan dibahas secara tuntas perihal administrasi risiko. Di awali dengan tujuan, jenis-jenis, hingga tahapan pelaksanaannya. Langsung saja yuk, kita mulai dengan mengetahui tujuan dari pelaksanaan risk management pada perusahaan berikut ini!


Risiko niscaya akan dimiliki oleh setiap perusahaan yang sedang beroperasi √ Manajemen Risiko: Panduan Lengkap Cegah Kerugian bagi Perusahaan


Tujuan Pelaksanaan Risk Management


Bagian pertama, mari kita membahas perihal tujuan dari administrasi risiko yang diterapkan di dalam perusahaan. Merujuk pada definisinya, salah satu tujuan yang niscaya diinginkan oleh perusahaan ialah meminimalisir risiko yang timbul. Namun, apakah hanya itu saja? Ternyata terdapat tujuan lainnya, yang juga harus kau ketahui, lho! Apa saja sih kira-kira? Langsung saja kita lihat bersama melalui poin-poin di bawah ini ya!


Melindungi Perusahaan


Tujuannya yang pertama ialah untuk melindungi perusahaan. Sesuai dengan definisinya, poin ini merupakan tujuan utama dari administrasi risiko. Yakni dengan memperlihatkan pinjaman terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.


Membantu Pembuatan Kerangka Kerja


Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja merupakan tujuan kedua dari risk management ini. Dengan membantu pembuatan kerangka kerja, administrasi risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis akan membantu menyelaraskan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.


Mendorong Manajemen Agar Proaktif


Selanjutnya ialah untuk mendorong administrasi menjadi lebih proaktif. Maksudnya, dengan mendorong administrasi biar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, akan menjadikan administrasi risiko sebagai salah satu sumber keunggulan bersaing dalam kinerja perusahaan.


Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati


Tahukah kau ternyata risk management juga bertujuan sebagai pengingat? Pengingat yang dimaksudkan bertujuan untuk mendorong semua individu dalam perusahaan biar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan. Hal ini harus terealisasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.


Meningkatkan Kinerja Perusahaan


Membantu meningkatkan kinerja perusahaan juga menjadi salah satu tujuan dari administrasi risiko. Langkah nyatanya ialah dengan menyediakan gosip tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko (risk map). Hal ini juga berkhasiat dalam pengembangan seni administrasi dan perbaikan proses risk management secara berkesinambungan.


Sosialisasi Manajemen Risiko


Terakhir, untuk membangun kemampuan individu maupun administrasi perlu dilakukan sosialisasi perihal adanya risiko di dalam perusahaan. Untuk itulah diharapkan sosialisasi perihal tentang risiko dan pentingnya risk management.


Risiko niscaya akan dimiliki oleh setiap perusahaan yang sedang beroperasi √ Manajemen Risiko: Panduan Lengkap Cegah Kerugian bagi Perusahaan


Apa Saja Jenis yang Dimiliki Manajemen Risiko?


Bagian selanjutnya dari risk management yang akan dibahas ialah mengenai jenis-jenisnya.  Terdapat 4 jenis administrasi risiko yang wajib kau ketahui. Lantas, apa saja sih keempat jenisnya itu? Langsung saja yuk, kita bahas bersama!


Manajemen Risiko Operasional


Jenis pertama dari risk management yang harus kau pahami ialah administrasi risiko operasional. Manajemen ini berkaitan dengan risiko yang timbul jawaban gagal fungsi proses internal, contohnya alasannya human error, kegagagalan sistem, maupun faktor luar menyerupai peristiwa alam. Dalam menajemen risiko operasional ini terdapat empat faktor penyebab risiko antara lain manusia, proses, sistem dan insiden eksternal. Dengan memahami administrasi risiko ini, perusahaan bisa mengambil langkah preventif atau bahkan hukuman biar kapasitas produksi dan layanan terjaga semisal ada hal yang tidak diinginkan terjadi.


Manajemen Hazard


Selanjutnya ialah administrasi hazard. Di mana, administrasi hazard ini berkaitan dengan kondisi potensial yang menjadikan kebangkrutan dan kerusakan. Ketika kita membahas hazard, tentu kita juga membahas peril. Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang harus diketahui, antara lain legal hazard, physical hazard dan moral hazard.


Untuk mempermudahmu, hazard legal dapat dicontohkan sebagai pelanggaran atau pengabaian peraturan bisnis yang bisa mengakibatkan kebangkrutan. Misalnya pelanggaran SOP atau peraturan perusahaan yang kesannya berakibat fatal. Sementara untuk physical hazard bisa berupa mesin yang sudah bau tanah dan menimbulkan risiko kerugian dikala produksi. Seperti kecelakaan pegawai alasannya mesin dan sebagainya.


Terakhir teladan untuk moral hazard contohnya yaitu perilaku seorang karyawan dilingkungan kerja yang menimbulkan kerugian. Misalnya karyawan tidak jujur dan sering korupsi uang. Contoh lainnya bisa dilihat dari karyawan yang tidak melayani konsumen dengan baik sehingga berakibat jelek pada perusahaan.


Manajemen Risiko Finansial


Jenis selanjutnya ialah administrasi risiko finansial. Jenis ini bisa dikatakan sebagai upaya pengawasan risiko dan pinjaman hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah tubuh usaha. Pada praktiknya, proses pengelolaan risiko ini meliputi identifikasi, penilaian dan melaksanakan pengendalian risiko bila ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan organisasi.


Manajemen ini sangat penting alasannya ini merupakan salah satu sumber daya perusahaan. Karena itu seorang akuntan harus benar-benar mempertimbangkan aneka macam risiko lainnya yang bekerjasama dengan keuangan. Beberapa risiko yang bekerjasama dengan keuangan, contohnya adalah:



  • Risiko likuiditas

  • Diskontinuitas pasar

  • Risiko kredit, regulasi, pajak, dan akuntansi


Manejemen ini juga tidak lepas dari perubahan kurs mata uang yang dekat kaitannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, hingga suku bunga yang nantinya akan kuat kepada proses kerja di perusahaan itu sendiri.


Manajemen Risiko Strategis


Terakhir terdapat jenis administrasi risiko strategis. Di mana, administrasi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Risiko yang biasanya muncul ialah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan seni administrasi yang direncanakan. Dalam hal ini beberapa faktor menyerupai risiko operasi, risiko asset impairment, risiko kompetitif hingga risiko frenchise, kalau perusahaanmu memilikinya.


Seperti yang tertulis dalam pengertian administrasi risiko strategis di atas, untuk mengetahui risk yang kemungkinan besar terjadi dan merugikan perusahaan ialah dengan menuliskan item penting. Beberapa hal yang perlu kau tulis dalam daftar item penting tersebut adalah:



  • Daftar risiko

  • Penilaian risiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga dampaknya

  • Penilaian pada kondisi dikala ini yang sedang terjadi

  • Rencana tindakan bila risiko terburuk benar-benar muncul


Berdasarkan jenis-jenis yang sudah dijelaskan pada kepingan ini apakah kau sudah mendapatkan citra perihal administrasi risiko? Untuk kepingan selanjutnya, kira-kira apa lagi ya yang harus kita bahas? Apakah kau bisa menebaknya? Untuk menjawab pertanyaanmu, tetap scroll terus artikel ini ya!


Risiko niscaya akan dimiliki oleh setiap perusahaan yang sedang beroperasi √ Manajemen Risiko: Panduan Lengkap Cegah Kerugian bagi Perusahaan


Tahapan yang Dimiliki dalam Manajemen Risiko


Apakah kau berhasil menebak apa isi dari kepingan ini? Sekarang kita akan membahas perihal tahapan yang harus ada dalam risk management ini. Di dalam administrasi risiko harus menerapkan beberapa tahapan efektif yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan dalam administrasi risiko yang dimaksud sebagai berikut:


Lingkungan Internal (Internal Environment)


Tahapan pertama tiba dari dalam perusahaan itu sendiri atau yang dikenal dengan lingkungan internal. Komponen ini memperlihatkan perilaku administrasi di semua level terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Untuk membuatmu lebih mengerti, lingkungan internal ini harus meliputi beberapa hal, seperti: etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi.


Penentuan Sasaran (Objective Setting)


Tahap kedua ialah memilih target dari risiko yang akan ditimbulkan. Perusahaan telah menetapkan tujuan operasional sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengelola segala risiko. Hal yang perlu kau pahami ialah bahwa target ini sanggup dibagi menjadi dua, yaitu:


Strategic Objective


Pada target ini, titik fokusnya ialah upaya untuk merealisasikan visi dan misi perusahaan.


Activity Objective


Sedangkan untuk target yang kedua fokusannya lebih kepada kegiatan operasional, reportasi, dan kompliansi


Identifikasi Peristiwa (Event Identification)


Untuk tahap selanjutnya yang perlu kau pahami ialah dengan melaksanakan identifikasi peristiwa. Manajemen melaksanakan identifikasi terhadap aneka macam insiden potensial yang kuat pada seni administrasi dan pencapaian tujuan perusahaan. Berbagai insiden tak niscaya tersebut bisa memperlihatkan dampak positif, namu bisa juga memperlihatkan risiko.


Penilaian Risiko (Risk Assessment)


Sebuah perusahaan juga harus melaksanakan penilaian terhadap risiko yang akan dihadapinya. Risk assessment ini akan memungkinkan sebuah organisasi untuk menilai sebuah insiden atau keadaan dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen perlu melaksanakan analisis dampak yang mungkin terjadi jawaban risiko tersebut dengan dua perspektif, yaitu: Likelihood (kecenderungan/peluang) dan Impact/consequnce (besaran dari realisasi risiko).


Tanggapan Risiko (Risk Response)


Perusahaan yang baik ialah mereka yang bisa menanggapi risiko yang timbul. Setelah administrasi melaksanakan penilaian terhadap risiko, mereka harus bisa memilih perilaku atau respon terhadap risiko tersebut. Respon dari administrasi ini tergantung apa risiko yang dihadapi. Sebagai embel-embel gosip tanggapan yang harus dilakukan oleh pihak administrasi perusahaan bisa berbentuk menghindari risiko (avoidance), mengurangi risiko (reduction), memindahkan risiko (sharing) dan mendapatkan risiko (acceptance).


Aktivitas Pengendalian (Control Activities)


Tahapan selanjutnya dalam administrasi risiko ialah dengan melaksanakan acara pengendalian. Proses ini merupakan penyusunan mekanisme atau kebijakan yang membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terealisasi dengan baik. Hal yang perlu kau tekankan di sini adalah, jenis acara yang harus dilakukan pada tahapan ini, sanggup dibagi menjadi:



  • Pembuatan kebijakan dan prosedur

  • Delegasi wewenang

  • Pengamanan kekayaan perusahaan

  • Pemisahan fungsi

  • Supervisi


Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)


Tahukah kau ternyata gosip dan komunikasi juga merupakan salah satu tahap penting dalam administrasi risiko? Tahapan ini penting alasannya dalam pelaksanaannya acara ini berfokus pada identifikasi gosip dan menyampaikannya kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Dengan begitu, setiap orang yang mendapatkan gosip tersebut sanggup melaksanakan kiprah dan tanggungjawabnya dengan baik. Sebagai tambahan, hal penting lainnya yang harus kau tahu ialah faktor-faktor penting dalam penyampaian gosip di tahapan ini diantaranya adalah: Kualitas gosip yang akan disampaikan, serta kemana arah dan alat komunikasi apa yang akan digunakan.


Pemantauan (Monitoring)


Monitoring ialah tahapan terakhir dalam risk management. Proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang tidak lengkap atau berlebihan.


Risiko niscaya akan dimiliki oleh setiap perusahaan yang sedang beroperasi √ Manajemen Risiko: Panduan Lengkap Cegah Kerugian bagi Perusahaan


Setelah mengetahui perihal serba-serbi administrasi risiko, apakah kau masih ragu untuk menerapkannya di dalam perusahaan? Dengan menerapkan risk management ini, akan membantumu untuk meminimalisir kerugian yang akan timbul lho! Selain itu, kau juga bisa memakai aplikasi JojoTimes untuk membantumu mengelola kinerja perusahaan. Dengan aplikasi ini, kau tidak perlu repot lagi untuk mengetahui di mana keberadaan karyawanmu pada jam-jam kerja. Karena, semuanya akan terpantau dengan terperinci di dalam satu aplikasi. Kinerjamu akan lebih efisien dan risiko yang timbul akan mengecil dengan adanya JojoTimes ini. Selamat mencoba!



Sumber aciknadzirah.blogspot.com