Siapa yang tidak mengenal istilah keuangan? Istilah ini sangat sering digunakan, bahkan di dalam ruang lingkup kecil (sehari-hari). Banyak yang tidak mengetahui bahwa keuangan ini terdapat banyak istilah lain yang sanggup menggambarkannya. Untuk itu, pada artikel kali ini, kami akan membahas perihal pengertian, konsep dasar, serta istilah lain yang terkandung di dalamnya. Langsung saja, kita mulai dari pengertian keuangan itu sendiri, yuk!
Pengertian Keuangan
Pertama, mari kita bahas perihal pengertian dari keuangan itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keuangan yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan uang; seluk beluk uang; urusan uang; atau keadaan uang. Sedangkan, ada pendapat lain yang menyebutkan keuangan sebagai alat untuk mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan memakai sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Pendapat perihal keuangan terakhir tiba dari Ridwan dan Inge (2003), mereka mengemukakan bahwa keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan bekerjasama dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah
Konsep Dasar Keuangan
Berdasarkan pengertian keuangan di atas, sanggup disimpulkan bahwa keuangan niscaya mempunyai kekerabatan yang erat dengan dunia moneter, khususnya uang. Seperti yang telah kita ketahui juga, bahwa uang merupakan sebuah alat penting yang harus kita miliki dalam melaksanakan transaksi. Oleh lantaran itu, sangat penting untuk mengetahui dan mengerti dasar-dasar yang dimiliki keuangan biar kita paham, bahwa keuangan niscaya berperan penting dalam dunia perekonomian. Lantas, apa saja sih dasar keuangan itu? Berikut ini akan dibahas enam konsep dasar keuangan yang dikemukakan oleh Mary Beth Storjohann seorang pakar perencana keuangan populer di San Diego, Amerika Serikat.
Nilai Pendapatan Bersih
Konsep dasar pertama yang dimiliki keuangan yaitu nilai pendapatan bersih. Pendapatan higienis merupakan ukuran bagi kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Cara menghitungnya yaitu dengan mengurangi total aset dengan jumlah total utang. Jika hasil tidak memperlihatkan angka minus, berarti perusahaan berada dalam kondisi aman. Jika tidak, berarti perusahaan berada dalam kondisi rawan dan mungkin butuh taktik untuk memperbesar pemasukan pendapatannya.
Inflasi
Kemudian, konsep dasar yang dimiliki yaitu inflasi. Menurut Barro dan Robert J, inflasi yaitu suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang sanggup disebabkan oleh banyak sekali faktor menyerupai konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga termasuk juga akhir adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus-menerus. Inflasi yaitu indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi bila proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus, serta saling memengaruhi. Istilah inflasi juga dipakai untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Likuiditas
Likuiditas merupakan konsep dasar ketiga yang dimiliki keuangan. Pengertian Likuiditas (liquidity) berdasarkan Kamus Keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yaitu kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat; sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya. Pengertian lain yaitu kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta (aktiva) lancarnya.
Bear Market
Konsep dasar keempat yaitu bear market. Istilah ini mungkin kurang familiar untuk kamu, namun, Bear market ini sering dipakai untuk menyebut periode penurunan harga surat berharga sebesar 20% atau lebih. Bear market ini biasanya ada pada surat saham yang dimiliki oleh perusahaan. Adanya bear market pada saham dipicu ketika investor menjual saham, umumnya untuk mengantisipasi memburuknya kondisi ekonomi dan penurunan laba perusahaan.
Toleransi Risiko
Kemudian ada toleransi risiko dalam konsep dasar keuangan. Toleransi risiko merupakan sebuah ukuran dari tingkat ketidakpastian yang bersedia diterima oleh seorang investor atau pengusaha sehubungan perubahan negatif terhadap bisnis atau aset. Seberapa tingginya toleransi risiko tergantung pada seberapa kasar seorang investor atau pengusaha dalam berinvestasi. Toleransi risiko tidak hanya bergantung pada kondisi emosional seseorang, tetapi juga dari asumsi seberapa banyak waktu, potensi penghasilan dan aset yang akan bisa dimiliki di masa depan.
Alokasi Aset dan Diversifikasi
Konsep dasar keenam atau terakhir yang dimiliki keuangan yaitu alokasi Asset dan diversifikasi. Alokasi aset bisa diartikan sebagai kawasan di mana Anda akan menyimpan uang, tergantung pada kebutuhan individu maupun perusahaan. Bisa dengan membeli rumah, tanah, atau apapun. Alokasi aset bekerjasama erat dengan diversifikasi di mana risiko kesalahan mengalokasikan aset tersebut bisa berkurang dengan mendiversifikasi investasi di dalam satu kelas aset maupun di banyak sekali jenis kelas aset yang berbeda.
Keenam konsep keuangan di atas merupakan belahan terpenting dari sebuah situasi keuangan yang sanggup terjadi dalam sebuah perusahaan. Untuk menghindari situasi keuangan yang buruk, kau bisa mulai mengelola keuangan dengan menciptakan laporan keuangan.
Istilah Lain dalam Keuangan
Selanjutnya, yang perlu kau ketahui perihal keuangan yaitu istilah lain yang tercakup di dalamnya. Mungkin ada beberapa istilah yang sudah kau ketahui, atau sangat asing. Nah, untuk lebih mengetahuinya, pribadi saja, yuk kita bahas melalui klarifikasi di bawah ini!
Ilmu Keuangan dan Aset Lainnya
Pertama, keuangan juga dikenal dengan ilmu keuangan dan Asset lainnya. Aset sendiri merupakan salah satu sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas yang diharapkan sanggup memperlihatkan manfaat perjuangan di masa depan. Dengan mempunyai jenis-jenis menyerupai Asset lancar (current Asset), tetap (fixed Asset), Berwujud (tangible Asset), dan tidak berwujud (Intangible Asset), menciptakan Asset berkaitan erat dengan keuangan. Untuk menimbulkan keuangan perusahaan yang sehat, Asset ini harus melewati serangakaian proses biar bisa dipakai secara maksimal, dimulai dari siklus hidup, hingga bagaimana cara penggunaannya yang efektif dan juga efisien.
Siklus Hidup Asset
Hindrawan dkk menyampaikan bahwa siklus hidup dari aset atau kelompok aset terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan, pengadaan, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan. Berikut klarifikasi singkat mengenai fase siklus hidup aset tersebut:
Fase Perencanaan
tahapan dimana perusahaan mengidentifikasi kebutuhan akan adanya seruan atas aset.
Fase Pengadaan
yaitu tahapan ketika aset dibangun atau dibuat, bahkan dibeli. Pengadaan aset ini tergantung kebutuhan dan sesuai perencanaan.
Fase Operasi dan Pemeliharaan
yaitu tahapan ketika aset digunakan/ dimanfaatkan untuk tujuan yang ditetapkan. Pada fase ini biasanya juga terdapat acara pembaruan, perbaikan, dan pergantian yang dilakukan secara berkesinambungan atas aset.
Fase Penghapusan
yaitu tahapan dimana umur hemat suatu aset telah habis atau ketika kebutuhan akan aset tersebut telah hilang.
Penggunaan Asset
Ketika membaca neraca, administrasi perusahaan harus mencermati nilai aset dengan rinci lantaran hal ini menjadi dasar dalam mengukur prestasi keuangan perusahaan. Ukuran prestasi keuangan ini nantinya akan menjadi dasar keputusan administrasi apakah akan mempertahankan atau meningkatkan aset. Berarti, dalam penggunaan asset ini harus dilihat efisiensi pemakaian dan apakah sanggup mengoptimalisasi laba yang akan didapat perusahaan.
Manajemen Asset
Keuangan juga sering dikaitkan dengan administrasi asset. Apakah kau tahu apa yang dimaksud dengan administrasi asset tersebut? Manajemen aset (asset management) yaitu proses pengambilan keputusan dan penerapannya sesuai dengan akuisisi, penggunaan, dan pembagian dari suatu aset.
Selain itu, ada juga yang menjelaskan bahwa asset management adalah suatu proses sistematis yang bertujuan untuk mempertahankan, membaharukan, dan mengoperasikan aset secara hemat melalui akuisisi, penciptaan, operasi, pemeliharaan, rehabilitasi, dan abolisi aset sehingga tujuan sanggup tercapai secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain, inti dari asset management yaitu pengelolaan aset yang bekerjasama dengan evaluasi teknis, keuangan, dan praktek administrasi yang baik. Asset management diperlukan untuk menetapkan apa yang diharapkan untuk mencapai tujuan bisnis, dan kemudian untuk mendapat dan mempertahankan aset selama masa pakai aset tersebut hingga ke pembuangan. Manajemen asset ini dibentuk dengan beberapa tujuan. Apa saja ya kira-kira? Langsung saja kita bahas bersama, yuk tujuan dari administrasi asset ini!
Tujuan Manajemen Asset
Pada dasarnya tujuan asset management yaitu untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang sempurna sehingga aset sanggup dikelola secara efektif dan efisien. Adapun beberapa tujuan administrasi aset yaitu sebagai berikut:
- Untuk memastikan status kepemilikan suatu aset.
- Menginventarisasi kekayaan dan masa pakai aset yang dimiliki.
- Menjaga biar nilai aset tetap tinggi dan mempunyai usia hidup yang panjang.
- Untuk meminimalisasi biaya selama umur suatu aset.
- Memastikan suatu aset sanggup menghasilkan laba yang maksimum.
- Demi mencapai penggunaan dan pemanfaatan aset secara optimal.
- Untuk keperluan pengamanan aset.
- Sebagai contoh dalam menyusun neraca dalam akuntansi
Terakhir, kau harus mengetahui bagaimana administrasi asset ini berjalan di dalam perusahaan. Untuk itu, kau harus menyimak penjelasannya pada poin di bawah ini ya!
Siklus Pelaksanaan Manajemen Asset
Dalam pelaksanaan asset management terdapat 8 tahapan yang harus dilakukan sehingga siklus sanggup terbentuk. Adapun beberapa tahapan administrasi aset yaitu sebagai berikut:
Perencanaan Kebutuhan Aset
Ini yaitu tahap awal proses asset management di mana dilakukan perencanaan mengenai apa saja hal yang dibutuhkan dalam mengelola aset. Misalnya kebutuhan untuk pengadaan, inventarisasi, perawatan, dan lain sebagainya.
Pengadaan Aset
Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengadaan aset, contohnya barang atau jasa yang diperoleh dengan biaya sendiri atau pihak lain.
Inventarisasi Aset
Pada tahap ini terdapat rangkaian kegiatan berupa identifikasi kualitas dan kuantitas aset, baik secara fisik/non-fisik maupun secara legal. Masing-masing aset didokumentasikan dan diberi isyarat tertentu untuk keperluan pengelolaan aset tersebut.
Legal Audit Aset
Pada tahap ini dilakukan audit mengenai status aset, sistem dan mekanisme pengadaan, sistem dan alur pengalihan. Selain itu, identifikasi kemungkinan terjadinya problem legalitas juga dilakukan pada tahap ini dan sekaligus mempersiapkan solusinya.
Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset
Pada tahap ini setiap aset yang dimiliki dipakai untuk melaksanakan kiprah dan pekerjaan sesuai dengan fungsinya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Penilaian Aset
Pada tahap ini pihak asset management memilih nilai aset yang dimiliki sehingga perusahaan mengetahui dengan terang nilai kekayaan yang dimiliki, yang dialihkan, maupun yang dihapuskan.
Penghapusan Aset
Pada tahap ini perusahaan akan menilai aset apa saja yang dianggap tidak menguntungkan dan akan dihapuskan. Proses tersebut dibagi dalam dua bagian, yaitu pengalihan dan pemusnahan asset.
Pembaharuan Aset
Pada banyak kasus aset yang dianggap tidak produktif bisa diperbaharui sehingga sanggup dimanfaatkan lagi hingga umur ekonomisnya berakhir. Pembaharuan atau peremajaan tersebut dilakukan dalam bentuk perbaikan atau penggantian sparepart sehingga aset sanggup bekerja menyerupai kondisi semula.
Mengatur dan Menghitung Risiko Proyek
Istilah terakhir yang mempunyai kekerabatan erat dengan keuangan yaitu bagaimana caranya mengatur dan menghitung risiko yang dimiliki proyek (manajemen risiko proyek). Secara umum, tujuan manajemen risiko yang utama yaitu mencegah atau meminimalisasi dampak yang tidak baik akhir insiden yang tidak terduga melalui penghindaran risiko atau persiapan planning kontingensi yang berkaitan dengan risiko tersebut. Dalam administrasi proyek risiko proyek yaitu suatu insiden atau kondisi yang tidak pasti, dan bila terjadi mempunyai dampak positif atau bisa juga negatif pada tujuan proyek. Suatu risiko mempunyai alasannya dan bila terjadi akan membawa dampak, oleh lantaran itu risiko sanggup dinyatakan sebagai fungsi dari kemungkinan dan dampak.
Proses Manajemen Risiko
Bagian terakhir yang akan dibahas perihal keuangan yaitu proses yang harus dijalani pada administrasi risiko. Untuk lebih jelasnya, simak poin-poinnya di bawah ini ya!
Perencanaan Manajemen Risiko
Perencanaan mencakup langkah menetapkan bagaimana mendekati dan merencanakan kegiatan administrasi risiko untuk sebuah proyek. Dengan mempertimbangkan lingkup proyek, planning administrasi proyek, faktor lingkungan perusahaan, maka tim proyek sanggup mendiskusikan dan menganalisis acara administrasi risiko untuk proyek-proyek tertentu.
Identifikasi Risiko
Sebagai suatu rangkaian proses, identifikasi risiko dimulai dengan memahami apa tolong-menolong yang disebut sebagai risiko. Berikutnya yaitu pendefinisian risiko yang mungkin mempengaruhi tingkat keberhasilan proyek dan mendokumentasikan karakteristik dari tiap-tiap risiko dengan melaksanakan hasil utama dari langkah ini yaitu risk register.
Analisis Risiko Kualitatif
Analisis kualitatif salam administrasi risiko yaitu proses menilai dampak dan kemungkinan risko yang sudah diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan dampaknya terhadap tujuan proyek.
Analisis Kuantitatif
Metode ini dipakai untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis ini dilakukan dengan mengaplikasikan formula matematis yang dikaitkan dengan nilai finansial. Secara matematis penghitungan risiko dilanjutkan dengan mengalikan tingkat kemungkinan insiden dengan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisis ini sanggup dipakai untuk mengambil langkah strategis dalam mengatasi risiko yang teridentifikasi. Meskipun analisis kuantitatif ini memakai pendekatan matematis, namun pada prinsipnya analsisi ini merupakan tindak lanjut yang mengikuti hasil analisis kualitatif. Kesulitan utama dalam analisis risiko kuantitatif yaitu pada dikala memilih tingkat kemungkinan lantaran data-data statistik belum tentu tersedia untuk semua peristiwa.
Penanganan Risiko
Penangan risiko diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi hingga pada batas yang sanggup diterima. Secara kuantitatif, upaya meminimalisasi risiko dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah yang diarahkan pada turunnya angka hasil ukur yang diperoleh dari analisis risiko.
Bagaimana? Apakah kini kau sudah paham perihal keuangan dan serba-serbinya? Jika kau ingin merintis perusahaanmu sendiri, paling tidak kau harus sedikit paham perihal klarifikasi yang ada dalam artikel ini. Selain itu, kau bisa memakai JojoExpense lho! Aplikasi ini akan membantumu untuk mengelola keuangan perusahaan, terutama untuk pengeluarannya! Dengan aplikasi ini, efisiensi administrasi pengeluaran perusahaanmu bisa meningkat hingga 76%! Sangat menarik, bukan?
Sumber aciknadzirah.blogspot.com