Sunday, January 26, 2020

√ Bagaimana Cara Pembagian Terstruktur Mengenai Bakteri

Beberapa kriteria yang berbeda dipakai untuk mengklasifikasikan bakteri. Mereka sanggup dibedakan oleh sifat dinding sel mereka, dengan bentuk mereka, atau oleh perbedaan genetik mereka. Gram stain atau pewarna gram yaitu tes yang dipakai untuk mengidentifikasi basil dengan komposisi dinding sel mereka. Ini yaitu penghargaan untuk Hans Christian Gram, yang berbagi teknik ini pada tahun 1884.


Bakteri pertama diwarnai dengan pewarna ungu disebut kristal violet, yang secara khusus mengikat peptidoglikan, struktur kompleks asam amino dan gula yang ditemukan di dinding sel. Ini diikuti dengan serangkaian langkah-langkah yang pada jadinya akan menghapus kristal violet yang terikat. Kemudian sel-sel yang diwarnai dengan pewarna kedua berwarna merah yang disebut safranin. Bakteri gram faktual berwarna ungu alasannya yaitu dinding sel mereka kaya peptidoglikan. Di sisi lain, basil gram negatif dengan dinding sel mempunyai dua lapisan akan berwarna merah.


Lapisan luar dari lipid tidak mengikat besar lengan berkuasa pada kristal violet dan pewarna gampang hanyut selama proses pewarnaan. Misalnya, Streptococcus pneumoniae, yang menjadikan pneumonia, yaitu basil Gram-positif, sementara Escherichia c0l1 (E.c0l1) dan Vibrio cholerae, yang menjadikan kolera, yaitu basil Gram-negatif.


Ada tiga bentuk dasar bakteri, berdasarkan “Mims Medical Microbiology.” Bakteri bundar disebut sebagai cocci (tunggal: coccus); silinder, basil berbentuk kapsul dikenal sebagai basil (tunggal: basilus); dan basil spiral yang disebut spirilla (tunggal: spirillum). Kokus juga bisa bergaul dengan satu sama lain dalam konfigurasi yang berbeda: kombinasi dari dua disebut Diplococcus; rantai linear atau streptokokus; dan cluster atau staphylococcus. Bentuk dan konfigurasi basil sering tercermin dalam nama mereka. Misalnya, Lactobacillus acidophilus basil pengental susu yaitu basil, dan penyebab pneumonia yaitu Streptococcus pneumoniae yaitu rantai cocci.


Kriteria pembagian terstruktur mengenai yang telah disebutkan didasarkan pada sifat fisiologis dan morfologi. Namun, pembagian terstruktur mengenai basil berdasarkan kekerabatan evolusioner mereka satu sama lain, yang mengatakan, menggambar semacam pohon keluarga dari semua spesies bakteri, merupakan perkembangan yang relatif baru. Jenis pembagian terstruktur mengenai filogenetik menjadi mungkin dengan munculnya teknologi sekuensing nukleotida (kemampuan untuk membaca urutan nukleotida dalam DNA atau RNA). Karena ribosom yang hadir di semua organisme hidup, kita sanggup melihat persamaan dan perbedaan dalam urutan RNA yang mengkode protein ribosom tertentu dan memilih tingkat keterkaitan dari organisme yang berbeda.


Beberapa kriteria yang berbeda dipakai untuk mengklasifikasikan basil √ Bagaimana cara pembagian terstruktur mengenai bakteri
jenis basil berdasarkan bentuk

Beberapa kriteria yang berbeda dipakai untuk mengklasifikasikan basil √ Bagaimana cara pembagian terstruktur mengenai bakteri
gram stain pada bakteri

Dalam esainya, ” How We Do, Don’t and Should Look at Bacteria and Bacteriology,” termasuk dalam “The Prokariota, 3 Ed, Vol. 1” (Springer, 2006) Carl Woese mencatat bahwa sekuensing ribosom RNA (rRNA) diperbolehkan untuk pengembangan “konsep yang terang dari bakteri” dengan membangun kekerabatan filogenetik antara spesies bakteri. Menggunakan teknologi sekuensing awal yang dikembangkan oleh Frederick Sanger di pertengahan 1960-an, Woese mulai mengkarakterisasi rRNA basil dan menemukan kelompok kedua organisme prokariotik yang disebut archaea. Sampai ketika itu, satu-satunya anggota yang diketahui dari kelompok ini, metanogen, telah keliru diidentifikasi sebagai bakteri. Pada tahun 1977 makalah mereka yang diterbitkan di PNAS, penulis Woese dan George Fox telah mengungkapkan “tidak ada kemiripan secara filogenetik” metanogen dengan bakteri.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com