Friday, December 27, 2019

√ Perbedaan Terang Antara Seleksi Alam Dan Buatan

Seleksi buatan tidak selalu menciptakan Spesies Lebih Fit untuk bertahan hidup


Karena insan membentuk budaya berdasarkan pertanian dan peningkatan binatang untuk makanan, insan telah secara sedikit demi sedikit memahami bahwa ia sanggup secara selektif mengembangbiakkan organisme untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu yang bermanfaat bagi manusia. Namun, sifat ibarat itu mungkin tidak selalu bermanfaat untuk kebugaran spesies.


Contoh dari hal ini akan terjadi pada breed bulldog ketika ini. Mereka dipilih oleh insan untuk mempunyai kepala besar, yang mengharuskannya dilahirkan melalui operasi caesar. Ini terang bukan sifat yang dipilih di alam, alasannya akan mengurangi kebugaran spesies. Seleksi buatan bergotong-royong bisa mengurangi variasi sifat alamiah dalam suatu populasi.


Seleksi Alam Bergantung pada Variasi Sifat dan Memilih Sifat Yang Meningkatkan Kebugaran


Seleksi alam tidak menentukan sifat, melainkan merupakan proses spesies yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda dan sifat-sifat yang sanggup diteruskan ialah kemampuan seseorang untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Jika jerapah dengan leher yang sedikit lebih panjang bisa mencapai kuliner di puncak pohon tinggi ketika persediaan rendah, ia akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup dan bereproduksi daripada lainnya dengan leher yang lebih pendek.


Jerapah kurus pendek bisa mati ketika animo itu. Memiliki sumber energi untuk menghasilkan keturunan. Oleh alasannya itu, sifat leher yang lebih panjang sanggup diteruskan ke keturunan dan gen gen jerapah secara sedikit demi sedikit akan mempunyai lebih banyak individu dengan leher yang panjang. Agar seleksi alam sanggup beroperasi harus ada variasi sifat dalam populasi.


Seleksi Buatan Bisa Trendy dan Bahkan Berbahaya


Ketika insan menentukan organisme untuk berkembang biak untuk sifat-sifat tertentu, berkali-kali ia menentukan individu terkait untuk meningkatkan sifat itu. Sayangnya, perkawinan silang ini bisa menjadikan verbal gen yang berbahaya. Contohnya ialah perkawinan silang yang terjadi pada masa kuno dan baru-baru ini dengan darah biru Eropa. Untuk melestarikan keturunan kerajaan, berkali-kali kerabat diijinkan untuk menikah dan melahirkan anak. Banyak dari keluarga ini mempunyai belum dewasa yang menderita kelainan genetik, ibarat hemofilia.


Seleksi Alam Bisa Dipengaruhi Oleh Populasi Kecil


Perkawinan sedarah sanggup terjadi pada populasi alami juga dan ini ialah problem serius di dunia kini ini. Populasi cheetah liar sangat berkurang dan berada di kawasan kecil dan ada tingkat keanekaragaman genetik yang rendah. Seleksi alam masih akan menentukan sifat yang meningkatkan kebugaran, namun alasannya jenis perkawinan paksa ini, populasi alami pun dihadapkan pada penurunan variasi sifat. Hal ini berdasarkan ilmuwan dan andal konservasi alasannya cheetah kekurangan keragaman yang diharapkan untuk bertahan hidup dari wabah penyakit atau perubahan lingkungan yang cepat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com