Wednesday, July 31, 2019

√ 14 Fungsi Hutan Bakau Dan Manfaat Dalam Kehidupan

Hutan bakau (mangrove) ialah komunitas vegetasi pantai tropis, didominasi oleh beberapa spesies pohon bakau yang sanggup tumbuh dan berkembang di pantai pasang surut berlumpur (Bengen, 2000). Sementara wilayah pesisir ini didefinisikan sebagai daerah di mana tanah berbatasan dengan laut.


Batas wilayah pesisir daratan ialah daerah dengan genangan air atau air yang tidak tergenang dan masih dipengaruhi oleh proses bahari ibarat pasang surut laut, angin bahari dan intrusi air laut, sedangkan daerah pesisir di daerah perbatasan bahari dipengaruhi oleh alam. Proses di darat, ibarat sedimentasi dan aliran air tawar ke laut, dan wilayah bahari dipengaruhi oleh acara insan di darat ibarat penggundulan hutan dan polusi.


Wilayah pesisir dan bahari merupakan ekosistem terpadu dan saling berkorelasi satu sama lain (dan Purwaka Siregar, 2002). Setiap elemen dalam ekosistem mempunyai tugas dan fungsi yang saling mendukung. Kerusakan pada salah satu komponen ekosistem salah satunya (terestrial dan laut) secara pribadi mempengaruhi keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Hutan bakau ialah elemen yang paling besar lengan berkuasa dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir kontaminan.


Mangrove mempunyai tugas informasi ekologi, ekonomi, dan sosial yang sangat penting dalam mendukung pengembangan wilayah pesisir. Rehabilitasi sangat diprioritaskan sebelum dampak negatif dari hilangnya hutan bakau tersebar luas dan tidak sanggup diselesaikan (tsunami, erosi, intrusi, polusi, dan penyebaran penyakit). Kota yang mempunyai luas 43,80 ha daerah mangrove di daerah hutan berpotensi untuk dikembangkan sebagai pariwisata (ekowisata). Secara ringkas ada banyak sekali fungsi hutan bakau yang bisa untuk:



  1. Menyediakan habitat untuk fauna dan flora

  2. Perlindungan tanah dari tragedi alam

  3. Bertindak sebagai sumber plasma nutfah

  4. Rekreasi dan pariwisata

  5. Pendidikan dan Penelitian

  6. Mempertahankan proses alami

  7. Pertahankan iklim mikro

  8. Mencegah pengembangan tanah asam sulfat

  9. Mengontrol pengikisan tanah

  10. Memenuhi persyaratan komunitas yang tinggal


Dalam merehabilitasi hutan bakau yang diperlukan ialah rencana induk yang disusun menurut data objektif biofisik dan kondisi sosial. Untuk tujuan ini, Pusat R & D Hutan dan Konservasi Alam sanggup berkontribusi dalam mempersiapkan rencana induk dan studi kelayakan. Dalam kasus rehabilitasi mangrove, ketentuan perlu dipenuhi untuk sabuk hijau ekosistem mangrove yang dibangun untuk memperlihatkan fungsi optimal (untuk mengantisipasi tragedi tsunami, peningkatan produktivitas tangkapan ikan dan peresapan air polutan.)


Menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan bakau mempunyai 14 fungsi dan manfaat sebagai berikut:


Habitat untuk spesies yang terancam punah


Bakau sering menjadi habitat satwa liar. Lebih dari 100 spesies burung hidup di sini, dan batas tanah yang luas dengan lumpur yang hutan bakau ialah tempat pendaratan ribuan burug migran pantai ringan, termasuk spesies burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)


Perlindungan terhadap tragedi alam


Vegetasi hutan bakau untuk melindungi bangunan, tumbuhan pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan oleh topan atau udara yang dipenuhi garam melalui proses penyaringan.


Siltasi


Sifat fisik tumbuhan di hutan bakau membantu proses pendangkalan. Siltasi bekerjasama bersahabat dengan penghilangan racun dan nutrisi air, alasannya bahan-bahan ini sering terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air bahari terjaga dari pengikisan lumpur.


Penambah nutrisi


Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan sedimentasi. Bersamaan dengan proses pengendapan ini terjadi nutrisi yang berasal dari banyak sekali sumber, termasuk pembersihan dari daerah pertanian.


Mengencangkan racun


Banyak racun yang masuk ke ekosistem akuatik dalam keadaan terikat ke permukaan lumpur atau berada di antara partikel tanah molekul air kisi. Beberapa spesies tertentu di hutan bakau dan bahkan membantu proses penambatan sulfur aktif


Sumber daya alam di daerah (In-Situ) dan daerah terluar (Ex-Situ)


Hasil alami in-situ meliputi semua fauna dan hasil penambangan atau mineral yang sanggup dipakai pribadi di wilayah tersebut. Sedangkan sumber daya alam ex-situ meliputi produk alam di hutan bakau dan diangkut / dipindahkan ke daerah lain yang kemudian dipakai oleh masyarakat di daerah tersebut, sumber makanan bagi organisme lain, atau menyediakan fungsi lain ibarat meningkatkan daerah pantai alasannya penghilangan pasir dan lumpur.


Transportasi


Di beberapa hutan bakau, transportasi melalui air ialah yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.


Sumber plasma nutfah


Plasma nutfah kehidupan liar sangat bermanfaat baik untuk peningkatan spesies komersial binatang dan populasi satwa liar untukmemelihara dirinya sendiri.


Rekreasi dan pariwisata


Hutan mangrove mempunyai nilai estetika, baik dari faktor alam maupun kehidupan di dalamnya. Hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi objek wisata alam ibarat Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke (DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan Cilacap (Jawa Tengah). Hutan bakau menyediakan banyak sekali atraksi dengan atraksi alam lainnya. Karakteristik hutan yang berada dalam transisi antara darat dan bahari ialah unik dalam beberapa hal. Para wisatawan juga menerima pelajaran wacana lingkungan pribadi dari alam. Pantai Padang, luas wilayah Sumatera Barat dari 43,80 ha daerah hutan bakau, mempunyai peluang untuk menjadi daerah wisata mangrove.


 ialah komunitas vegetasi pantai tropis √ 14 Fungsi Hutan Bakau dan manfaat dalam kehidupan
Hutan Bakau

Kegiatan wisata ini selain memperlihatkan pemasukan pribadi kepada pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga bisa menumbuhkan perekonomian di masyarakat sekitar dengan menyediakan lapangan kerja dan peluang bisnis, ibarat warung makan terbuka, sewa perahu, dan pemandu wisata.


Pendidikan dan penelitian


Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapangan yang baik untuk penelitian dan kegiatan pendidikan.


Menjaga proses dan sistem alami


Mangrove berperan sangat tinggi dalam mendukung proses berkelanjutan ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.


Penyerapan karbon


Proses perubahan fotosentesis karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk vegetasi. Dalam kebanyakan ekosistem, bahan-bahan ini menguraikan dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer ibarat (C02). Namun, hutan mangrove bergotong-royong mengandung sejumlah besar materi organik yang tidak membusuk. Oleh alasannya itu, lebih banyak hutan bakau berfungsi sebagai penyerap karbon daripada sumber karbon.


Jagalah iklim mikro


Evapotranspirasi hutan mangrove dan bisa mempertahankan wilayah hujan ketembaban, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.


Mencegah pengembangan tanah sulfat asam


Adanya hutan mangrove mencegah teroksidasinya pelapisan pirit dan menghalangi perkembangan kondisi alam.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com