Predasi mengacu pada interaksi antara dua organisme, predator dan mangsa, di mana ada aliran energi dari satu ke yang lain. Mangsa biasanya menderita kehilangan energi dan kebugaran, dengan peningkatan energi yang sepadan bagi predator. Predasi termasuk karnivora, serta interaksi menyerupai penggembalaan, parasitisme dan simbiosis mutualisme. Proses makan biji dan telur juga dianggap sebagai bentuk predasi. Kata ‘predasi’ berasal dari kata Latin praedari, yang berarti ‘menjarah’.
Jenis Predasi
Ada empat jenis utama predasi:
Karnivora
Predator karnivora menghabisi dan memakan mangsa mereka. Persepsi umum karnivora melibatkan binatang besar, menyerupai singa atau harimau, berburu binatang kecil menyerupai kelinci atau rusa. Namun, predasi karnivora tersebar luas di dunia binatang dan karnivora sanggup tiba dalam aneka macam ukuran – dari berang-berang maritim yang memburu bintang maritim sampai paus biru yang mengonsumsi zooplankton, masing-masing karnivora menyesuaikan diri dengan cara makannya.
Herbivora
Predasi herbivora melibatkan konsumsi autotrof, menyerupai tumbuhan atau alga fotosintesis. Tidak menyerupai karnivora, tidak setiap interaksi herbivora mengarah pada maut tanaman. Kadang-kadang, herbivora sanggup bermanfaat bagi tumbuhan juga. Biji buah tersebar di area yang luas ketika herbivora bergerak. Pelapis biji yang keras dibuang di saluran pencernaan herbivora, dan kotorannya menyuburkan tanah, menyediakan lingkungan yang ideal untuk perkecambahan biji.
Parasitisme
Parasitisme ialah bentuk predasi di mana inang memasok nutrisi penting untuk kelangsungan hidup berkelanjutan dan reproduksi parasit. Dalam banyak interaksi benalu yang berhasil, inang menderita kehilangan energi, jatuh sakit atau kehilangan susukan ke nutrisi. Namun, tidak menyerupai karnivora, tuan rumah tidak selalu mati. Dalam kebanyakan kasus, benalu jauh lebih kecil daripada induk semang.
Mutualisme
Mutualisme melibatkan interaksi antara dua organisme di mana tuan rumah menyediakan nutrisi dan ruang untuk pertumbuhan dan reproduksi spesies lain. Namun, inang tidak dirugikan dan interaksi itu saling menguntungkan.
Contoh Predasi
Contoh # 1: Predasi Karnivora
Cheetah ialah predator khusus yang dibangun dengan kekuatan dan kecepatan. Mereka mempunyai kemampuan kamuflase yang sangat baik, dan otot yang berpengaruh yang memungkinkan mereka untuk mencapai kecepatan sangat tinggi dalam mengejar mangsa mereka. Rahang yang berpengaruh dan gigi tajam membantu untuk melumpuhkan mangsa dan mencekik hewan.
Predasi karnivora juga bisa menjadi interaksi antara dua kelompok organisme. Sementara banyak karnivora memburu mangsa yang jauh lebih kecil dari mereka, beberapa bekerja sama dengan individu lain dari spesies mereka untuk menjatuhkan mangsa yang lebih besar. Sekelompok anjing liar Asia sanggup mengejar dan memburu bison besar yang hampir 10 kali ukuran dan berat seekor anjing liar.
Predasi karnivora juga terlihat di kingdom tumbuhan, di antara insektivora menyerupai tumbuhan kantong dan lalat Venus. Serangga sering ditemukan di tempat di mana tanah tidak kaya nutrisi. Salah satu bentuk predasi karnivora yang luar biasa dan tidak biasa ialah kanibalisme.
Contoh # 2: Herbivora
Merumput ialah bentuk herbivora di mana tumbuhan meregenerasi bagian-bagian yang dimakan oleh herbivora. Herbivora menyesuaikan diri dengan cara mereka memberi makan, dengan gigi besar yang rata untuk menggiling materi tumbuhan keras. Mereka juga mengandung mikroorganisme di usus mereka untuk mencerna karbohidrat berbasis tanaman.
Tanaman telah diketahui berbagi pertahanan terhadap penggembalaan. Ketika jerapah memakan pohon akasia, pohon-pohon melepaskan zat beracun ke daun mereka yang memaksa jerapah untuk menjauh dari mereka. Selain itu, akasia juga melepaskan gas etilen, yang memberi sinyal ke pohon di sekitarnya untuk memompa racun ke daunnya sendiri. Para herbivora biasanya bergerak sekitar 300 kaki (91 meter) untuk melanjutkan memberi makan.
Di lingkungan laut, krill ialah krustasea kecil yang memakan organisme fotosintesis utama lautan – fitoplankton. Krill sangat penting bagi kesehatan ekosistem sebab mereka ialah sumber kuliner utama bagi mamalia besar menyerupai paus biru.
Contoh # 3: Parasitisme
Parasit yang menyebabkan malaria, Plasmodium, menginfeksi aneka macam jenis binatang – reptil, burung dan mamalia – dan menyebabkan siklus demam tinggi dan menggigil. Parasit memakai dua inang – satu untuk reproduksi dan yang lainnya untuk transmisi ke inang baru. Nyatanya, malaria bisa sangat melumpuhkan sehingga kehadirannya sanggup memperlihatkan tekanan seleksi yang sangat besar pada inang. Di tempat di mana penyakit ini endemik, populasi insan memperlihatkan insidensi penyakit lain yang sangat tinggi – anemia sel sabit. Tampaknya bahwa individu yang pembawa penyakit genetik ini telah meningkatkan kelangsungan hidup dan kebugaran reproduksi ketika dihadapkan dengan malaria.
Cacing pita ialah benalu insan biasa yang sanggup menyebabkan malnutrisi, terutama pada anak-anak. Cacing filaria ialah benalu yang menyebabkan penyakit kulit, mata dan limfatik.
Parasitisme juga terlihat di kingdom tumbuhan. Strangler ara ialah tumbuhan tropis umum yang berperilaku menyerupai parasit. Banyak milik genus Ficus. Biji mereka berkecambah di celah-celah pohon lain, dan mereka memperoleh nutrisi mereka dengan menjatuhkan akar ke kulit pohon tuan rumah, dan bukan ke tanah. Seiring waktu, pohon induk mati dan ara pencekik muncul sebagai pohon dengan kolom tengah berongga.
Contoh # 4: Mutualisme
Interaksi antara insan dan tumbuhan usus mereka ialah masalah klasik mutualisme. Bakteri membantu pencernaan dan memperlihatkan pertolongan terhadap invasi kuman patogen. Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa pengumpulan semua kuman usus pada individu sanggup berdampak luas pada metabolisme, imunitas dan kesejahteraan inang.
Demikian pula, nodul akar tumbuhan legum menyerupai kacang panjang dan kacang kedelai, menjadi tuan rumah bagi kuman pengikat nitrogen. Bakteri memperbaiki nitrogen atmosfer, sehingga meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk tanaman. Pada gilirannya, tumbuhan menyediakan larutan gula kaya kepada bakteri.
Tingkat Trofik
Tingkat trofik mengacu pada tahapan hirarkis dalam rantai makanan, mulai dari autotrof dan bergerak menuju konsumen primer, sekunder dan tersier. Organisme yang merupakan predator pada satu tingkat trofik sanggup menjadi mangsa pada tingkat trofik yang lebih tinggi. Herbivora ialah pemangsa tumbuhan yang menjadi mangsa karnivora. Ketika bulu babi memakan rumput laut, mereka ialah predator. Pada gilirannya, mereka sanggup dikonsumsi oleh berang-berang laut.
Hewan di belahan atas rantai kuliner disebut predator puncak. Mereka tidak mempunyai predator yang dikenal. Seringkali, mereka memainkan tugas kunci dalam menjaga keanekaragaman hayati ekosistem dan dianggap sebagai spesies kunci. Setiap perubahan pada populasi atau kepadatannya mempunyai aneka macam imbas pada seluruh ekosistem.
Diperkirakan hanya 10% dari energi yang tersedia di satu tingkat trofik tersedia untuk pemangsa di tingkat berikutnya. Oleh sebab itu, sebagian besar rantai kuliner dan jaring tidak mempunyai lebih dari tiga atau empat tingkat trofik.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com