Sunday, March 24, 2019

√ 8 Pola Kalimat Gramatikal Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa contoh perubahan makna gramatikal dengan cara afiksasi. Adapun afiksasi dalam perubahan makna gramatikal merupakan suatu perubahan bentuk dan makna kata yang dilakukan dengan santunan macam-macam imbuhan pada kata tersebut, entah itu macam-macam imbuhan prefiks, macam-macam imbuhan sufiks, macam-macam imbuhan konfiks, ataupun jenis-jenis imbuhan lainnya. Untuk lebih memahami salah satu perubahan makna gramatikal, artikel ini akan menampilkan beberapa teladan perubahan makna tersebut dalam format kalimat. Adapun contoh-contoh yang dimaksud itu ialah sebagai berikut ini!


1. Gadis itu tengah berjalan di sebuah trotoar.


Kata berjalan pada kalimat di atas merupakan hasil gramatikalisasi kata jalan yang digramatikalisasi dengan cara afiksasi. Afiks atau imbuhan yang diberikan pada kata tersebut ialah imbuhan ber-. Adapun makna dari berjalan sendiri adalah bergerak dari suatu kawasan menuju kawasan lainnya.


2. Perjalanan kami menuju Pulau Lombok masihlah sangat panjang.


Kata perjalanan pada kalimat di atas merupakan hasil gramatikalisasi kata jalan yang digramatikalisasi dengan cara afiksasi. Afiks atau imbuhan yang digunakan pada kata jalan tersebut ialah imbuhan per-an. Adapun makna yang ada dibalik kata perjalanan sendiri adalah kepergian dari suatu kawasan menuju kawasan lainnya.


3. Sedari kecil, anak itu mesti menanggung penderitaan yang cukup menyesakkan hati.


Kata penderitaan pada kalimat di atas merupakan hasil gramatikalisasi kata derita yang dilakukan dengan cara mengafiksasikan kata tersebut. Afiks atau imbuhan yag digunakan untuk mengafiks kata tersebut adalah pe(n)-an. Adapun makna yang terkandung dalam penderitaan sendiri adalah keadaan menyedihkan yang mesti ditanggung oleh seseorang.


4. Perbuatan yang beliau lakukan sungguh amat mulia.


Kata perbuatan pada kalimat di atas merupakan hasil gramatikalisasi kata buat yang digramatikalisasi dengan cara mengafikskan kata tersebut. Afiks atau imbuhan yang digunakan guna mengafiks kata tersebut adalah per-an. Adapun makna yang terkandung dalam perbuatan sendiri adalah sesuatu yang dibentuk atau dikerjakan.


5. Setiap jam istirahat, Ihsan selalu menyantap makanan yang beliau bekal dari rumah.


Kata makanan pada kalimat di atas memiliki makna sesuatu yang patut, lazim, atau biasa dimakan. Adapun kata makanan sendiri merupakan kata yang terbentuk dari gramatikalisasi kata makan yang digramatikalisasi dengan cara mengafiksasikan kata tersebut dengan imbuhan -an.


6. Karena berbeda pendapat, kedua orang itu pun risikonya menjadi berseberangan.


Kata bersebrangan kalimat di atas bermakna berada dalam pandangan, pikiran, dan kubu yang berbeda. Kata berseberangan sendiri merupakan hasil gramatikalisasi kata seberang yang digamatikalisasi dengan mengafikskan kata tersebut dengan imbuhan ber-an.


7. Secara mengejutkan, tim nasional semenjana itu bisa lolos ke Piala Dunia 2018.


Kata mengejutkan pada kalimat di atas memiliki makna sesuatu yang menjadikan efek kejut. Adapun kata mengejutkan sendiri merupakan hasil gramatikalisasi kata kejut yang dilakukan dengan cara mengafiksasi kata tersebut dengan afiks me-an.


8. Bintang-bintang dan rembulan bersinar di kegelapan malam.


Kata kegelapan pada kalimat di atas memiliki makna tertimpa atau mengalami gelap. Kata kegelapan sendiri merupakan hasil gramatikalisasi kata gelap yang dilakukan dengan cara menunjukkan kata tersebut afiks ke-an.


Demikianlah beberapa teladan kalimat gramatikal afiksasi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah rujukan soal teladan makna gramatikal, pembaca bisa membuka artikel makna gramatikal dan contohnya, serta contoh kalimat gramatikal. Semoga bermanfaat dan bisa menunjukkan wawasan tersendiri bagi para pembaca sekalian. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com