√ 5 Pola Paragraf Sebab-Akibat, Ciri, Definisinya

5 Contoh Paragraf Sebab-Akibat, Ciri, & Definisinya – Paragraf sebab-akibat ialah paragraf yang menyatakan sebab-sebab mengenai sesuatu hal pada kalimat penjelas dan klarifikasi mengenai jawaban yang termuat dalam kalimat utama di tamat paragraf. Adanya kalimat penjelas di awal paragraf dan kalimat utama di tamat paragraf menawarkan bahwa paragraf lantaran jawaban memakai pengembangan pola induktif.

Paragraf lantaran jawaban mempunyai ciri sebagai berikut :

a. Diawali dengan klarifikasi sebab-sebab dengan tertentu yang dibahas secara khusus.

b. Paragraf lantaran jawaban gagasan pokoknya terdapat di tamat paragraf.

c. Pada kalimat utama di tamat paragraf berisi kesimpulan jawaban dari klarifikasi lantaran pada kalimat penjelas.

Contoh Paragraf Sebab Akibat :

Contoh 1 :

Setiap hari Deska selalu mencar ilmu dengan giat. Di sekolah ia selalu memperhatikan gurunya yang sedang memberikan pelajaran. Ia juga terlibat aktif dalam diskusi bahan pelajaran yang di bentuk oleh gurunya. Di rumah ia tak punya banyak waktu untuk bersantai-santai sebelum semua PR-nya selesai. Setelah PR nya selesai ia segera membantu pekerjaan ibunya di rumah. Setelah itu ia kembali mengulang-ulang pelajaran yang telah diajarkan di sekolah. Ketika berada di sekolah di ketika jam istirahat ia pergunakan kesempatan itu untuk mengunjungi perpustakaan. Ia pun tak sungkan untuk bertanya kepada gurunya mengenai bahan yang ia pelajari. Deska sangat serius sekali dalam belajar. Ketekunannya dalam mencar ilmu membuahkan hasil. Di hari pembagian raport, ia mendapat peringkat 1 dan juara umum sekolah dengan nila diatas rata-rata 9.

Penjeasan :

Paragraf di atas menjelaskan mengenai sebab-sebab pada kalimat penjelas di awal paragraf. Tentang seorang anak berjulukan Deska yang sangat serius belajar. Kemudian pada kalimat utama di tamat paragraf menjelaskan mengenai jawaban dari sebab-sebab dalam kalimat penjelas sebelumnya. Kalimat utama di tamat paragraf menjelaskan perihal keberhasilan yang ia peroleh dari hasil ketekunannya dalam belajar.

Contoh 2 :

Dino sangat suka sekali bermain. Sehingga terkadang membuatnya lupa dengan kewajibannya yakni belajar. Kalau diingatkan perihal belajar, ia selalu marah-marah. Dino sangat tidak menyukai belajar. Di sekolahpun ia selalu duduk di potongan belakang lantaran malas mendengarkan klarifikasi dari bapak guru. Tak jarang ia tertidur di tengah jam pelajaran. Jika kebosanannya akan mencar ilmu sudah memuncak, ia tak canggung untuk membolos sekolah dan pergi ke sentra game online. Kebiasaannya tersebut menciptakan dirinya anti sekali dengan mencar ilmu dan lebih menentukan asyik bermain. Pada ketika ulangan semester tamat Dino kena batunya. Ia tak bisa menjawab satu pun soal dari setiap mata pelajaran. Akibatnya pada ketika pembagian raport, wali kelasnya memutuskan bahwa Dino tinggal kelas atau naik kelas dengan catatan harus pindah dari sekolahnya tersebut.

Penjelasan :

Paragraf di atas menjelaskan perihal sebab-akibat yang ditunjukkan pada kalimat penjelas di awal paragraf dan kalimat utama di tamat paragraf. Kalimat penjelas (sebab) di awal menggambarkan perihal seorang anak berjulukan Dino yang enggan mencar ilmu dan sangat suka bernmain. Kemudian kalimat utama di tamat paragraf menjelaskan mengenai jawaban dari perbuatan Dino yakni dirinya harus tinggal kelas atau naik kelas dengan syarat harus pindah dari sekolahnya.

style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">

Selanjutnya perhatikan teladan 3 – 4 paragraf sebab-akibat berikut :

Contoh 3 :

Raisa sangat suka sekali makan. Seringkali ia makan lebih dari tiga kali dalam sehari. Ia juga sangat suka jajan dan mengomsumsi cemilan. Dalam satu hari ia bisa menghabiskan 5 piring nasi beserta lauk pauknya. Ia tidak bisa mengendalikan nafsu makannya yang berlebih. Ketika sedang santai atau melaksanakan aktivitas, niscaya ia selingi dengan memakan cemilan. Ketika sedang banyak masalah, Raisa juga melampiaskannya dengan cara makan yang membabi buta. Setelah banyak makan dan kenyang, ia seringkali tertidur pulas. Karena kebiasaan makannya yang diluar kontrol tersebut sekarang berat badannya telah mencapai 80 kg di usianya yang masih 16 tahun.

Contoh 4 :

Pak Aryo ialah seorang perokok berat. Dalam sehari ia biasa menghabiskan 4 bungkus batang rokok. Tak ada seorangpun yang tidak pernah melihatnya mengepulkan asap roko dari mulutnya. Di rumahnya terdapat ratusan bungkus rokok kosong yang selama ini telah ia nikmati isinya. Selain itu juga terdapat asbak yang penuh dengan bubuk dan puntung rokok. Ketika sedang banyak uang, Pak Aryo membeli rokok dengan jumlah yang banyak. Pada ketika tidak mempunyai uang, ia tak aib dan ragu untuk berhutang ke warung tetangga. Dalam sehari ia menghabisakan ratusan ribu hanya untuk memuaskan hasrat merokoknya. Karena kebiasaannya tersebut sekarang dirinya harus rela menanggung komplikasi penyakit yang ia derita diantaranya yakni radang tenggorokan, gangguan fungsi hati, dan lain sebagainya jawaban merokok.

Contoh 5 :

Suparman ialah seorang mahasiswa yang peduli akan lingkungan hidup. Dalam kampusnya ia tergabung ke dalam komunitas peduli lingkungan. Sejauh ini ia telah mengikuti banyak sekali macam kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup. Bersama teman-temannya ia telah melaksanakan banyak sekali penyuluhan akan pentingnya menanam pohon dan tidak melaksanakan penebangan hutan secara liar. Ia juga telah berhasil menggerakkan warga masyarakat untuk membenahi hutan mangrove yang rusak jawaban acara penebangan. Suparman juga aktif menyuarakan pentingnya menjaga hutan kepada pemerintah melalui dinas kehutanan dan DPRD setempat. Berbagai terobosan telah ia lakukan dengan memberdayakan pemerintah, warga, dan rekan mahasiswanya. Karena begitu banyak jasa-jasa yang telah Suparman lakukan untuk lingkungan hidup, ia pun mendapat penghargaan pribadi dari Presiden Republik Indonesia berupa piagam, beasiswa, dan dana hibah untuk kegiatan komunitasnya.

Sumber :

http://www.prbahasaindonesia.com/2015/10/pengertian-dan-5-contoh-paragraf-sebab-akibat.html